Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bos Demokrat Amerika Enggan Soal Pemakzulan Trump

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Presiden AS, Donald Trump, berdebat dengan Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR, Nancy Pelosi, dan Ketua Fraksi Partai Demokrat di Senat, Chuck Schumer, dengan disaksikan Wapres Mike Pence dan direkam awak media di Oval Office, Gedung Putih, mengenai pembangunan tembok di perbatasan Meksiko pada 11 Desember 2018. Fox News
Presiden AS, Donald Trump, berdebat dengan Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR, Nancy Pelosi, dan Ketua Fraksi Partai Demokrat di Senat, Chuck Schumer, dengan disaksikan Wapres Mike Pence dan direkam awak media di Oval Office, Gedung Putih, mengenai pembangunan tembok di perbatasan Meksiko pada 11 Desember 2018. Fox News
Iklan

TEMPO.COWashington – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat, Nancy Pelosi, mengatakan pemakzulan Presiden Donald Trump, tidak bakal terjadi kecuali ada alasan kuat yang didukung dua partai. Dia beralasan pemakzulan Trump bakal membuat negara terbelah.

Baca:

 

“Saya tidak berencana untuk melakukan pemakzulan,” kata Pelosi, yang merupakan petinggi Partai Demokrat AS, dalam wawancara dengan Washington Post dan dilansir Reuters pada Selasa, 12 Maret 2019.

Pelosi melanjutkan,”Pemakzulan itu bakal sangat membelah AS kecuali ada alasan yang sangat kuat dan didukung dua partai. Saya pikir kita tidak seharusnya menuju ke jalur itu karena itu akan membelah negara.”

Pelosi, yang kerap mengkritik Trump seperti dalam isu pembangunan tembok pembatas di perbatasan AS – Meksiko menambahkan,”Dia tidak cukup penting hingga itu perlu terjadi.”

Baca:

Ini merupakan pernyataan Pelosi yang paling langsung mengarah kepada kemungkinan pemakzulan Trump. Dia berusaha berhati-hati mengomentasi isu ini karena bisa berdampak pada perolehan suara Demokrat pada pemilu Presiden dan kongres pada 2020.

Saat ini, penasehat khusus Robert Mueller sedang menginvestigasi dugaan gangguan Rusia pada pemilu Presiden 2016 untuk memenangkan Trump. Investigasi itu mengenai dugaan adanya kolusi antara tim kampanye Trump dan sejumlah orang Rusia. Investigasi juga menyoroti dugaan Trump berusaha menghalangi investigasi ini oleh FBI.

Baca:

 
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selama ini, Trump membantah melakukan pelanggaran hukum dan menyebut investigasi oleh Robert Mueller sebagai perburuan penyihir.

Mueller bakal segera mengirim laporan ke Jaksa Agung William Barr, yang berisi poin-poin temuannya dan bukti soal adanya pelanggaran hukum. Laporan ini bakal memicu Kongres untuk mengambil tindakan terhadap Trump.

Pada saat yang sama, Komite Pengadilan dan Komite Intelijen di DPR, yang dikontrol Demokrat, menggelar investigasi secara bersamaan terhadap Trump.

Menurut Pelosi, Trump memang tidak layak untuk menjabat sebagai Presiden. “Tidak, saya pikir dia tidak layak untuk menjadi Presiden AS,” kata Pelosi dalam wawancara tadi. “Dia tidak layak secara etis, intelektual, dan kebijaksanaan.”

Baca:

 

Ketua Komite Pengadilan DPR, Jerrold Nadler, mengatakan dia meyakini Trump telah berupaya menghalang-halangi upaya penegakan hukum. “Sebelum Anda memakzulkan seseorang, Anda harus meyakinkan publik AS bahwa itu perlu terjadi,” kata Nadler.

Soal penyelidikan oleh Demokrat di DPR AS terhadap Trump, seperti dilansir ABC Australia, juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders, mengatakan,”Demokrat mengganggu Presiden untuk mengalihkannya dari agenda radikal mereka membuat AS menjadi negara sosialis, membunuh bayi setelah mereka lahir, dan mengusung kesepakatan baru hijau atau ‘green new deal’ yang bakal menghancurkan pekerjaan dan membangkrutkan AS.”

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hamas: Netanyahu Seharusnya Ditangkap, Bukan Diberi Panggung

16 jam lalu

Wakil Presiden AS Kamala Harris bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower di halaman Gedung Putih, di Washington, D.C., AS, 256Juli 2024. Kamala Harris meneriakkan kesepakatan damai dan mengatakan tak akan diam atas penderitaan di kantong Palestina itu. REUTERS/Nathan Howard
Hamas: Netanyahu Seharusnya Ditangkap, Bukan Diberi Panggung

Hamas, mengecam kesempatan yang diberikan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk berpidato di hadapan Kongres AS.


