Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemimpin Oposisi Kamboja Sam Rainsy Mendarat di Malaysia

image-gnews
Foto Sam Rainsy yang diunggah ke Facebook sebelum penerbangan dari Paris ke Kuala Lumpur pada 8 November 2019.[Facebook/Free Malaysia Today]
Foto Sam Rainsy yang diunggah ke Facebook sebelum penerbangan dari Paris ke Kuala Lumpur pada 8 November 2019.[Facebook/Free Malaysia Today]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin oposisi Kamboja yang mengasingkan diri di Prancis, Sam Rainsy, mendarat di ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur, pada Sabtu setelah berjanji untuk pulang ke Kamboja untuk menggalang dukungan menantang penguasa otoriter Hun Sen.

"Pertahankan harapan. Kami berada di jalur yang benar," kata Rainsy setibanya di Bandara Internasional Kuala Lumpur dalam sebuah pesan kepada para pendukung, seperti dikutip dari Reuters, 9 November 2019.

"Demokrasi akan menang. Demokrasi telah menang di Malaysia. Demokrasi akan menang di Kamboja."

Ditanya apakah dia berencana untuk kembali ke Kamboja, dia berkata, "Saya tidak bisa mengatakan apa-apa. Saya tidak menyangkal, saya tidak mengkonfirmasi."

Sosok oposisi veteran itu berencana kembali ke Kamboja pada hari Sabtu, Hari Kemerdekaan, yang diklaim Perdana Menteri Hun Sen sebagai upaya kudeta terhadap kekuasaannya yang sudah melenggang selama tiga puluh tahun lebih.

Sebelumnya Sam Rainsy dilarang menaiki penerbangan Thai Airways ke Bangkok di Paris pada hari Kamis. Radio Free Asia melaporkan sebelumnya bahwa otoritas penerbangan sipil Kamboja memperingatkan maskapai yang membawa pulang Sam Rainsy.

Sam Rainsy dan para pemimpin lain dari partai oposisi yang dilarang mengatakan bahwa mereka ingin kembali ke Kamboja dengan melintasi perbatasan darat dengan Thailand. Malaysia sendiri tidak memiliki perbatasan darat dengan Kamboja.

Sementara pemerintah Hun Sen mengerahkan tentara di perbatasan Kamboja dengan Thailand. Sejumlah latihan bahkan digelar latihan menembak dengan peluru tajam.

"Di sepanjang perbatasan, kami menggunakan pasukan yang ada di lapangan...dan kami menggunakan peluru sungguhan dalam latihan," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja Chhum Sucheat pada Senin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam sebuah video yang diunggah di media sosial pada hari Senin, Rainsy mengimbau para prajurit untuk tidak mematuhi jika Hun Sen memerintahkan mereka untuk menembak sesama warga Kamboja.

"Hun Sen bergantung pada pasukan bersenjata, polisi, polisi militer, pengawal, penjaga keamanan ... pasukan bersenjata itu jelas tidak akan mendengarkan perintah Hun Sen dan sekutunya," kata Rainsy.

Seorang pejabat Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP) Rainsy yang dilarang di Thailand mengatakan bahwa tidak ada yang akan kembali pada hari Sabtu.

"Kami akan kembali sesegera mungkin," Saory Pon, Sekretaris Jenderal Partai Penyelamatan Nasional Kamboja di Luar Negeri. Dia mengeluh bahwa beberapa pejabat partai di Thailand telah diawasi oleh aparat keamanan di sana.

Juru bicara pemerintah Kamboja Phay Siphan mengatakan jika Sam Rainsy kembali, dia akan menghadapi dakwaan di pengadilan.

"Jika dia datang untuk menyebabkan ketidakstabilan dan kekacauan, kita akan menghancurkannya," katanya.

