TEMPO.CO, Paris -- Pemerintah Prancis mengerahkan koki khusus yang mendapat penghargaan Michelin Star untuk membuat berbagai hidangan bagi para pemimpin negara yang menghadiri KTT G7.
Acara ini akan berlangsung tiga hari di resor Biarritz, yang terletak di tepi laut Atlantis.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, berharap hidangan lezat santapan lokal bisa memuluskan upaya KTT G7 ini untuk menyelesaikan berbagai masalah dunia.
“Gastronomi selalu menjadi bagian dari diplomasi,” kata Vincent Jumert, wakil kepala pegawai di Istana Elysee, seperti dilansir Reuters pada Sabtu, 24 Agustus 2019.
Penghargaan Michelin Star dianggap sebagai penghargaan Oscar untuk dunia kuliner. Ada tiga bintang untuk penghargaan tertinggi dengan satu bintang untuk penghargaan pemula.
Macron menginginkan adanya suasana informal dalam acara negara G7, yang bakal dihadiri Inggris, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat.
Terlebih, KTT G7 di Quebec, Kanada, berakhir dengan kekacauan karena tidak menghasilkan komunike apapun akibat ketegangan AS dengan negara sekutu utamanya.
Ada tim koki Michelin Star yang terdiri dari empat orang juru masak andalan termasuk Andree Rosie dari Kota Bayonne, yang bakal menyiapkan berbagai santapan lokal.
Tapi daftar menu hidangan masih menjadi rahasia hingga para pemimpin negara duduk pada Sabtu malam untuk bersantap.
“Kami ada di sini untuk membuat suasana menyenangkan di meja makan. Dengan minuman anggur lokal yang bisa mengurangi ketegangan dan menyelesaikan masalah dunia yang ada,” kata Jumert.
Dia menambahkan,”Inilah tujuan utama dari gastronomi: yaitu berkumpul di meja makan untuk menyelesaikan masalah yang akan lebih sulit diselesaikan dalam situasi berbeda.”
Ada total 24 pemimpin dari berbagai negara dan organisasi internasional yang akan berkumpul di KTT G7 di Biarritz, yang berbatasan dengan laut Atlantis dan gunung Pyrenees yang cantik. Macron menginginkan proses diskusi melibatkan lebih banyak pihak untuk mencari lebih banyak masukan.
