Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Negara dengan Kemampuan Rudal Anti-Satelit

Reporter

Editor

Budi Riza

Rudal BrahMos dikembangkan dari rudal supersonik anti kapal Rusia, P-800 Oniks. Rusia membenamkan sistem navigasi satelit yang canggih dari rudal jelajah Kh-555 dan rudal jelajah siluman jarak jauh Kh-101, dan teknologi GPS-GLONASS ke platform doppler-inersia ada rudal BrahMos. Teknologi canggih ini membuat BrahMos menjadi rudal yang presisi dan mematikan. armyrecognition.com
Rudal BrahMos dikembangkan dari rudal supersonik anti kapal Rusia, P-800 Oniks. Rusia membenamkan sistem navigasi satelit yang canggih dari rudal jelajah Kh-555 dan rudal jelajah siluman jarak jauh Kh-101, dan teknologi GPS-GLONASS ke platform doppler-inersia ada rudal BrahMos. Teknologi canggih ini membuat BrahMos menjadi rudal yang presisi dan mematikan. armyrecognition.com
Iklan

TEMPO.CONew Delhi – Ilmuwan militer India berhasil meluncurkan rudal dalam Misi Shakti menyasar sebuah satelit yang mengorbit di ketinggian 300 kilometer atau low eath orbit.

Baca:

 

“India telah berhasil menguji coba rudal anti-satelit atau Anti-Satellite Missile,” kata Narenda Modi, Perdana Menteri India, seperti dilansir Times of India pada Rabu, 27 Maret 2019.

India menjadi negara keempat yang berhasil mengembangkan rudal presisi untuk menembak jatuh satelit setelah Amerika Serikat, Rusia, dan Cina.

Kemampuan ini menjadi kebanggaan segelintir negara karena dinilai strategis dalam melumpuhkan kemampuan satelit musuh untuk mengintai posisi pasukan, telekomunikasi terenkripsi dan mengarahkan rudal presisi ke sasarannya.

Baca:

 

Berikut ini 3 negara yang lebih dulu mempunyai kemampuan ini seperti dilansir Diplomat, Wikipedia dan Channel News Asia:

  1. Amerika Serikat

AS merupakan negara pertama yang mengembangkan kemampuan strategis menjatuhkan satelit di luar angkasa menggunakan rudal presisi. Ini terjadi pada 1959 dan merupakan kemampuan teknis yang langka.

Ilmuwan militer AS meluncurkan rudal Bold Orion, yang berhulu ledak nuklir namun telah diganti untuk kepentingan ini, diluncurkan dari sebuah jet tempur. Rudal melesat cukup dekat ke satelit Explorer 6 dan itu berarti satelit berhasil dihancurkan. Pada 198a, AS kembali melakukan uji coba menggunakan Anti-Satellite Missile-135, yang diluncurkan dari jet tempur F-15. Targetnya berhasil dihancurkan yaitu satelit Solwind P78-1.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca:

 

Uji coba berikutnya pada 2008 dengan Operation Burnt Frost menggunakan rudal SM-3 untuk menghancurkan sebuah satelit mata-mata.

  1. Uni Sovyet

Militer US melakukan uji coba beberapa kali pada 1960an dan awal 1970an. Menurut Union of Concerned Scientists meluncurkan senjata ke orbit, mendekati satelit yang disasar lalu meledakkan bahan peledak yang dibawa. 

Rusia mengembangkan kemampuan ini secara intensif dengan membangun sistem bernama PL19/Nudol. Rusia melakukan uji coba ke enam pada 26 Maret 2018 dari Plesetsk Cosmodrome. Rudal diluncurkan dari sebuah alat pengangkut yang bisa melakukan peluncuran secara vertikal.

Baca:

Sistem ini pertama kali diuji coba pada akhir 2015 menggunakan teknologi interseptor kinetik. Basisnya adalah rual darat ke duara S-500/55R6M dan rudal anti-balistik A-235.

  1. Cina

Ilmuwan militer negara ini menguasai teknologi ini pada 11 Januari 2007.  Yang menjadi sasaran adalah satelit cuaca dengan orbit kutub yaitu FY-1C pada ketinggian 865 kilometer. Satelit ditembak menggunakan menggunakan rudal dari arah berlawanan dengan kecepatan 8 kilometer per detik. Pemerintah Cina mengumumkan keberhasilan uji coba ini sekitar sepekan setelahnya.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Sasar Turis Asia Tenggara, Sands China Gelar Pameran Makau di Singapura

1 hari lalu

Aula kedatangan perhelatan Macao Showcase di Marina Bay Sands, Singapura. Kamis, 8 Juni 2023. Tempo/Caesar Akbar
Sasar Turis Asia Tenggara, Sands China Gelar Pameran Makau di Singapura

Pameran pariwisata Makau digelar Sands China Ltd--perusahaan pengelola resor terpadu di Makau---pada 7-9 Juni 2023 di Marina Bay Sands, Singapura.


