Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Konglomerat Hong Kong Pindahkan Uang karena RUU Ekstradisi?

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Warga membersihkan sampah yang tersisa dari demo menolak RUU Ekstradisi di Hong Kong, Cina, 13 Juni 2019. Aksi menolak RUU Ekstradisi sempat berujung bentrokan antara massa dengan polisi. REUTERS/Thomas Peter
Warga membersihkan sampah yang tersisa dari demo menolak RUU Ekstradisi di Hong Kong, Cina, 13 Juni 2019. Aksi menolak RUU Ekstradisi sempat berujung bentrokan antara massa dengan polisi. REUTERS/Thomas Peter
Iklan

TEMPO.COHong Kong – Sejumlah konglomerat Hong Kong dikabarkan mulai mengalihkan aset yang dimilikinya ke negara lain pasca merebaknya kontroversi pembahasan RUU Ekstradisi.

Baca juga: 5 Poin Menarik Soal Kontroversi RUU Ekstradisi Hong Kong

 

Ini karena RUU itu menimbulkan kekhawatiran tersangka kriminal bisa diekstradisi ke Cina, yang memiliki sistem hukum tidak transparan seperti di Hong Kong.

Seorang konglomerat mengatakan dia mulai mengalihkan penyimpanan uang senilai US$100 juta atau sekitar Rp1.4 triliun ke sebuah rekening di Singapura.

“Ini sudah dimulai. Kami mendengar yang lain juga melakukannya. Tapi tidak seorangpun akan melakukan parade bahwa dia meninggalkan Hong Kong,” kata seorang penasehat keuangan seperti dilansir Channel News Asia mengutip Reuters pada Jumat, 14 Juni 2019.

Baca juga: Cina Dukung Hong Kong Soal RUU Ekstradisi

 

Penasehat keuangan yang meminta identitasnya dirahasiakan ini melanjutkan,”Ada kekhawatiran Beijing bisa mendapatkan aset Anda di Hong Kong. Singapura menjadi destinasi penyimpanan aset yang favorit.”

Hong Kong dan Singapura berkompetisi secara ketat menjadi pusat keuangan internasional. Jumlah kekayaan yang dimiliki para konglomerat Hong Kong membuat wilayah semi-otonomi ini menjadi pangkalan dana pribadi yang lebih besar.

Baca juga: Unjuk Rasa Menolak RUU Ekstradisi Hong Kong Digelar di Sydney

 

Menurut laporan dari lembaga keuangan Credit Suisse, ada sekitar 853 individu yang memiliki dana di atas US$100 juta. Ini membuat jumlahnya lebih dari dua kali lipat jumlah di Singapura.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

RUU Ekstradisi yang sedang dibahas di Hong Kong saat ini menimbulkan kekhawatiran bagi warga, ekspatriat ataupun turis yang sedang melakukan perjalanan di sana.

Ketentuan ekstradisi yang diatur dianggap mengancam kedaulatan hukum Hong Kong, yang menjadi ciri khas sebagai pusat keuangan global.

Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, seperti dilansir Reuters sebelumnya, mengatakan tetap bakal menyelesaikan pembahasan RUU Ekstradisi ini. Dia beralasan ketentuan ekstradisi itu bisa menutup celah hukum yang kerap dimanfaatkan oleh para buron, yang membuat masalah di Cina.

Baca juga: Empat Organisasi Jurnalis Tolak RUU Ekstradisi Hong Kong

 

Menurut dia, pengadilan akan tetap menjaga HAM publik dalam penerapan ketentuan ini.

Sikap pemerintah ini memicu dua kali aksi unjuk rasa pada Ahad, yang diperkirakan diikuti ratusan ribu orang, dan aksi unjuk rasa kedua pada Rabu kemarin, yang berakhir bentrok.

Polisi menembaki pengunjuk rasa menggunakan peluru karet dan gas air mata. Mereka juga menggunakan tongkat serta semprotan merica untuk membubarkan massa yang memaksa masuk ke gedung parlemen, tempat pembahasan RUU Ekstradisi sedang berlangsung.

Akibat kerusuhan ini, pemerintah dan parlemen atau Dewan Legislatif Hong Kong memutuskan untuk menunda tanpa batas waktu pembahasan RUU kontroversial ini. Belakangan muncul isu pemerintah kemungkinan tidak akan mengejar target pengesahan yaitu pada 20 Juni sehingga bisa molor hingga Juli atau seusai masa reses.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

13 jam lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

1 hari lalu

Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024. Dok. Humas Kementerian Pertahanan.
Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.


Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat konferensi pers di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

Indonesia dan Cina akan memperkuat kerja sama ekonomi di berbagai bidang, termasuk investasi.


Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

1 hari lalu

Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut isu Palestina sebagai akar masalah dari ketidakstabilan di Timur Tengah.


3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 18 April 2024. Wang Yi melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo usai Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, melawat ke China pada awal April lalu dan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping. Keduanya berbagi pandangan mengenai kedamaian regional dan berkomitmen untuk mempererat hubungan. TEMPO/Subekti.
3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

Presiden Jokowi menyampaikan tiga pesan saat bertemu Menlu Cina Wang Yi di Istana Kepresidenan Jakarta hari ini.


Jokowi Sampaikan 3 Pesan dalam Pertemuan dengan Menlu Cina Wang Yi

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Istana Kepresidenan Jakarta usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Sampaikan 3 Pesan dalam Pertemuan dengan Menlu Cina Wang Yi

Jokowi menyoroti bidang perdagangan Indonesia-Cina terus meningkat sebesar 127 miliar USD.


Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Cina Wang Yi di Istana

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Istana Kepresidenan Jakarta untuk kunjungan kehormatan kepada Presiden Joko Widodo pada Kamis pagi, 18 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Cina Wang Yi di Istana

Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi, di Istana Kepresidenan Jakarta.


Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

3 hari lalu

Legoland Malaysia, salah satu destinasi wisata favorit di Malaysia. Dok.  tiket.com
Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

Malaysia menyiapkan meja bantuan yang dikelola oleh petugas berbahasa Mandarin untuk membantu wisatawan Cina.


Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

3 hari lalu

Ratusan kendaraan terjebak kemacetan saat menuju pintu keluar Tol Brebes Timur (Brexit) di Brebes, Jawa Tengah, 22 Juni 2017. Kemacetan tersebut terjadi akibat penutupan ruas jalan tol fungsional Brebes-Batang pada malam hari dan seluruh kendaraan diarahkan ke Brexit. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

Kemacetan saat mudik Lebaran tahun ini tidak separah tragedi Brexit 2016 yang Menewaskan 18 Orang atau macet parah di Beijing dan Pakistan.


Cina Puji Iran, Percaya Teheran Mampu Tangani Situasi dengan Israel

3 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi berjabat tangan dengan Menlu Palestina Riyad Al-Maliki, disaksikan antara lain Menlu Retno Marsudi sebelum sesi foto di Diaoyutai State Guesthouse di Beijing, 20 November 2023. REUTERS/Florence Lo/Poo
Cina Puji Iran, Percaya Teheran Mampu Tangani Situasi dengan Israel

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi membahas situasi di Timur Tengah dengan timpalannya dari Iran, Hossein Amir-Abdollahian, di tengah ketegangan meningkat dengan Israel.