TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengatakan kekerasan yang mengguncang Hong Kong telah melampaui tuntutan para pendemo untuk demokrasi.
Carrie Lam, seperti dikutip dari Reuters, 11 November 2019, dalam pidatonya menyebut para pendemo Hong Kong sekarang menjadi musuh rakyat.
Lam berbicara beberapa jam setelah polisi menembak seorang pengunjuk rasa, seorang pria dibakar dan tembakan voli gas air mata pada waktu makan siang di jantung pusat keuangan. Hari ini terjadi insiden dramatis dalam kerusuhan yang telah mencengkeram Hong Kong selama berbulan-bulan.
Dilaporkan South China Morning Post, Carrie Lam mengutuk tindakan para pengunjuk rasa, memperingatkan mereka bahwa hanyalah angan-anngan pendemo jika berharap bahwa pemerintah akan menyerah pada tekanan pada tuntutan politik mereka.
Seorang polisi di Sai Wan Ho menembak seorang pengunjuk rasa Hong Kong dari jarak dekat pada hari Senin, 11 November 2019. [mainichi.jp]
Komuter menghadapi kekacauan transportasi dan gangguan. Jalan raya utama di beberapa distrik telah diblokir dan layanan MTR (kereta bawah tanah) ditangguhkan setelah benda-benda dilemparkan ke jalur East Rail line. Kebakaran terjadi di kereta di Kwai Fong dan pengunjuk rasa merusak beberapa stasiun lainnya.
Kerusuhan itu menyusul kematian mahasiswa Universitas Sains dan Teknologi Hong Kong Chow Tsz-lok pada Jumat kemarin, beberapa hari setelah ia jatuh di tempat parkir dekat lokasi bentrokan dengan polisi di Tseung Kwan O.
Pada pukul 4 sore, 64 orang telah terluka dalam bentrokan hari ini dan dikirim ke rumah sakit untuk perawatan, menurut Otoritas Rumah Sakit. Jumlah korban kerusuhan Hong Kong hari ini termasuk dua orang dalam kondisi kritis, lima dalam kondisi serius, 35 orang stabil, dan 22 sisanya telah dipulangkan dari rumah sakit.