TEMPO.CO, Mosul—Pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi lolos dari kepungan tentara koalisi di Mosul dua bulan lalu, setelah mengorbankan 17 milisi yang melakukan aksi bom bunuh diri.
Hal tersebut diungkapkan oleh petinggi Kurdi dalam sebuah pernyataan pada Senin, 3 April 2017 dimana ia menduga bahwa pemimpin ISIS itu melakukan perjalanan ke arah barat dengan membawa lebih dari 300 milisi.
Baca: Irak Lanjutkan Gempur Mosul
“Isis menggunakan 17 bom mobil bunuh diri dari Mosul dan beberapa unit mereka dari Suriah untuk membersihkan jalan bagi al-Baghdadi keluar dari Mosul selama beberapa jam,” kata Fuad Hussein, kepala staf Presiden Kurdi Masoud Barzani.
Hussein menjelaskan bahwa serangan bertubi-tubi dengan mengorbankan banyak anggotanya itu hanya akan dilakukan ISIS dalam rangka menjaga keselamatan al-Baghdadi.
Al-Baghdadi, yang menjadi pemimpin ISIS pada 2010, merebut Mosul pada 2014. Ia terpaksa keluar dari Mosul menyusul serangan gencar yang dilakukan pasukan kolaisi yang dipimpin Amerika Serikat sejak Oktober tahun lalu.
Kini Mosul hampir sepenuhnya dikuasai oleh pasukan koalisi yang terus menggempur posisi ISIS selama hampir enam bulan terakhir meski harus mengorbankan warga sipil.
Gempuran itu masih menyisakan trauma bagi penduduk yang selama ini hidup dalam cengkraman ISIS.
Di dataran sekitar Mosul, rasa tidak aman bahkan lebih besar dari kota dan desa lain yang berhasil direbut kembali dari ISIS sejak tahun lalu. Kota Kristen Qaraqosh misalnya, sejak direbut kembali dari ISIS, hingga kini masih tetap kosong dengan tanpa adanya listrik atau air bersih.
Yohanna Towaya, seorang pemimpin Kristen setempat, mengatakan masyarakat takut kembali kecuali mereka dijamin perlindungan oleh pemerintah Baghdad. Dia mengatakan bahwa
dua atau tiga keluarga Kristen meninggalkan wilayah itu untuk mengungsi ke Lebanon dan Australia setiap harinya.
Belum jelas siapa yang akan memegang kekuasaan di Mosul setelah direbut kembali dari ISIS dalam jangka panjang atau apa yang akan terjadi warga Kurdi dan Kristen yang dipaksa keluar dari kota tersebut.
INDEPENDENT | YON DEMA