TEMPO.CO, Jakarta -Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi duduk bersila, jenggotnya lebat, di sebelahnya tergeletak senjata Kalashnikov, mengenakan jubah hitam panjang dibalut vest warna krem, dan penutup kepala warna hitam pekat.
Baca: Kabur Dari Mosul, Al-Baghdadi Dibantu 17 Pengebom Bunuh Diri
Ini penampilan pertama Baghdadi setelah 5 tahun menghilang setelah operasi perang koalisi AS di Suriah. Sejumlah rumor bermunculan bahwa dirinya terluka dalam perang di Irak dan Suriah, bahkan Rusia tahun 2017 menduga al-Baghdadi tewas dalam pertempuran di Raqqa, Suriah.
Dalam video berdurasi 18 menit bertajuk Keramahan Emir Orang Beriman, Baghdadi memuji serangan teror yang menewaskan sekitar 250 orang dan melukai lebih dari 500 orang di 3 gereja dan 4 hotel di Sri Lanka pada Minggu Paskah lalu. Teror bom bunuh diri ini disebut sebagai balasan bagi Baghouz, desa kecil di Suriah yang menjadi lokasi pertahanan ISIS terakhir, mengutip the Independent, 30 April 2019.
Baca: 5 Fakta Penting Pemimpin ISIS Baghdadi, Sosok Paling Dicari
"Mengenai saudara-saudara kami di Sri Lanka, saya sangat gembira ketika mendengar tentang serangan bunuh diri, yang menggulingkan buaian tentara salib, dan membalasnya untuk saudara-saudara kami di Baghouz," kata Baghdadi.
Baghdadi tidak secara langsung berbicara, melainkan lewat rekaman video yang ditayangkan. Muncul dugaan suara Baghdadi direkam di tempat terpisah.
Selama sekitar 40 menit Baghdadi berbicara dalam video itu. Dia mengatakan pertempuran menghadapi musuh akan berlangsung panjang hingga Hari Penghakiman.
Baca: Baghdadi Tewas, Anggota Senior Ambil Alih Kepemimpinan ISIS
Pria yang kepalanya dihargai AS senilai US$ 25 juta ini mengatakan, Amerika dan Eropa gagal di Sri Lanka , namun dirinya mengucapkan terima kasih kepada milisinya di negara itu.
Menurut para analis politik, seperti dikutip dari The New York Times, kemunculan Baghdadi memberi pesan bahwa ISIS masih eksis, dan dia masih penanggung jawab ISIS, dan jaringan milisi internasional akan melanjutkan serangan yang mengerikan dan tak dapat diprediksi.
CIA, Komando Kerja Sama Operasi Khusus, Delta Force, dan SEAL Team 6 tetap menjadikan Abu Bakr al-Baghdadi sebagai target utama dalam operasi pemberangusan terorisme. Saat ini Baghdadi diduga bersembunyi di perbatasan Irak dan Suriah.