Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

KBRI Addis Ababa Peringati Hari Pasukan Perdamaian PBB

image-gnews
KBRI Addis Ababa, Ethiopia mengadakan diskusi panel dan pameran foto memperingati Hari Pasukan Perdamaian PBB di aula KBRI Addis Ababa, Jumat, 31 Mei 2019 [KBRI Addis Ababa]
KBRI Addis Ababa, Ethiopia mengadakan diskusi panel dan pameran foto memperingati Hari Pasukan Perdamaian PBB di aula KBRI Addis Ababa, Jumat, 31 Mei 2019 [KBRI Addis Ababa]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mungkin tidak banyak masyarakat di Indonesia tahu tentang peringatan hari Pasukan Perdamaian PBB setiap tanggal 25 Mei.  Indonesia merupakan salah satu negara yang aktif mengirimkan pasukannya dalam misi perdamaian PBB ini.

KBRI Addis Ababa di Ethiopia menggelar diskusil panel dan pameran foto memperingati hari Pasukan Perdamaian PBB pada Jumat, 31 Mei 2019 di aula KBRI. Panel Diskusi diselenggarakan bekerjasama dengan Kantor PBB untuk Uni Afrika (UNOAU) dan Kedutaan Besar negara-negara MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea, Turki dan Australia) di Addis Ababa.

Baca juga: Gugur, Pasukan Perdamaian PBB Asal Indonesia Terima Penghargaan

Al Busyra Basnur, Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika pada sesi pembukaan mengajak peserta diskusi untuk memberikan penghormatan yang tinggi kepada Pasukan Perdamaian PBB .

 “Kita memberikan penghormatan yang tinggi kepada pasukan perdamaian PBB atas profesionalisme, dedikasi dan keberanian mereka dalam melaksanakan tugas-tugas mulia pada berbagai misi perdamaian PBB”, kata Duta Besar Al Busyra Basnur dalam pernyataan pers yang diterima Tempo.

Keberhasilan misi perdamaian PBB membutuhkan pendekatan menyeluruh, termasuk dengan melibatkan organisasi regional seperti Uni Afrika.

Dirjen Organisasi Internasional Kementerian Luar Negeri Ethiopi, Fortuna Dibaco menekankan pentingnya implementasi Action for Peacekeeping (A4P) yang disepakati pada September 2018 lalu, terutama terkait peningkatan peran perempuan dalam misi perdamaian dan perlindungan sipil, khususnya perempuan dan anak.

Baca juga: Indonesia Akan Kirim Lagi 400 Pasukan Perdamaian PBB

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Duta Besar Meksiko, Victor Trevino, menyampaikan harapan agar diskusi panel memberi kontribusi kepada MIKTA sebagai forum yang membahas isu perdamaian dan keamanan, khususnya di Afrika. Meksiko adalah ketua MIKTA 2019.

Bersamaan dengan diskusi panel tersebut, KBRI Addis Ababa menyelenggarakan pameran foto selama tiga hari. Pameran foto tersebut menampilkan kegiatan pasukan perdamaian PBB dari negara-negara MIKTA dan PBB. Pameran foto dikunjungi oleh masyarakat, terutama pelajar Ethiopia, mulai hari Jumat (31/5) sampai Minggu (2/6).

Hadir pada panel diskusi tersebut sekitar 100 orang, antara lain pejabat pemerintah Ethiopia, Duta Besar negara sahabat, pejabat PBB di Ethiopia, pejabat Uni Afrika, akademisi dan pelajar.

Baca juga: Pasukan Perempuan Indonesia Ikut Misi Perdamaian PBB

Memperingati Hari Pasukan Perdamaian PBB,  organisasi dunia ini  menjelaskan lebih dari 3.800 anggota pasukan perdamaian PBB tewas dalam menjalankan misi perdamaian sejak tahun 1948, termasuk 98 anggota pasukan perdamaian  yang tewas tahun 2018.

Di Hari Pasukan Perdamaian PBB tahun 2019 yang bertemakan Melindungi Warga Sipil, Melindungi Perdamaian, PBB menjelaskan awal berdirinya pasukan perdamaian yakni pada 29 Mei 1948, saat Dewan Keamanan mengerahkan sejumlah kecil pengamat militer PBB ke Timur Tengah untuk membentuk Organisasi Pengawas Gencatan Senjata PBB atau UNTSO untuk memonitor Kesepakatan Gencatan Senjata antara Israel dan negara-negara Arab.

Sejak itu, lebih dari 1 juta laki-laki dan perempuan bergabung dengan 72 operasi Pasukan Perdamaian PBB dengan terlibat langsung menyelamatkan jutaan manusia dan melindung jiwa-jiawa yang paling rentan di dunia .

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

1 hari lalu

Militer Israel beroperasi di Penyeberangan Rafah sisi Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Jalur Gaza selatan, dalam tangkapan layar yang diambil dari video selebaran yang dirilis pada 7 Mei 2024. Israel Defense Forces/Handout via REUTERS
Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza


Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

1 hari lalu

Pengungsi Palestina melarikan diri dari Rafah setelah militer Israel mulai mengevakuasi warga sipil dari bagian timur kota Gaza selatan, menjelang ancaman serangan, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di selatan Gaza Strip 6 Mei 2024. Militer Israel melakukan serangan yang ditargetkan dengan sasaran kelompok Islam Hamas di bagian timur kota Rafah. REUTERS/Ramadhan Abed
Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina


Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

1 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin berbicara setelah TPS ditutup, di Moskow, Rusia, 18 Maret 2024. Komisi Nasional Pemilu Rusia (CEC), suara pemilih yang terkumpul mencapai 72,22 persen, naik dari pemilu 2018 sebesar 67,5 persen. REUTERS/Maxim Shemetov
Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.


Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

1 hari lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

Para ahli PBB mendesak penjajah Zionis Israel untuk mengakhiri agresinya terhadap Gaza, dan menuntut ekspor senjata ke Israel "segera" dihentikan.


Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

3 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menerima kunjungan kerja Menteri Luar Negeri Turkiye Hakan Fidan di Turki, 1 Mei 2024. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri RI
Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel


Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

4 hari lalu

Balita Palestina Leila Jeneid, yang menderita kekurangan gizi parah, menerima perawatan di Rumah Sakit Kamal Adwan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas di Gaza di mana kekurangan makanan dan nutrisi penting telah menjadi perjuangan kolektif di daerah kantong tersebut, di Jalur Gaza utara, 26 Maret 2024. REUTERS/Osama Abu Rabee
Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara


Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

4 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.


WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

5 hari lalu

Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.


Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

5 hari lalu

Suasana pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang konflik antara Israel dan Hamas di markas besar PBB di New York, AS, 16 Oktober 2023. REUTERS/Andrew Kelly
Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.


PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

5 hari lalu

Anak-anak Palestina bermain di tengah reruntuhan taman yang hancur akibat serangan militer Israel, saat Idul Fitri, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza 11 April 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980