Sebelum usaha Sam Rainsy gagal naik pesawat ke Thailand, Malaysia menahan wakil presiden partainya yang tinggal di AS, Mu Sochua, di bandara sebelum melepaskannya 24 jam kemudian bersama dengan dua pemimpin oposisi Kamboja lainnya yang ditahan sebelumnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

6 jam lalu

PSDKP KKP menangkap kapal asing berbendera Malaysia melakukan illegal fishing di perairan Selat Malaka, Kamis, 25 April 2024. Foto: PSDKP KKP
Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.


KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

11 jam lalu

Penenggelaman dua kapal ikan asing pelaku pencurian ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera Kotaraja Lampulo, Aceh, Kamis 18 Maret 2021. ANTARA/HO-KKP
KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi


Seberapa Siap PDIP Jadi Oposisi? Berikut Pernyataan Beberapa Tokoh PDI Perjuangan

13 jam lalu

Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah (tengah) bersama Sekjen Hasto Kristiyanto (kiri) dan  politisi PDIP Adian Napitupulu (kanan)  menyampaikan keterangan kepada wartawan di Kantor DPP PDIP, Cikini, Jakarta, Kamis, 27 April 2023. DPP PDIP menunjuk Ahmad Basarah sebagai koordinator tim relawan pemenangan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 dan Adian Napitupulu sebagai wakil koordinatornya, Deddy Yevri Hanteru Sitorus sebagai sekretaris, serta Riezky Aprilia sebagai Wakil Sekretaris tim relawan. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Seberapa Siap PDIP Jadi Oposisi? Berikut Pernyataan Beberapa Tokoh PDI Perjuangan

Hasto Kristiyanto dan Ahmad Basarah menyatakan bahwa PDIP siap menjadi oposisi sesuai arahan ketua partai. Bagaimana sikap PDIP ke depannya?


Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

15 jam lalu

Suharso Monoarfa bertemu Luhut Binsar Panjaitan di Singapura. Instagram/@Suharsomonoarfa
Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.


Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

15 jam lalu

Mantan Perdana Menteri Malaysia dan Ketua Gerakan Tanah Air Mahathir Mohamad menunjukkan jarinya yang bertinta setelah memberikan suaranya untuk pemilihan umum negara itu di Alor Setar, Kedah, Malaysia, 19 November 2022. Malaysian Department of Information/Hafiz Itam/Handout via REUTERS
Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.


KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

1 hari lalu

Kapal kecil nelayan Natuna saat melaut di pesisir Pulau Ranai. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.


Respons PDIP-NasDem-PKS soal Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo

1 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu tiba di NasDem Tower bersama jajaran Partai NasDem dan PKS dalam konferensi pers usai pertemuan kedua partai di NasDem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Respons PDIP-NasDem-PKS soal Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo

Bagaimana sikap PDIP, NasDem, dan PKS usai Prabowo-Gibran ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih? Akan jadi koalisi atau oposisi?


Peluang PKS Oposisi atau Koalisi, Ahmad Syaikhu: Ditentukan Majelis Syuro

1 hari lalu

Presiden PKS, Ahmad Syaikhu (tengah), saat ditemui di Gedung DPP PKS, Jakarta, Selasa, 17 Oktober 2023. TEMPO/Han Revanda Putra.
Peluang PKS Oposisi atau Koalisi, Ahmad Syaikhu: Ditentukan Majelis Syuro

Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengungkapkan peluang koalisi atau oposisi ditentukan Majelis Syuro atau Badan Pekerja Majelis Syuro


Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?


Ganjar-Mahfud Absen di Penetapan Prabowo-Gibran, Pengamat: Sinyal Kuat PDIP Jadi Oposisi

2 hari lalu

Ahmad Khoirul Umam (kiri) dalam diskusi Tren Gaya Hijrah: Peluang atau Ancaman bagi NKRI di Jakarta, Kamis, 25 Juli 2019. Tempo/Halida Bunga Fisandra
Ganjar-Mahfud Absen di Penetapan Prabowo-Gibran, Pengamat: Sinyal Kuat PDIP Jadi Oposisi

Pengamat menyoroti absennya Ganjar-Mahfud dalam penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih.