Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pejabat Lapas Akui Izinkan Brenton Tarrant Kirim Surat

image-gnews
Brenton Tarrant mengajukan permohonan tidak bersalah selama penampilan singkat melalui tautan audio visual di Pengadilan Tinggi di Christchurch pagi ini.[Mark Mitchell/New Zealand Herald]
Brenton Tarrant mengajukan permohonan tidak bersalah selama penampilan singkat melalui tautan audio visual di Pengadilan Tinggi di Christchurch pagi ini.[Mark Mitchell/New Zealand Herald]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat penjara Selandia Baru mengakui mereka mengizinkan teroris penembakan di Christchurch, Brenton Tarrant, mengirim surat dari selnya.

Brenton Tarrant telah dilarang mengirim atau menerima surat oleh pihak berwenang untuk mencegah dirinya menyebarkan pesan kebencian.

Menurut laporan New York Times, 14 Agustus 2019, surat yang berisi manifesto yang dikaitkan dengan Brenton Tarrant yang diunggah online sebelum penembakan pada Maret, diunggah online oleh seorang pendukung yang mengaku telah menerimanya.

Kebocoran ini memalukan bagi otoritas Selandia Baru karena, pada hari-hari setelah serangan, Perdana Menteri Jacinda Ardern dan para pejabat lainnya mengatakan mereka akan melakukan apa saja untuk mencegah teroris menyebarkan pandangan supremasi kulit putih.

Manifesto tersebut, serta video yang disiarkan langsung di media sosial ketika pembunuhan itu terjadi, dianggap konten yang tidak pantas oleh lembaga sensor Selandia Baru tak lama setelah serangan. Kepemilikan atau distribusi mereka dapat dihukum dengan hukuman penjara hingga 14 tahun.

Keberadaan surat itu terungkap sehari sebelum tanggal pengadilan berikutnya dijadwalkan untuk Brenton Tarrant.

Pria bersenjata yang dituduh melepaskan haknya untuk tampil di persidangan hari Kamis, di mana ia diwakili oleh pengacaranya, baik secara langsung, atau dengan konferensi video dari penjara keamanan maksimum Selandia Baru di Auckland, tempat ia ditahan.

Adalah umum bagi para terdakwa di Selandia Baru untuk melepaskan hak-hak mereka untuk tampil di persidangan prosedural seperti pada hari Kamis. Hakim menekan isi persidangan yang membahas masalah yang berkaitan dengan persidangan, untuk menghindari prasangka anggota masyarakat yang mungkin dipilih untuk juri.

Reuters melaporkan, kuasa hukum Tarrant meminta persidangan dipindahkan dari Christchurch pada Hari Kamis.

Sidang atas permintaan untuk memindahkan persidangan ke Auckland, kota terbesar di Selandia Baru, akan diadakan pada 3 Oktober dan terdakwa, Australia, Brenton Tarrant, akan ditahan sampai saat itu, kata Hakim Pengadilan Tinggi Cameron Mander pada persidangan.

Kuasa hukum tidak berkomentar mengapa mereka meminta perubahan tempat.

Kelvin Davis, menteri lembaga permasyarakatan Selandia Baru, mengatakan kepada Radio New Zealand pada hari Kamis bahwa surat yang muncul online minggu ini adalah satu dari lima surat yang boleh dikirim Tarran. Dia telah dilarang mengirim dua lainnya.

Davis mengatakan, terdakwa telah menerima beberapa surat dari seluruh dunia, beberapa di antaranya tidak diberikan kepadanya. Undang-undang Selandia Baru mengizinkan tahanan menerima surat kecuali ada alasan kuat mengapa dilarang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lembaga permasyarakatan telah mengeluarkan permintaan maaf dan mengatakan akan melarang Tarrant mengirim surat sampai dapat dipastikan memiliki proses yang tepat untuk memeriksanya.

Sel penjara Brenton Tarrant.[NZ Herald/News.com.au]

Foto-foto surat yang beredar di internet menunjukkan kertas bergaris polos yang ditutupi tulisan tangan kekanak-kanakan, sudut setiap halaman diberi nomor dengan teliti.

Di dalamnya, Tarrant memulai tentang perjalanan 2015 ke Rusia, tempat korespondennya tinggal, sebelum beralih ke pengaruh rasisnya dan berakhir dengan seruan untuk melakukan kekerasan.

Tarrant, seorang Australia yang pindah ke Selandia Baru sekitar dua tahun sebelum serangan, menulis bahwa dia tidak dapat menjelaskan secara terperinci tentang penyesalan atau perasaannya, "karena para penjaga akan menyita surat saya jika saya melakukannya (untuk digunakan sebagai bukti)."

Ketika surat itu diunggah ke forum online 4Chan, pengguna lain mengatakan mereka meragukan asal surat. Tetapi lembaga permasyarakatan Selandia Baru mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu bahwa surat oleh seorang tahanan yang tidak disebutkan namanya seharusnya ditahan.

Pernyataan itu menambahkan bahwa telah ada perubahan dalam manajemen surat tahanan untuk memastikan bahwa "proses kami yang kuat sama efektifnya seperti yang kita inginkan."

Lembaga itu mengatakan bahwa mereka dapat menahan surat tahanan hanya dalam keadaan yang sangat terbatas, dan bahwa beberapa surat telah ditahan.

Jacinda Ardern mengatakan komunikasi khusus yang sedikit ini seharusnya tidak terjadi.

