TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pendemo Hong Kong kritis setelah ditembak oleh polisi ketika demonstrasi memblokir jalan dan subway Senin pagi.
Dikutip dari Sky News, 11 November 2019, dalam sebuah video yang diposting di Facebook, pendemo yang mengenakan jas lycra hitam, mendekati petugas polisi saat ia menyudutkan pendemo lainnya.
Polisi menembakkan peluru langsung dari jarak dekat ke pengunjuk rasa di Sai Wan Ho di sisi timur pulau Hong Kong dan mengatakan seorang pengunjuk rasa terluka.
Rekaman video menunjukkan seorang pria berbaring di genangan darah dengan mata terbuka. Polisi juga melemparkan seorang perempuan ke jalan yang berserakan puing-puing, dan menyemprotkan lada ke wajahnya saat kotak plastik dilemparkan ke arah petugas.
Video diunggah ke Facebook pada Senin pagi oleh perusahaan media yang berbasis di Hong Kong Cupid Produser menunjukkan polisi bentrok dengan pengunjuk rasa di jalan yang sibuk di Sai Wan Ho, yang terletak di pantai timur laut Pulau Hong Kong. Menurut Cupid Produser, rekaman itu disiarkan langsung ke Facebook oleh seorang reporter TV Jepang, dikutip dari Business Insider.
Menurut South China Morning Post, insiden itu terjadi sekitar pukul 07.20 pagi di persimpangan jalan yang sibuk, yang diblokir oleh para pengunjuk rasa.
Setelah penembakan itu, warga yang marah berteriak kepada polisi, dan beberapa menyebut mereka "pembunuh," menurut South China Morning Post. Video tambahan yang diambil oleh SCMP menunjukkan polisi menggunakan semprotan merica untuk membubarkan kerumunan yang berkumpul di tempat kejadian, yang telah ditutup setelah insiden tersebut.
Menurut saksi Reuters, Anson Yip, seorang warga Sai Wan Ho yang berusia 36 tahun, mengatakan para pendemo membuang sampah untuk memblokir jalan ketika polisi berlari ke tempat kejadian.
"Mereka tidak berkelahi dan polisi berlari dan langsung menembak. Ada tiga suara, seperti 'pam, pam, pam'," kata Yip.
Polisi kemudian menembakkan gas air mata di daerah yang sama. Para pengunjuk rasa dan warga membentuk barikade kotak-kotak polistiren di sekitar noda darah di samping perlintasan pejalan kaki setelah tim forensik polisi meninggalkan tempat kejadian.
"Ketika saya tiba jalan itu diblokir dan orang-orang meneriaki polisi, menyebut mereka pembunuh," kata seorang pria 24 tahun, salah satu dari beberapa pekerja kantor berkumpul di sana.
Otoritas Rumah Sakit mengkonfirmasi seorang pria berusia 21 tahun dirawat pada Senin. Pendemo Hong Kong yang ditembak kini sedang menjalani operasi, kata pihak rumah sakit.