Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Iran Mulai Proses Pengayaan Uranium di Situs Nuklir Bawah Tanah

image-gnews
Iran telah membuka kembali fasilitas UF6 di provinsi tengah Isfahan yang ditutup pada 2009 karena kurangnya
Iran telah membuka kembali fasilitas UF6 di provinsi tengah Isfahan yang ditutup pada 2009 karena kurangnya "kue kuning", bahan baku yang digunakan untuk pengayaan nuklir.[Tehrantimes]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Iran kembali melanjutkan pengayaan uranium di fasilitas nuklir bawah tanahnya, Fordow, dengan target pengayaan 5 persen.

Perjanjian nuklir Iran 2015 melarang pengayaan dan bahan nuklir dari Fordow. Tetapi dengan bahan baku gas memasuki sentrifugalnya, fasilitas yang dibangun di dalam gunung, akan berpindah dari status yang diizinkan dari fasilitas penelitian menjadi situs nuklir aktif.

"Setelah semua persiapan yang berhasil ... injeksi gas uranium ke sentrifugal dimulai pada hari Kamis di Fordow ... semua proses telah diawasi oleh inspektur pengawas nuklir AS," kata Badan Energi Atom Iran (AEOI) pada Kamis, seperti dikutip dari Reuters, 7 November 2019.

Iran secara bertahap mengurangi komitmennya terhadap perjanjian nuklir, di mana perjanjian tersebut mengekang program nuklirnya dengan imbalan penghapusan sebagian besar sanksi internasional, setelah Amerika Serikat mengingkari perjanjian tahun lalu.

"Prosesnya akan membutuhkan beberapa jam untuk stabil dan pada hari Sabtu, ketika inspektur Badan Energi Atom Internasional akan kembali mengunjungi situs tersebut, tingkat pengayaan uranium 4,5% akan tercapai," kata juru bicara AEOI Behrouz Kamalvandi kepada TV pemerintah.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Morgan Ortagus mengatakan Teheran tidak memiliki alasan yang dapat dipercaya untuk memperluas program pengayaan uraniumnya dan Washington akan melanjutkan kebijakan tekanan ekonomi terhadap Iran sampai ia mengubah perilakunya.

Di bawah pakta tersebut, Iran setuju untuk mengubah Fordow menjadi pusat nuklir, fisika dan teknologi, di mana 1.044 sentrifugal digunakan untuk tujuan selain pengayaan, seperti memproduksi isotop stabil, yang memiliki berbagai kegunaan sipil.

"Semua sentrifugal yang dipasang di Fordow adalah tipe IR1. Gas uranium (UF6) disuntikkan ke empat rantai sentrifugal IR1 (696 sentrifugal)," kata Kamalvandi.

"Dua rantai tersisa lainnya dari sentrifugal IR1 (348 sentrifugal) akan digunakan untuk memproduksi dan memperkaya isotop stabil di fasilitas tersebut."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dikutip dari RT.com, kepala nuklir Iran Ali Akbar Salehi mengumumkan pada Selasa bahwa Iran akan mulai menyuntikkan gas uranium ke sentrifugal di fasilitas bawah tanah, dan mengatakan bahwa fasilitas itu memiliki kapasitas untuk memperkaya hingga 20 persen jika diperlukan.

Media pemerintah Iran melaporkan hari Rabu bahwa 2,800 kg silinder yang memuat 2.000 kg prekursor pengayaan uranium hexafluoride telah dipasang di Fordow. Di bawah kesepakatan 2015, Iran berkomitmen untuk mengurangi kemurnian uranium yang diperkaya menjadi 3 persen dan pengayaan dilarang di fasilitas Fordow.

Langkah Iran akan semakin memperumit peluang menyelamatkan perjanjian bahwa kekuatan Eropa, Rusia dan Uni Eropa telah mendesak Iran untuk menghormati perjanjian.

Berbicara pada konferensi pers di akhir kunjungan ke Cina, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut langkah terbaru Iran sebagai kabar buruk, dan ia akan berbicara dengan Trump dan Iran dalam beberapa hari mendatang.

Menanggapi kebijakan tekanan maksimum Washington, Iran telah melewati batasan kesepakatan selangkah demi selangkah, termasuk melanggar batasan pada uranium yang diperkaya yang ditimbun dan pada tingkat pengayaan fisil.

Iran pada hari Senin mengatakan sedang mengembangkan sentrifugal canggih yang dapat memperkaya uranium lebih cepat.

