TEMPO.CO, Jakarta - Untuk pertama kalinya, imam salat Jumat di Masjid Linwood dan Al Noor, menceritakan detik-detik penembakan di Christchurch, Selandia Baru.
Imam Masjid Linwood Avenue tertangkap kamera mengenakan pakaian putih bersimbah darah.
Imam Alabi Lateef Zirullah buka suara untuk pertama kalinya sejak enam orang tewas di dalam masjid pada Jumat kemarin.
Baca: Detik-detik Penembakan Masjid di Selandia Baru
Saat itu para jamaah hendak sujud ketika salat Jumat rakaat kedua ketika sang imam berteriak pelaku mendekat.
"Dia menyelamatkan banyak nyawa," kata seorang jamaah yang selamat, seperti dikutip dari Daily Mail, 17 Maret 2019.
"Mungkin akan lebih banyak korban jiwa jika kami sujud," tambahnya.
Alabi Lateef Zirullah, imam masjid Linwood di Christchurch Selandia Baru. [Daily Mail]
Imam Alabi mengatakan dia di dalam masjid ketika Brenton Tarrant menembaki jamaah di luar masjid.
"Ketika saya melihat jamaah itu tewas ditembak saya memberitahu yang lain, 'Ayo menunduk! menunduk! Seseorang menembak saudara kita di luar masjid'," kata Imam Alabi.
Namun Alabi mengatakan banyak dari mereka tidak cukup cepat menangkap peringatannya sampai seorang jamaah tertembak di bagian kepala melalui jendela.
"Dia (pelaku) melihatnya berdiri dan menembaknya dari jendela. Ketika kaca pecah dan jamaah itu jatuh, semuanya sadar dan menunduk," katanya.
Masjid Linwood di Christchurch, Selandia Baru, pasca-penembakan.[Daily Mail]
Imam Alabi kemudian keluar masjid bersama jamaah lain bernama Abdul Aziz, yang mengambil mesin kartu kredit dan melemparkannya ke arah pelaku, yang sedang menuju ke mobil mengambil senapan lain.
Teroris menembak ke arah Abdul Aziz, namun dia berhasil menghindar ke mobil yang terparkir.
Aziz mengambil salah satu shotgun di tanah dan mencoba menembaknya tapi ternyata pelurunya habis. Dia lalu melempar senapan itu ke mobil pelaku hingga kacanya pecah.
Baca: Aksi Heroik Jamaah Hadang Pelaku Penembakan di Christchurch
Pelaku yang terkejut menyumpahi Aziz dan mengancam membunuh setiap orang sebelum kabur dengan mobilnya.
Ketika Abdul Aziz mengalihkan perhatian teroris di luar masjid, Imam Alabi mengamankan pintu. Dia menelepon 111 dan mulai merawat jamaah yang terluka.
Kesaksian Imam Masjid Al Noor