Imam Masjid Al Noor, Gamal Fouda, mengatakan teroris masuk ke masjid lima menit setelah salat Jumat dimulai.
Dia mendengar teriakan dari luar dan berpikir itu suara anak-anak yang bermain, sebelum seseorang teriak ada penembakan.
Salah seorang jamaah membunyikan alarm dan memecahkan kaca diikuti oleh 200 jamaah lain.
Imam Fouda mengatakan ini salah satu alasan kenapa banyak yang selamat dan kabur melalui lubang kaca.
"Ini alasan kenapa lebih sedikit jamaah yang tewas dari sisi kanan gedung," katanya.
Sebuah Masjid Al Noor di Deans Avenue di Christchurch, Selandia Baru, 2014. Aksi penembakan di Selandia baru tersebut, terjadi di dua Masjid berbeda. REUTERS/SNPA/Martin Hunter
Imam Fouda mengatakan pelaku menembak membabi buta ke arah asal suara yang dia dengar. Bahkan saking banyaknya tembakan, asap dari senapan sangat tebal sehingga menyulitkan untuk bernafas bagi yang bersembunyi.
Baca: Aksi Polisi Lumpuhkan Pelaku Penembakan Masjid di Selandia Baru
Serangan teror menyebabkan 41 jamaah di Masjid Al Noor meninggal sebelum pelaku melanjutkan aksi teror ke Masjid Linwood Avenue, di mana ia membunuh tujuh korban lainnya. Dua jamaah Al Noor lain kemudian meninggal di rumah sakit.
Sejauh ini, total 50 orang meninggal dalam penembakan di Christchurch, Selandia Baru, termasuk seorang WNI.