TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Selasa, 16 April 2019 waktu setempat berjanji akan membangun kembali gereja katedral Notre-Dame de Paris yang mengalami musibah kebakaran pada Senin malam, 15 April 2019. Gereja itu salah satu ikonik kota Paris yang berusia 850 tahun.
Dikutip dari reuters.com, Rabu, 17 April 2019, Presiden Macron memperkirakan proses pembangunan kembali gereja Notre-Dame de Paris kemungkinan akan memakan waktu lima tahun. Masyarakat Prancis pun diminta bersatu untuk bersama-sama memperbaiki salah satu simbol nasional negara itu.
"Kami akan membangun kembali gereja Notre-Dame de Paris, bahkan lebih bagus dan saya ingin menyelesaikannya dalam tempo lima tahun. Kita bisa melakukan ini," kata Macron.
Baca: Gereja Notre-Dame de Paris Terbakar, Ada Foto 'Kehadiran' Yesus
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan pidato di istana Elysee di Paris, Prancis, 11 Januari 2019. [Ian Langsdon / Pool via REUTERS]
Menurutnya, musibah kebakaran ini adalah kesempatan bagi seluruh masyarakat Prancis untuk bersama-sama merefleksikan masa depan Prancis dan menjadikannya sebuah negara yang lebih baik dari sebelumnya. Dia pun menghimbau dengan terjadinya musibah ini, maka sekarang bukan waktunya fokus ke politik. Macron membatalkan pidato yang hendak disampaikannya untuk merespon demonstran Jaket Kuning.
Baca: Saran Trump Padamkan Notre Dame Pakai Pesawat Dicibir, Kenapa?
Penyebab terjadinya musibah kebakaran masih diselidiki oleh kepolisian kota Paris. Macron mengunjungi gereja Notre-Dame de Paris pada Senin malam lalu dan meyakinkan akan membangun kembali gereja yang dibangun pada abad ke-12.
Menara gereja runtuh, begitu pula bagian atapnya, namun menara tempat lonceng gereja ditempatkan masih bisa diselamatkan. Sekitar 400 petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk menaklukkan si jago merah. Api baru bisa dipadamkan setelah 14 jam berkobar.
Kebakaran ini menimbulkan duka cita mendalam pada masyarakat kota Paris dan Prancis secara keseluruhan. Akan tetapi, miliarder, pemerintah daerah dan perusahaan-perusahaan besar dari negara itu, beramai-ramai menggalang dana agar gereja katedral Notre-Dame de Paris bisa kembali dibangun.