Jelang Pertemuan dengan Netanyahu, Trump Bagikan Surat dari Mahmoud Abbas

1 hari lalu

Presiden AS Donald Trump dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pertemuan di Istana Kepresidenan di Bethlehem, 23 Mei 2017. REUTERS/Jonathan Ernst
Jelang Pertemuan dengan Netanyahu, Trump Bagikan Surat dari Mahmoud Abbas

Mahmoud Abbas mendoakan "kekuatan dan keselamatan" bagi Donald Trump, calon presiden dari Partai Republik setelah ia ditembak.


Trump Desak Netanyahu Hentikan Serangan ke Gaza

1 hari lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendukung Presiden AS Donald Trump setelah menandatangani Abraham Accords, menormalisasi hubungan antara Israel dan beberapa negara tetangganya di Timur Tengah, dalam penataan kembali strategis negara-negara Timur Tengah melawan Iran, di South Lawn of the White Rumah di Washington, AS, 15 September 2020. REUTERS/Tom Brenner/File Foto
Trump Desak Netanyahu Hentikan Serangan ke Gaza

Capres dari Partai Republik Donald Trump mengatakan akan meminta PM Israel Benjamin Netanyahu untuk mengakhiri serangan ke Gaza secepatnya


Claudia Sheinbaum Bantah Klaim Trump bahwa Kartel Narkoba Kuasai Meksiko

1 hari lalu

Claudia Sheinbaum Bantah Klaim Trump bahwa Kartel Narkoba Kuasai Meksiko

Presiden terpilih Meksiko Claudia Sheinbaum mengatakan negaranya telah berhasil mengurangi ketidakamanan di dalam negeri.


Fox News Ajukan Diri Jadi Tuan Rumah Debat Capres Trump-Harris

1 hari lalu

Judul berita tentang kesehatan Presiden AS Joe Biden ditampilkan di kantor pusat Fox News di New York City, AS, 4 Maret 2023. Reuters
Fox News Ajukan Diri Jadi Tuan Rumah Debat Capres Trump-Harris

Fox News berkata telah mengirimkan surat undangan resmi kepada tim kampanye Donald Trump dan Kamala Harris untuk debat capres pada September 2024.


Eks Ketua DPR AS Kritik Pidato Netanyahu, Sebut yang Terburuk

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden menandatangani
Eks Ketua DPR AS Kritik Pidato Netanyahu, Sebut yang Terburuk

Mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi tidak menghadiri pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Kongres AS.


6 Poin Pidato Netanyahu di Kongres AS: Sebut Iran hingga Dukungan Senjata

2 hari lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadiri rapat kabinet di Bible Lands Museum di Yerusalem pada 5 Juni 2024. REUTERS
6 Poin Pidato Netanyahu di Kongres AS: Sebut Iran hingga Dukungan Senjata

Netanyahu berpidato di depan Kongres AS kemarin. Kehadirannya di AS diwarnai unjuk rasa aktivis anti-Israel.


Kampanye Pertama Kamala Harris: Jalan Berliku Sempat Diragukan Elit Demokrat

2 hari lalu

Kampanye Pertama Kamala Harris: Jalan Berliku Sempat Diragukan Elit Demokrat

Kamala Harris telah melaksanakan kampanye pertama sebagai calon presiden. Meski mendapat banyak dukungan, ia belum menjadi calon resmi dari Demokrat.


Kanselir Jerman Puji Kamala Harris, Prediksi Bisa Menangkan Pilpres AS

2 hari lalu

Kanselir Jerman Puji Kamala Harris, Prediksi Bisa Menangkan Pilpres AS

Kanselir Jerman Olaf Scholz memuji Wakil Presiden AS Kamala Harris sebagai politikus yang "kompeten dan berpengalaman".


Biden Mundur, Ini Reaksi Warga Palestina terhadap Pemilihan Presiden AS

2 hari lalu

Kamala Harris dan Donald Trump. FOTO/Erin Schaff/Pool via REUTERS dan REUTERS/Mike Segar
Biden Mundur, Ini Reaksi Warga Palestina terhadap Pemilihan Presiden AS

Dengan keluarnya Biden, warga Palestina khawatir akan kepresidenan Trump dan menyuarakan skeptisisme terhadap pemimpin AS mendatang.