TEMPO.CO, Washington – Pemerintah Amerika Serikat menilai upaya pemerintah Iran melakukan ekspansi pengayaan uranium sebagai bentuk penolakan komitmen nuklir sebagai tindakan ke arah yang salah.
Pernyataan oleh juru bicara kementerian Luar Negeri AS ini muncul setelah Teheran mengatakan akan mulai menginjeksi gas uranium ke dalam centrifuges di fasilitas pengayaan bawah tanah Fordow.
Baca Juga:
“Kami sepenuhnya mendukung upaya Lembaga Energi Atom Internasional atau IAEA dalam menjalankan verifikasi independen di Iran dan menunggu laporan IAEA mengenai perkembangannya,” kata juru bicara pemerintah AS seperti dilansir Reuters pada Rabu, 6 November 2019.
Presiden Iran, Hassan Rouhani, mengatakan rencana itu dalam pernyataan di televisi pada Selasa, 5 November 2019.
Instalasi ini memiliki sebanyak 1.044 mesin pengolah uranium atau centrifuges.
Injeksi gas uranium ini akan mulai dilakukan pada Rabu, 6 November 2019.
“Ini merupakan bagian dari langkah ke empat untuk mengurangi komitmen nuklir terhadap perjanjian nuklir,” kata Rouhani seperti dilansir Aljazeera.
Mengenai ini, juru bicara Kemenlu Prancis, Agnes von der Muhll, mengatakan,”Pengumuman oleh Iran bertentangan dengan perjanjian Wina, yang membatasi secara ketat aktivitas di bidang ini.”