TEMPO.CO, Jakarta - Utusan khusus Donald Trump untuk Afganistan mengatakan AS dan Taliban telah mencapai kesepakatan secara prinsipal dalam perundingan perjanjian damai.
Zalmay Khalilzad mengatakan draft kesepakatan telah final dan tinggal menunggu persetujuan presiden, menurut laporan CNN, 3 September 2019.
"Ya, pada prinsipnya kami telah mencapai kesepakatan," kata Khalilzad, dilaporkan TOLOnews. "Tentu saja, itu belum final sampai presiden AS (Donald Trump) menyetujuinya. Jadi saat ini kita berada pada tahap itu."
Khalilzad mengatakan kepada TOLOnews bahwa poin dalam rancangan perjanjian salah satunya adalah menarik pasukan AS dari lima pangkalan militer yang tersebar di seluruh Afganistan, dalam waktu 135 hari selama Taliban mematuhi syarat.
Jika kesepakatan itu berlanjut, penarikan itu bisa menandai awal dari berakhirnya perang Amerika yang paling lama, konflik yang berlangsung hampir 18 tahun yang dipicu oleh serangan teroris pada 11 September 2001, dan menelan biaya miliaran dolar pembayar pajak dan serta menewaskan 2.300 nyawa Amerika.
Kesepakatan itu bisa mengarah pada penarikan bertahap dari hampir 14.000 tentara AS di Afganistan.
Dilaporkan Reuters, Amerika Serikat akan menarik hampir 5.000 tentara dari Afganistan dan menutup lima pangkalan dalam waktu 135 hari berdasarkan rancangan perjanjian perdamaian yang disepakati dengan Taliban, kata kepala perunding AS, Zalmay Khalilzad pada Senin.
Sementara Presiden Afganistan Ashraf Ghani telah diberi pengarahan tentang rancangan perjanjian itu dan akan melihat rincian kesepakatan sebelum memberikan pendapat, kata juru bicaranya pada Senin.
Khalilzad, seorang diplomat veteran Afganistan-Amerika, mengatakan tujuan dari perjanjian itu adalah untuk mengakhiri perang dan bahwa hal itu akan mengarah pada pengurangan kekerasan, tetapi tidak ada perjanjian gencatan senjata resmi. Negosiasi selanjutnya akan diserahkan kepada rakyat Afganistan sendiri untuk mencapai titik penyelesaian, kata Khalilzad.
Dia menolak mengatakan berapa lama sisa sekitar 14.000 tentara AS akan tetap di Afganistan setelah tahap pertama penarikan, meskipun pejabat Taliban sebelumnya bersikeras bahwa semua pasukan asing harus pergi.