Perhiasan Senilai Rp 5 Miliar Dicuri dari Trump Tower

TEMPO.CO, Jakarta - Pencuri dilaporkan membawa perhiasan senilai US$ 353.000 atau Rp 5 miliar dari Trump Tower di Manhattan, New York, Amerika Serikat.

Dua penghuni apartemen kehilangan perhiasan seperti berlian, zamrud, dan safir dari apartemen mereka di gedung tempat Presiden Trump juga tinggal ketika di New York, kata polisi, menurut laporan New York Times, 23 September 2019.

Para penyelidik percaya perhiasan itu, bernilai total sekitar US$ 353.000, dicuri dari dalam dua apartemen di gedung tempat Trump memiliki triplex penthouse, dan tempat Trump Organization berkantor.

Seorang juru bicara kepolisian mengatakan para penyelidik belum mengidentifikasi seorang tersangka dan sedang memeriksa setiap orang dengan akses ke gedung itu. Tidak ada laporan polisi yang menunjukkan bahwa mereka membobol ketika masuk, katanya.

Laporan pencurian, yang pertama kali diungkapkan oleh The New York Post, datang ketika Trump diperkirakan akan kembali ke gedung pencakar langit Fifth Avenue yang sama pada hari Minggu malam untuk Majelis Umum PBB. Dia dijadwalkan memberikan pidato pada hari Selasa waktu New York.

Seorang perempuan berusia 67 tahun yang tinggal di lantai 42 mengatakan kepada polisi bahwa lima berlian bernilai US$ 236.000 atau Rp 3,4 miliar dicuri dari laci di apartemennya saat dia pergi antara 21 Juni dan 9 September.

Perhiasan termasuk gelang berlian Harry Winston. Sebuah cincin, kalung dan gelang, yang semuanya terbuat dari berlian dan safir, juga diambil, bersama dengan sepasang anting-anting berlian dan zamrud, kata polisi.

Seorang perempuan berusia 33 tahun juga mengatakan bahwa gelang berlian Graff senilai US$ 117.000 atau Rp 1,7 miliar diambil dari apartemennya di lantai 59 setelah dia pergi berlibur pada 3 September. Perempuan bernama Isabelle Bscher melaporkan perhiasannya yang dicuri pada 11 September, sehari setelah dia kembali.

Bahkan sebelum pencurian dilaporkan, keamanan di dekat gedung apartemen Trump Tower ditingkatkan sebelum kedatangan Trump di New York untuk Majelis Umum PBB, di mana diskusi tentang perubahan iklim, Iran dan perang dagang menjadi agenda selama lima hari pidato dan pertemuan.