TEMPO.CO, Washington – Senat Amerika Serikat menyetujui sebuah undang-undang mengenai kebijakan Timur Tengah, yang salah satu poinnya mendesak Presiden Donald Trump untuk tidak segera menarik pasukan dari Afganistan dan Suriah hingga kelompok teroris ISIS dihancurkan.
Baca:
UU ini disahkan dengan dukungan bipartisan dan suara mayoritas 77 melawan 23. Langkah ini juga sekaligus mengenakan sanksi kepada Suriah dan mendorong kerja sama militer AS dengan Israel dan Yordania, yang menjadi tetangga Suriah yang hancur karena perang.
“ISIS dan Al Qaeda harus dikalahkan dulu. Dan kepentingan keamanan nasional AS membutuhkan komitmen berlanjut untuk misi di sana,” kata Mitch McConnel, yang merupakan pimpinan Partai Republik di Senat seperti dilansir CNN pada Selasa, 5 Februari 2019.
Baca:
Pengesahan UU ini diprakarsai oleh McConnell, dan menjadi kritik keras terhadap Trump, yang jarang dilakukan pemimpin Partai Republik.
Seperti diberitakan Reuters, Trump mengumumkan penarikan pasukan AS dari Afganistan dan Suriah pada Desember 2018. Ini memicu pengunduran diri James Mattis dari posisi menteri Pertahanan AS. Trump mengklaim AS telah menang melawan kelompok teroris ISIS di Suriah.
Dalam rapat dengar pendapat dengan Senat AS, komandan tertinggi militer AS di Timur Tengah, Jenderal Joseph Votel, mengatakan Trump tidak meminta pendapatnya soal penarikan pasukan dari Suriah dan Afganistan.
Baca:
“Tidak ada konsultasi dengan saya,” kata Votel, yang merupakan komandan Komando Pusat (central commando) AS di Timur Tengah dalam rapat dengan Senat seperti dilansir Aljazeera pada Selasa, 5 Februari 2019.
Votel mengatakan kelompok ISIS sekarang menguasai 52 kilometer persegi dari sebelumnya 88 ribu kilometer persegi wilayah. Menurut dia, misi untuk terus memerangi ISIS akan terus berjalan meskipun kekuatan kelompok ini terus melemah.
Saat ini, jumlah pasukan ISIS hanya sekitar 1000 – 1500 orang, yang berkeliaran di kawasan selatan di Lembah Sungai Eufrat dan berbatasan dengan Irak. Mayoritas ISIS telah menyebar dan menghilang.
Baca:
Soal kemenangan melawan ISIS, Trump mengatakan kepada media CBS dalam acara Face the Nation bahwa,”Saat ini kita 99 persen, kita akan jadi 100 persen.”
Votel mengatakan ISIS kemungkinan bisa kembali muncul jika pasukan AS meninggalkan Suriah. Dia mengaku tidak tahu detil pengumuman Trump.