Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

AL Rusia Diduga Gunakan Lumba-lumba Sebagai Mata-mata

image-gnews
Lumba-lumba beluga ditemukan nelayan Norwegia dengan tali harness.[Jorgen Ree Wiig/fiskeridirektoratet/Sky News]
Lumba-lumba beluga ditemukan nelayan Norwegia dengan tali harness.[Jorgen Ree Wiig/fiskeridirektoratet/Sky News]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seekor lumba-lumba beluga yang mengenakan tali harness  ditemukan oleh nelayan di lepas pantai Norwegia dan diduga sebagai mata-mata Angkatan Laut Rusia.

Menurut laporan Sky News, 1 Mei 2019, Direktorat perikanan Norwegia mengunggah gambar dan video di media sosial yang mengatakan, "lumba-lumba putih di lepas pantai Finnmarkkysten yang memiliki tali ketat diikat di tubuhnya bebas."

"Awak dari Dinas Kelautan Direktorat Perikanan dilatih untuk melepaskan paus dari tali dan alat tangkap dan, bersama dengan nelayan setempat Joar Hesten, mereka berhasil membebaskan lumba-lumba itu."

Baca: Paus Langka Terekam Bermain dengan Lumba-lumba

Salah satu nelayan mengatakan kepada penyiar nasional Norwegia NRK bahwa ada dua tali pengikat yang diikat di sekitar lumba-lumba.

"Tali dijepit dengan gesper," tambahnya. Sementara harness yang mengikat lumba-lumba tertulis "Peralatan St Petersburg".

"Ketika saya berbaring di air, dia datang jauh-jauh ke samping, dan saya berhasil meraih gesper depan dan membukanya," kata nelayan itu.

Audun Rikardsen, seorang profesor di departemen Arktik dan biologi kelautan di Universitas Arktik Norwegia, mengatakan kepada penyiar nasional. "Kami tahu bahwa di Rusia mereka memiliki lumba-lumba domestik di penangkaran dan juga bahwa beberapa di antaranya tampaknya telah dirilis. Kemudian mereka sering mencari perahu."

Rikardsen mengatakan dia telah berbicara dengan rekan-rekan Rusia yang mengatakan mereka tidak mengetahui adanya proyek ilmiah yang melibatkan beluga.

"Mereka memberi tahu saya bahwa kemungkinan besar adalah angkatan laut Rusia di Murmansk," katanya.

Tali harness yang terikat pada lumba-lumba tertulis St. Petersburg.[Jorgen Ree Wiig/fiskeridirektoratet/Sky News]

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut laporan New York Times, tali harness yang mengikat lumba-lumba beluga tampaknya diperuntukkan untuk kamera sejenis GoPro.

Ilmuwan Norwegia mengatakan kepada wartawan bahwa mereka percaya mamalia itu dilatih oleh Angkatan Laut Rusia. Otoritas Rusia belum mengomentari spekulasi itu.

Penggunaan hewan untuk operasi militer bukan hal yang aneh. Selama Perang Dingin, angkatan laut Soviet melatih lumba-lumba untuk penggunaan militer, tetapi program ini dihentikan sekitar tahun 1991.

Baca: Rekaman Langka Ungkap Misteri Komunikasi Lumba-lumba Sungai

Angkatan Laut Amerika Serikat telah mempelajari mamalia laut, termasuk paus beluga, sejak tahun 1960-an dan telah melatih mereka untuk melakukan berbagai tugas , seperti melakukan operasi pemulihan dan menemukan tambang bawah laut.

Wartawan senior New York Times pernah John Ismay bertugas sebagai petugas pembuangan persenjataan peledak Angkatan Laut dan menjelaskan hal-hal yang dilatih untuk dilakukan oleh lumba-lumba, paus, dan singa laut.

Terdengar aneh, namun faktanya Angkatan Laut menggunakan lumba-lumba untuk berbagai misi. Naval Information Warfare Center, Pasifik, melatih lumba-lumba hidung botol Atlantik di pangkalan di Point Loma, California, sementara komunitas tempat pembuangan senjata peledak Angkatan Laut menggunakan mamalia untuk banyak operasinya.

Baca: Rahasia di Balik Kecerdasan Lumba-lumba

Ada dua alasan kenapa menggunakan lumba-lumba, pertama, bio-sonar mereka lebih baik daripada sonar mekanik yang pernah dibuat. Lumba-lumba menghasilkan gelombang sonar dari dahi mereka, dan mereka dapat dengan cepat menemukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan manusia.

Kedua, lumba-lumba bisa berulang kali menyelam lebih dalam dari penyelam manusia, mencapai kedalaman bawah air yang hanya bisa dicapai hanya dengan menggunakan robot. Dengan alasan ini, bukan tidak mungkin lumba-lumba beluga yang ditemukan di Norwegia termasuk milik Angkatan Laut Rusia dan dijadikan mata-mata.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

13 jam lalu

Jet tempur Sukhoi Su-35 melaju di sepanjang lapangan terbang selama forum teknis militer internasional
Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih


Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

17 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota Dewan Keamanan melalui panggilan konferensi video di Moskow, Rusia, 9 September 2022. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS/File Photo
Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.


Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

1 hari lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

2 hari lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.


Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

2 hari lalu

Spyware pegasus. Amnesty.org
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

2 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

2 hari lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

2 hari lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

2 hari lalu

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Timur Ivanov memberikan penjelasan kepada Presiden Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Patriark Kirill, kepala Gereja Ortodoks Rusia, (tidak terlihat dalam gambar) yang memeriksa model Katedral Utama Angkatan Bersenjata Rusia di  jalannya pembangunannya di dekat Moskow, Rusia, 19 September 2018. Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS
Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.


Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

2 hari lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

Moskow siap kerja sama dengan pemerintah baru Indonesia yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 24 April 2024