TEMPO.CO, Jakarta - Gereja Katolik Sri Lanka akan menyelenggarakan ibadah misa hari Minggu, 5 Mei 2019 melalui tayang televisi secara langsung karena rasa takut akan terulang kembali teror bom bunuh diri seperti yang terjadi pada 21 April lalu, saat umat Katolik merayakan Minggu Paskah.
Ini yang kedua kali umat Katolik di Sri Lanka tidak merayakan misa di gereja seperti biasanya.
Baca: ISIS Danai Teror Bom Bunuh Diri di Sri Lanka dengan Bitcoin
Pastor Edmund Tillakaratne mengatakan, misa publik dibatalkan untuk minggu kedua. Namun misa yang dipimpin Kardinal Malcolm Ranjith akan disiarkan melalui televisi nasional.
"Ini akan seperti Minggu lalu saat kami melakukan pelayanan di kapel Uskup dan menyiarkannya secara langsung," kata Pastor Tillakaratne, seperti dikutip dari Asia One, 4 Mei 2019.
Kardinal Ranjith yang juga sebagai uskup Kolombo mengatakan pada hari Kamis, 2 Mei, tentang sumber luar negeri yang terpercaya telah memperingatkan dirinya tentang kemungkinan serangan terjadi pekan ini.
Baca: 140 Tersangka Jaringan ISIS Beroperasi di Sri Lanka
"Informasi kami peroleh dari sumber asing yang terpercaya bahwa para penyerang berencana menyerang gereja yang sangat terkenal dan institusi Katolik," ujar Kardinal dalam pernyataannya.
Sumber resmi mengatakan, Thewatte National Basilica di luar Kolombo menjadi target tersangka. Ratusan tentara telah dikerahkan ke wilayah itu.
Polisi mengatakan, tidak ditemukan alat peledak di kawasan itu, namun pihaknya tetap menjaga keamanan.
Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe mengatakan pada hari Jumat lalu bahwa beberapa orang konspirator masih bebas berkeliaran.
"Sebagian besar yang bertanggung jawab pda serangan Paskah telah ditangkap. Beberapa telah tewas," kata Wickremesinghe.
"Kami akan berusaha melihat jika ada sel rahasia ISIS di negara ini," ujarnya.
Baca: Pemimpin ISIS Baghdadi Muncul di Video Puji Teror Sri Lanka
Begitupun pemerintah berencana untuk membuka kembali sekolah-sekolah publik pada hari Senin mendatang. Namun sekolah-sekolah Katolik dan gereja akan tetap tutu hingga batas waktu yang tidak dapat ditentukan.
Setelah aksi teror bom bunuh diri di 3 gereja dan 4 hotel pada Minggu Paskah yang menewaskan 257 orang. pasukan keamanan telah ditempatkan di luar hotel, gereja, kuil Budha dan masjid di seluruh negeri.
National Thowheeth Jama'ah dituding terlibat teror bunuh diri di Sri Lanka pada Minggu Paskah. Pemimpinnya tewas bersama dengan milisi bom bunuh diri. Kelompok ini telah bersumpah setia ke ISIS.