Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Fakta Terkait Serangan Atas Kapal Tanker di Selat Hormuz

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Iklan

TEMPO.COTeluk Oman – Dua kapal tanker berbendera Norwegia dan Jepang mengalami ledakan bom, yang diduga akibat serangan saat melintasi Teluk Oman dekat Selat Hormuz, Iran, pada Kamis, 13 Juni 2019.

Baca juga: Disebut Berselisih dengan Pejabatnya Soal Iran, Apa Kata Trump?

Ini merupakan insiden kedua setelah sebulan lalu empat kapal tanker milik Arab Saudi dan Uni Emirat Arab juga mengalami serangan di lepas pantai UEA.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menuding Iran melakukan serangan itu. Sedangkan pemerintah Iran membantah dengan menyebutnya tuduhan yang konyol.

Baca juga: Trump Putuskan Keluar dari Perjanjian Nuklir Iran

Berikut ini sejumlah fakta terkait serangan atas kapal tanker Front Altair dari Norwegia dan Kokuga dari Jepang:

  1. Ledakan

Kapal Kokuka Courageus, yang tercatat di Panama, dan kapal Front Altair, yang tercatat di Marshall Islands, sedang berlayar melewati Teluk Oman di dekat Selat Hormuz saat mengalami ledakan.

Front merupakan kapal asal Norwegia dan membawa 75 ribu ton naphta dari UEA menuju Taiwan. Kapal ini mengalami ledakan dan tenggelam. Kapten kapal dan 23 orang kru meninggalkan kapal dengan selamat dan dijemput oleh kapal kargo Hyundai Dubai. 11 kru berasal dari Rusia, 11 Filipina dan satu Georgia.

Perusahaan Taiwan CPC Corp, yang menyewa kapal itu, mengatakan kepada Reuters bahwa kapal diduga terkena serangan torpedo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

CBS News melansi laporan intelijen AS menyebut kru kapal naik ke kapal Hyundai Dubai dan dikepung oleh kapal milik militer Iran serta diminta menyerahkan kru.

Baca juga: Hukum Iran, Trump Peringatkan Pebisnis

  1. Kapal Kokuka Courageous

Kapal asal Jepang ini membawa 25 ribu ton methanol dari Arab Saudi menuju Singapura. Kapal ini mengalami serangan pada lambungnya, yang terlihat terbakar. Kru selama dengan satu orang terluka.

Presiden Kokua Sangyo, Yutaka Katada, yang memiliki kapal itu, mengatakan kru meninggalkan kapal setelah terkena serangan dua kali. Menurut dia, kru melihat obyek terbang di atas kapal sebelum serangan terjadi. Serangan kedua terjadi tiga jam kemudian.

Kantor berita Iran yaitu IRNA melansir berita kapal laut Iran menyelamatkan kru kapal Kokuga dan Front yang berjumlah 44 orang dan membawanya ke pelabuhan Jask.

  1. Armada Kelima AL AS

Kapal AL Amerika menerima dua pesan darurat dan mengirim USS Bainbridge, yang merupakan kapal rudal terpandu, untuk memberikan bantuan. Pejabat AS menyebut kepada CNN kapal ini berada di dekat lokasi saat insiden terjadi dan membawa 21 kru dari kapal Kokuga. CBS melansir AS meyakini bisa mengetahui pelaku serangan dengan mengumpulkan serpihan dari serangan.

Baca juga: Trump Tuding Kapal Garda Revolusi Iran Serang Kapal Tanker

  1. Uni Eropa

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, meminta semua pihak untuk menahan diri semaksimal mungkin. Lewat juru bicaranya, dia mengatakan kawasan Timur Tengah tidak membutuhkan tambahan destabilisasi dan ketegangan. UE meminta semua pihak menahan diri dan menghindari tindakan provokasi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

2 hari lalu

Pemandangan udara terlihat dari kawasan hutan yang dibuka untuk perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia, 6 Juli 2010. REUTERS/Crack Palinggi/File Foto
Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.


Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

3 hari lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan


Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

3 hari lalu

Mykola Solsky. wikipedia.org
Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar


BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

4 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

10 hari lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

10 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

11 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

Spanyol, Irlandia, Malta dan Slovenia diperkirakan mengambil langkah tersebut mengakui Palestina sebagai negara dalam waktu dekat.


Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

12 hari lalu

Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni. Sumber: Reuters
Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

Josep Borrell mengatakan Uni Eropa akan bersiap untuk menambahkan sanksi terhadap Iran atas serangannya yang menyasar Israel.


Daftar Negeri yang Mengakui Negara Palestina

13 hari lalu

Petugas polisi berdiri selama protes yang oleh penyelenggara disebut sebagai
Daftar Negeri yang Mengakui Negara Palestina

Sebagian besar negara anggota PBB masuk ke dalam daftar negara yang sudah mengakui negara Palestina. Negeri sedang mengalami konflik dengan Israel


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

13 hari lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.