Brenton Tarrant, 29 tahun, mengaku tidak bersalah atas total 92 dakwaan terhadapnya.

Brenton Tarrant menyangkal 51 dakwaan pembunuhan, 40 dakwaan percobaan pembunuhan dan pembunuhan terorisme dalam persidangan pertama penembakan di Christchurch.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pembunuh 51 Jamah Masjid di Selandia Baru Akan Banding, Mengaku Ditekan

8 November 2021

Brenton Tarrant, teroris yang menembak dan membunuh jemaah dalam serangan masjid Christchurch, terlihat selama sidang vonis di Pengadilan Tinggi di Christchurch, Selandia Baru, 24 Agustus 2020. [John Kirk-Anderson / Pool via REUTERS]
Pembunuh 51 Jamah Masjid di Selandia Baru Akan Banding, Mengaku Ditekan

Pelaku penembakan yang menewaskan 51 jamaah masjid di Christchurch, Selandia Baru, mengaku bersalah karena ditekan.


Jacinda Ardern: Film Penembakan di Christchurch Harusnya Berfokus pada Korban

14 Juni 2021

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern selama konferensi pers peringatan setahun teror penembakan di masjid Christchurch, Selandia Baru, 13 Maret 2020.[REUTERS]
Jacinda Ardern: Film Penembakan di Christchurch Harusnya Berfokus pada Korban

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan film "They Are Us" seharusnya fokus pada korban penembakan Christchurch, bukan dirinya.


Brenton Tarrant Minta Sidang untuk Evaluasi Kondisi Penjaranya

14 April 2021

Brenton Tarrant Minta Sidang untuk Evaluasi Kondisi Penjaranya

Brenton Tarrant mengajukan ke pengadilan agar dilakukan sidang permohonan evaluasi kondisi penjaranya dan status yang disematkan sebagai teroris.


Selandia Baru Peringati Dua Tahun Teror Christchurch

14 Maret 2021

Ribuan warga Selandia Baru menghadiri upacara peringatan atau National Remembrance Service pada korban serangan teror di dua masjid Selandia Baru di Hagley Park, Christchurch, 29 Maret 2019. Acara ini digelar di lapangan Hagley Park, yang berdekatan dengan masjid Al Noor, yang merupakan salah satu target serangan teror pada 15 Maret lalu. REUTERS/Jorge Silva
Selandia Baru Peringati Dua Tahun Teror Christchurch

Warga Selandia Baru memperingati dua tahun serangan teror ke dua masjid di Christchurch yang menewaskan 51 jemaah


Polisi Selandia Baru Tangkap Dua Orang yang Kirim Ancaman ke Masjid

4 Maret 2021

Petugas kepolisian menghentikan seorang pria setelah terjadinya penembakan brutal di masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru, 15 Maret 2019. Seorang pria bersenjata melakukan penembakan brutal di dua masjdi di  Christchurch. REUTERS/SNPA/Martin Hunter
Polisi Selandia Baru Tangkap Dua Orang yang Kirim Ancaman ke Masjid

Kepolisian Selandia Baru menangkap dua orang atas dugaan mengirim ancaman ke dua masjid yang pernah diserang teroris 2019 lalu


Remaja Singapura yang Ingin Serang Masjid Bakal Jalani Deradikalisasi

29 Januari 2021

Umat Muslim di Singapura, menggelar salat tarawih bersama di malam pertama bulan Ramadan di sebuah masjid di Singapura, 26 Mei 2017. REUTERS
Remaja Singapura yang Ingin Serang Masjid Bakal Jalani Deradikalisasi

Remaja Singapura ini terpengaruh oleh Brenton Tarrant, pelaku teror di masjid di Christchurch, Selandia Baru


Respon Rencana Teror ke Masjid, Dewan Gereja Singapura Waspadai Radikalisasi

28 Januari 2021

Ilustrasi anggota teroris. shutterstock.com
Respon Rencana Teror ke Masjid, Dewan Gereja Singapura Waspadai Radikalisasi

Dewan Gereja Nasional Singapura (NCCS) mengomentari kasus remaja yang tertangkap merencanakan aksi teror ke dua masjid pada Maret nanti.


Perencana Aksi Terorisme ke Masjid Singapura Lakukan Radikalisasi Mandiri

27 Januari 2021

Ilustrasi anggota teroris. shutterstock.com
Perencana Aksi Terorisme ke Masjid Singapura Lakukan Radikalisasi Mandiri

Departemen Keamanan Internal (ISD) mengungkapkan bahwa remaja yang merencanakan aksi terorisme ke dua masjid Singapura adalah hasil radikalisasi


Perencana Serangan Terorisme ke Masjid Singapura Ingin Sebarkan Pesan Radikal

27 Januari 2021

Ilustrasi senjata tajam atau pisau. Shutterstock
Perencana Serangan Terorisme ke Masjid Singapura Ingin Sebarkan Pesan Radikal

Departemen Keamanan Internal (ISD) mengungkapkan motivasi remaja yang hendak melakukan serangan terorisme ke dua masjid di Singapura.


Siapkan Aksi Terorisme, Remaja Singapura Tiru Pelaku Penembakan di Christchurch

27 Januari 2021

Ilustrasi teroris. shutterstock.com
Siapkan Aksi Terorisme, Remaja Singapura Tiru Pelaku Penembakan di Christchurch

Kepolisian dan Departemen Keamanan Internal Singapura (ISD) berhasil menangkap remaja yang berniat melakukan serangan terorisme ke dua masjid.