TEMPO.CO, Jakarta - Pendemo yang menolak RUU Ekstradisi Hong Kong viral di media sosial karena membersihkan sampah sisa demonstrasi sampai jam 2 pagi.
Para pendemo terlihat membersihkan sampah dari jalan setelah 2 juta massa yang diklaim penyelenggara, berunjuk rasa pada 16 Juni kemarin.
Foto dan video viral yang beredar di media sosial menunjukkan pemuda-pemudi Hong Kong memungut sampah dari malam sampai pagi keessokan harinya, menurut laporan RT.com, 21 Juni 2019.
Baca juga: Pemimpin Hong Kong Minta Maaf Lagi Soal RUU Ekstradisi
Ini bukan pertama kalinya para pendemo Hong Kong berlaku tertib dengan memungut sampah. Setelah protes 12 Juni, para demonstran kembali ke lokasi protes untuk membersihkan kota.
2am in the morning, young Hong Kong protesters volunteering to pick up the trash after all the chaos.
That, is the quality of our people.#HongKong pic.twitter.com/057coxzpw9
— Denise Ho (HOCC) (@hoccgoomusic) June 12, 2019
Sikap warga Hong Kong membuat banyak pengunjuk rasa di negara lain terlihat buruk. Salah satunya, ketika ribuan pengunjuk rasa berkumpul di London untuk memprotes lawatan Presiden Donald Trump pada awal Juni, mereka meninggalkan jejak sampah dan diklaim hipokrit karena berdemonstrasi menentang kebijakan iklim Trump sambil membuang sampah.
Para demonstran pemrotes UU Imigrasi AS di Portland juga memicu cibiran ketika mereka meninggalkan lokasi protes dengan sampah pada tahun 2018. Bahkan para pemrotes Dakota Pipeline meninggalkan jutaan kilogram sampah ketika mereka diusir dari tempat demonstrasi mereka pada tahun 2017.
Barricades are being erected across (I believe) Harcourt Rd. In keeping with the protester's surprisingly consistent tactical proficiency it looks as though they're filling the barriers with water so that 10 or so council workers can't remove them at like 5am. pic.twitter.com/eHMoVkA1qC
— Nathan Ruser (@Nrg8000) June 16, 2019
Pada Jumat pagi, warga Hong Kong kembali berdemonstrasi setelah memberikan tenggat waktu ultimatum para mahasiswa, menurut laporan Hong Kong Free Press.
Ratusan orang berpakaian hitam, beberapa di antaranya telah menginap, berjanji untuk meningkatkan aksi protes mereka jika pihak berwenang tidak menjawab tuntutan dari enam serikat mahasiswa pada pukul 5 sore pada hari Kamis.
Baca juga: Konglomerat Hong Kong Pindahkan Uang karena RUU Ekstradisi?
Pemerintah mengumumkan segera setelah itu bahwa Kantor Pemerintah Pusat akan ditutup. Rapat komite legislatif juga telah dibatalkan.
Pendudukan terjadi setelah berminggu-minggu protes terhadap amandemen RUU Ekstradisi yang diusulkan pada bulan Februari. Pengacara, jurnalis, politisi asing, dan pebisnis telah menyuarakan keprihatinan atas RUU Ekstradisi Hong Kong yang berisiko mengancam warga diekstradisi ke Cina Daratan, yang khawatir tidak akan menerima peradilan yang transparan.