Rintangan terbesar untuk membangun senjata nuklir adalah mendapatkan bahan fisil yang cukup, yaknu uranium atau plutonium yang sangat diperkaya, untuk inti bom. Tujuan utama kesepakatan nuklir 2015 adalah untuk memperpanjang waktu yang diperlukan Iran untuk membangun senjata nuklir, dari 2 hingga 3 bulan menjadi satu tahun.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kisah Heroik, Bidan di Layanan Darurat Iran Bantu Ibu Melahirkan lewat Telepon

1 hari lalu

Masoumeh Mehravar, bidan di pusat panggilan darurat Iran. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Iran di Jakarta
Kisah Heroik, Bidan di Layanan Darurat Iran Bantu Ibu Melahirkan lewat Telepon

Bidan Masoumeh Mehravar dipuji oleh Pemimpin Iran tertinggi karena menyelamatkan seorang ibu dan bayinya yang terjebak di salju di Iran utara


Pejabat Senior Hamas dan Houthi Adakan Pertemuan Langka, Ini yang Dibahas

2 hari lalu

Pejabat Senior Hamas dan Houthi Adakan Pertemuan Langka, Ini yang Dibahas

Tokoh-tokoh senior dari Hamas dan pemberontak Houthi di Yaman mengadakan pertemuan membahas koordinasi tindakan mereka terhadap Israel


Eks Dubes AS untuk NATO Sebut Putin Tak Main-main Ancam Perang Nuklir

3 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan keterangan setelah menerbangkan pesawat pembom strategis berkemampuan nuklir Tu-160M di Kazan, Rusia 22 Februari 2024. Sputnik/Dmitry Azarov/Pool via REUTERS
Eks Dubes AS untuk NATO Sebut Putin Tak Main-main Ancam Perang Nuklir

Putin mengancam akan mengerahkan senjata nuklir Rusia bila Barat kirim pasukan ke Ukraina.


AS Diam-diam Minta Bantuan Iran Hentikan Serangan Houthi ke Laut Merah

4 hari lalu

Pedagang senjata Qaed Elaiyan menunjukan senjata api di tokonya, saat Houthi meningkatkan permintaan senjata api, di Sanaa, Yaman 6 Maret 2024. REUTERS/Khaled Abdullah
AS Diam-diam Minta Bantuan Iran Hentikan Serangan Houthi ke Laut Merah

Pejabat AS dan Iran diam-diam bertemu beberapa kali untuk membahas serangan Houthi Yaman di Laut Merah.


Putin Ancam Barat: Rusia Siap Perang Nuklir

5 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato tahunannya di hadapan Majelis Federal, di Moskow, Rusia, 29 Februari 2024. REUTERS/Evgenia Novozhenina
Putin Ancam Barat: Rusia Siap Perang Nuklir

Rusia siap perang nuklir dengan Barat jika Amerika Serikat nekat mengirim pasukan ke Ukraina.


Sebar Pertengkaran Wanita dan Ulama Iran Soal Jilbab, 4 Orang Ditangkap

6 hari lalu

Wanita Iran berjalan di tengah penerapan pengawasan jilbab baru di Teheran, Iran, 15 April 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Sebar Pertengkaran Wanita dan Ulama Iran Soal Jilbab, 4 Orang Ditangkap

Iran menangkap empat orang yang dicurigai membagikan video pertengkaran antara seorang ulama Syiah dan seorang wanita yang tidak mengenakan jilbab


Arab Saudi Umumkan 1 Ramadan Hari Ini, Iran Mulai Puasa Besok

7 hari lalu

Suasana umat Islam melaksanakan salat Isya di Masjidil Haram selama bulan suci Ramadan, di kota suci Mekkah, Arab Saudi, 12 April 2023. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS
Arab Saudi Umumkan 1 Ramadan Hari Ini, Iran Mulai Puasa Besok

Arab Saudi dan negara-negara di Teluk Arab menetapkan 1 Ramadan pada 11 Maret 2024, sementara Iran dan negara-negara di Asia Tenggara besok.


Iran Tangkap Dua Wanita karena Menari di Depan Publik

9 hari lalu

Wanita Iran berjalan di jalan selama pengaktifan kembali polisi moralitas di Teheran, Iran, 16 Juli 2023. Mahsa Amini meninggal dalam tahanan polisi, tiga hari setelah ditangkap polisi moral pada 16 September 2022 karena tidak mengenakan jilbab secara benar. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Iran Tangkap Dua Wanita karena Menari di Depan Publik

Dua wanita Iran ditangkap sebuah video yang memperlihatkan mereka menari untuk merayakan datangnya Tahun Baru Persia atau Nowruz


Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

9 hari lalu

Alat proteksi radioaktif dan nuklir pertama di dunia hasil kolabotasi KBRN Pasukan Korbrimob Polri dan UGM ditunjukkan dalam Rakernis TA 2024 Korbrimob Polri di Gedung Satya Haprabu Mako Brimob Kelapadua, Cimanggis, Kota Depok pada Kamis, 7 Maret 2024. Foto: Humas Brimob
Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

Inovasi ini dilatarbelakangi adanya ancaman berintensitas tinggi radioaktif nuklir berbahaya di wilayah Tangerang, Banten, tahun 2020.


Korea Selatan dan Amerika Serikat Latihan Militer Bersama, Jumlah Pasukan Ditambah Dua Kali Lipat

14 hari lalu

Pasukan Korea Selatan dan AS berfoto bersama setelah latihan tembak gabungan di dekat zona demiliterisasi yang memisahkan dua Korea, di Pocheon, Korea Selatan, 2 Januari 2024. Latihan digelar saat ketegangan di semenanjung Korea meningkat. The Defense Ministry/Handout via REUTERS
Korea Selatan dan Amerika Serikat Latihan Militer Bersama, Jumlah Pasukan Ditambah Dua Kali Lipat

Jumlah pasukan yang terlibat dalam latihan militer bersama ini, naik dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya