TEMPO.CO, Jakarta - Para penyelidik menduga korsleting listrik sebagai penyebab kebakaran yang di Katedral Notre Dame pada hari Senin.
"Mungkin ada hubungan arus pendek. Para penyelidik mengajukan masalah tentang mekanisme lift yang digunakan dalam pekerjaan perbaikan," kata seorang sumber, kepada surat kabar Prancis Le Parisien, dikutip dari Sputnik, 17 April 2019.
Baca: Pembangunan Gereja Notre-Dame de Paris Ditargetkan 5 Tahun
Para penyelidik mulai fokus pada lift yang dipasang untuk pekerjaan restorasi senilai US$ 12 juta (Rp 168 miliar) yang dilakukan di menara katedral Gothic, seperti dikutip dari New York Post. Sebelumnya pihak berwenang menampik motif terorisme atau pembakaran dalam insiden ini.
Sebagai bagian dari pekerjaan konstruksi, perancah berat diletakkan dan ada tiga lift yang dioperasikan untuk mencapai puncak menara setinggi 91 meter.
Julien Le Bras, kepala perusahaan Europe Échafaudage, yang bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut, mengatakan kepada BFM-TV, bahwa semua prosedur keselamatan telah diikuti.
Baca: 3 Fakta Penting tentang Katedral Notre Dame
Lebih dari 50 penyelidik akan mencari tahu bagaimana kebakaran itu menyebar.
Mereka sudah menentukan titik asal kobaran api, yakni ada di dasar menara, di sisi Sungai Seine.
Sementara sejauh ini 30 orang telah diperiksa sebagai bagian dari penyelidikan kebakaran Katedral Notre Dame.