TEMPO.CO, Jakarta - kPresiden Amerika Serikat Donald Trump memecat Ketua Dewan Penasehat Nasional John Bolton kemarin dengan alasan kerap tidak sependapat dengan saran-saran John Bolton sama seperti yang lain di pemerintahan.
Menurut laporan CNN, Trump menyampaikan pemecatan Bolton melalui Twitter, seperti halnya pemecatan menteri dan pejabat tinggi AS lainnya.
"Saya berterima kasih sekali atas pelayanannya. Saya akam menyebut nama Kepala Penasehat Keamanan Nasional pekan depan," kata Trump.
Tweet Trump memecat Bolton muncul satu jam setelah kantor pers Gedung Putih mengatakan Bolton dijadwalkan muncul dalam pengarahan pers bersama Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Menteri Keuangan Steve Mnuchin pada hari Selasa.
Pompeo mengtakan dirinya tidak terkejut atas pemecatan Bolton.
Sementara Bolton melalui Twitter menjelaskan dia mengajukan pengunduran diri secara sukarela. Tweet Bolton hanya beberapa menit setelah Trump mengumumkan tentang pemecatan dirinya.
"Saya mengajukan pengunduran diri kemarin malam dan Presiden Trump mengatakan,'Mari kita bicarakan hal itu besok'.
Surat pengunduran diri Bolton yang ditujukan kepada presiden Trump bertanggal Selasa, 10 September 2019 singkat dan langsung pada intinya. Bolton mengucapkan terima kasih karena pernah diberi kesempatan melayani negaranya.
Pemecatan Bolton menambah panjang daftar menteri dan pejabat penting di pemerintahan yang dipecat atau mengundurkan diri.
Sebelum Bolton, ada dua menteri Keamanan Dalam Negeri yakni John Kelly dan Kirstjen Nielsen, lalu Direktur Badan Keamanan Nasional, Mike Rogers. Trump kemudian memecat wakil penasehat keamanan nasional, K.T McFarland, dan Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley.
Direktur Intelijen Nasional Dan Coats dan wakilnya, Sue Gordon meninggalkan posnya pada Agustus lalu.
Tim penasehat keamanan Trump yang saling bersitegang di antara tokoh-tokoh topnya telah berubah menjadi permusuhan habis-habisan, sehingga mengakibatkan putus hukubungan yang mendalam antara staf di Dewan Keamanan Nasional yang dipimpin Bolton dan seluruh pemerintahan.
Bolton bergabung di kabinet Trump tahun lalu untuk menggantikan HR McMaster di antaranya akibat posisinya yang mendukung Trump keluar dari perjanjian nuklir dengan Iran
Namun, McMaster mendadak mulai berselisih secara terbuka dengan visi presiden Trump untuk diplomasi Korea Utara dan Afganistan baru-baru ini. Trump juga disebut tidak merasakan John Bolton membantunya menghadapi media.