Menilik Kembali Deretan Masalah Kereta Cepat yang Terancam Batal Beroperasi Agustus 2023

2 hari lalu

Pekerja berdiri di dekat rangkaian Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Depo Kereta Cepat Tegalluar, Bandung, Jawa Barat, Rabu, 17 Mei 2023. Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) tersebut ditargetkan beroperasi pada Agustus 2023. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Menilik Kembali Deretan Masalah Kereta Cepat yang Terancam Batal Beroperasi Agustus 2023

Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) terancam tertunda dioperasikan pada Agustus 2023 mendatang. Kenapa?


Kereta Cepat Jakarta-Bandung Beroperasi Agustus, Penumpang Bisa Naik dari Halim dan Padalarang

2 hari lalu

Electronic multiple unit CIT 2201 atau kereta cepat inspeksi melakukan uji coba dari Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sampai Stasiun Halim Jakarta, 23 Mei 2023. CIT inspeksi telah melakukan beberapa kali uji coba kecepatan tinggi dari Bandung ke Jakarta. Setelah menjalani uji fungsi secara penuh dalam beberapa bulan ini, kereta cepat Jakarta Bandung direncanakan akan beroperasi secara komersial pada Agustus mendatang. TEMPO/Prima Mulia
Kereta Cepat Jakarta-Bandung Beroperasi Agustus, Penumpang Bisa Naik dari Halim dan Padalarang

Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditargetkan akan mulai beroperasi pada pertengahan Agustus 2023. Bagaimana cara penumpang bisa ikut naik kereta itu?


Ini Tujuan Cina Gali Lubang 10.000 Meter ke Dalam Bumi

2 hari lalu

Seorang pria berjalan melewati lubang yang mengepul saat dilanda musim dingin di Beijing, Cina 6 Januari 2021. REUTERS/Thomas Peter
Ini Tujuan Cina Gali Lubang 10.000 Meter ke Dalam Bumi

Cina memulai pengeboran lubang dengan kedalaman lebih dari 10.000 meter untuk keperluan eksplorasi ilmiah.


Mengenal Sherpa Tenzing Norgay, Mempersilakan Edmund Hillary Jejakkan Kaki Pertama di Gunung Everest

3 hari lalu

Edmud Hillary dan Tenzing Norgay mencapai puncak Everest pada 29 Mei 1953. Mereka berdua merupakan orang pertama yang berhasil mecapai puncak gunung tertinggi di dunia tersebut. rsvlts.com
Mengenal Sherpa Tenzing Norgay, Mempersilakan Edmund Hillary Jejakkan Kaki Pertama di Gunung Everest

Salah satu Sherpa paling terkenal sepanjang masa adalah Tenzing Norgay. Ia persilakan Edmund Hillary jejakkan kaki pertama di puncak Gunung Everest.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Jepang Batasi Ekspor Chip ke Cina, Penerima iOS 17

3 hari lalu

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Jepang Batasi Ekspor Chip ke Cina, Penerima iOS 17

Topik tentang Jepang membatasi ekspor 23 kategori peralatan dan bahan terkait chip ke Cina menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Gufi Paintal Aktor Pemeran Sengkuni di Serial Mahabharata Meninggal

3 hari lalu

Gufi Paintal. Hindustantimes
Gufi Paintal Aktor Pemeran Sengkuni di Serial Mahabharata Meninggal

Masih ingat tokoh antagonis Sengkuni di serial Mahabharata? Pemerannya, Gufi Paintal dikabarkan wafat pada usia79 tahun.


Inggris Berang Cina Dirikan Kantor Polisi Tak Resmi, Perintahkan Ditutup

3 hari lalu

Seorang perwira polisi Cina di tepi jalan dekat tempat yang secara resmi disebut pusat pendidikan kejuruan di Yining di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang, Cina, 4 September 2018. /Thomas Peter/File Photo
Inggris Berang Cina Dirikan Kantor Polisi Tak Resmi, Perintahkan Ditutup

Cina dituduh mendirikan kantor polisi tak remsi di berbagai negara. Salah satunya di Inggris.


Pendapatan per Kapita RI Hampir Disalip Vietnam, Ini Target Kepala Bappenas 5 Tahun ke Depan

3 hari lalu

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa saat memberikan sambutan dan mengucapkan selamat kepada para pemenang SDGs Action Awards dan I-SIM for Cities dalam acara SDGs Annual Conference  di Hotel Sultan Jakarta, Kamis, 1 Desember 2022. Dok. Bappenas
Pendapatan per Kapita RI Hampir Disalip Vietnam, Ini Target Kepala Bappenas 5 Tahun ke Depan

Bappenas menyebut pada 1990, pendapatan per kapita Indonesia lima kali Vietnam, tapi sekarang hanya 1,1 kali dari negara ibu kota Hanoi itu.


Cina Beri Utang Kereta Cepat Pakai Renminbi, Apa Bedanya dengan Yuan?

3 hari lalu

Ilustrasi mata uang Yuan. TEMPO/Tony Hartawan
Cina Beri Utang Kereta Cepat Pakai Renminbi, Apa Bedanya dengan Yuan?

Cina meminta pembayaran utang kereta cepat diberikan dalam bentuk mata uang renminbi. Apa bedanya dengan Yuan?