TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah perusahaan teknologi dunia mulai mengimbau karyawannya agar berhenti berinteraksi dan memberikan informasi teknologi kepada Huawei karena takut sanksi AS.
Sumber yang mengetahui masalah ini mengungkapkan kepada Reuters, dalam laporan 10 Juni 2019, bahwa pembuat chip Intel Corp dan Qualcomm Inc, perusahaan riset seluler InterDigital Wireless Inc dan operator Korea Selatan LG Uplus telah membatasi karyawan dari percakapan informal dengan Huawei, pembuat peralatan telekomunikasi terbesar di dunia.
Diskusi semacam itu adalah bagian rutin dari pertemuan internasional di mana para insinyur berkumpul untuk menetapkan standar teknis untuk teknologi komunikasi, termasuk generasi berikutnya dari jaringan seluler yang dikenal sebagai 5G.
Baca juga: Google Lobi agar Bisa Kerja Sama dengan Huawei
Departemen Perdagangan AS tidak melarang kontak antara perusahaan dan Huawei. Pada 16 Mei, agensi memasukkan Huawei ke daftar hitam, melarangnya melakukan bisnis dengan perusahaan AS tanpa persetujuan pemerintah, kemudian beberapa hari kemudian memberi wewenang kepada perusahaan AS untuk berinteraksi dengan Huawei dalam masalah teknis standar hingga Agustus "sebagaimana diperlukan untuk pengembangan 5G standar."
Departemen Perdagangan AS menegaskan kembali posisinya pada hari Jumat sebagai tanggapan atas laporan ini.
Namun demikian, setidaknya segelintir perusahaan teknologi AS dan luar negeri mengatakan kepada karyawan mereka untuk membatasi beberapa bentuk interaksi langsung, untuk menghindari masalah potensial dengan pemerintah AS, menurut sumber.
Baca juga: Trump dan Xi Jinping Bakal Bahas Perang Dagang di Jepang
Intel dan Qualcomm mengatakan mereka telah memberikan instruksi kepatuhan kepada karyawan, tetapi menolak untuk berkomentar lebih lanjut.
Seorang juru bicara InterDigital mengatakan telah memberikan panduan kepada para insinyur untuk memastikan perusahaan mematuhi peraturan AS.
Seorang pejabat LG Uplus mengatakan perusahaan secara sukarela menahan diri dari berinteraksi dengan pihak Huawei, selain bertemu untuk instalasi peralatan jaringan atau masalah pemeliharaan.
Baca juga: Mahathir Mohamad: Malaysia Tetap Pakai Produk Huawei
LG Uplus mengatakan mereka tidak memiliki kebijakan formal dalam perusahaan tentang membatasi percakapan dengan Huawei.
Sementara Huawei belum berkomentar terkait larangan interaksi karyawan perusahaan teknologi terhadap karyawannya.