Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jenderal dan Dubes Venezuela di Irak Dukung Juan Guaido

image-gnews
Presiden Venezuela, Ncolas Maduro, menggelar apel siaga dengan tentara loyalis di ibu kota Caracas pada Rabu, 30 Januari 2019. Reuters
Presiden Venezuela, Ncolas Maduro, menggelar apel siaga dengan tentara loyalis di ibu kota Caracas pada Rabu, 30 Januari 2019. Reuters
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jenderal di angkatan udara Venezuela, Francisco Yanez menyatakan dukungannya terhadap pemimpin oposisi Juan Guaido. Ia tidak lagi mengakui Nicolas Maduro sebagai presiden berkuasa.

Yanes yang menyatakan dukungannya terhadap oposisi melalui video yang diunggah di Twitter pada hari Sabtu, 2 Februari 2019, juga meminta pasukan bersenjata Venezuela melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan Maduro yang disebutnya diktator.

Baca: Rezim Nicolas Maduro Sebut Atase Militernya di AS Pengkhianat

"Rakyat Venezuela, 90 persen dari pasukan bersenjata Venzuela tidak bersama diktator itu, mereka bersama rakyat Venezuela," kata Yanes melalui video seperti dikutip dari Daily Mail.

"Mengingat peristiwa beberapa jam terakhir, transisi demokrasi sudah dekat," ujarnya.

Pernyataan Yanes dibalas oleh komando tinggi angkatan udara Venezuela melalui Twitter dengan menudingnya sebagai jenderal pengkhianat.

Selain Yanes, Duta besar Venezuela untuk Irak, Jonathan Velasco Ramirez menyatakan dukungannya terhadap pemimpin oposisi, Ketua Majelis Nasional Juan Guaido.

Ramirez menjadi diplomat Venezuela pertama yang tidak mengakui kekuasaan Maduro.

Ramirez menyatakan dukungannya melalui pesan video yang diunggah di Twitter dan disebarkan ke media sosial lainnya pada hari Sabtu, 2 Februari 2019.

Baca: Juan Guaido Desak Militer Berontak dari Rezim Nicolas Maduro

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Majelis Nasional satu-satunya kekuatan di Republik yang memiliki etika, legitimasi, dan legalitas," kata Ramirez yang juga disiarkan oleh jaringan radio Kolombia, RCN Radio.

"Kami berada di sisi rakyat, Republik, Konstitusi dan Majelis Nasional, sah, legal, dan kekuasaan yang konstitusional di Venezuela dan bertanggung jawab untuk mengisi kekosongan yang disebabkan pelanggaran konstitusi," kata Ramirez.

Diplomat ini menyatakan Guaido memiliki hak dan tanggung jawab konstitusional untuk menjalankan tugas sebagai presiden republik Venezuela.

Ramirez kemudian menyerukan kepada para pejabat senior Venezuela untuk mengecam Maduro dan memberikan dukungan kepada Guaido.

Baca: Krisis Venezuela, Dunia Terbelah antara Dukung Maduro dan Guaido

Terakhir, diplomat senior ini mendesak militer Venezuela menjatuhkan Maduro dari kekuasaanya.

"Saudara-saudara Angkatan Bersenjata, jangan biarkan mereka mengubahnya menjadi tentara bayaran yang membunuh rakyat," tegasnya.

Pembelotan dua pejabat senior Venezuela terjadi bersamaan dengan perayaan 20 tahun pemerintahan sosialis kiri Hugo Chavez yang telah meninggal akibat menderita sakit.

Ratusan anggota milisi, pekerja pemerintahan dan rakyat Venezuela yang mendukung Maduro merayakannya dengan arak-arakan di jalan-jalan kota.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

6 jam lalu

Ilustrasi penembakan. timeout.com
Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

Budi meminta perlindungan LPSK. Lawan pengusaha importir mesin itu diduga dibekingi jenderal.


Korban Pengemudi Fortuner Berpelat Dinas TNI Sempat Khawatir Pengakuan Soal Jenderal Benar

8 hari lalu

Pengemudi Fortuner dengan pelat dinas TNI yagn cekcok di Tol Cikampek. Foto : X
Korban Pengemudi Fortuner Berpelat Dinas TNI Sempat Khawatir Pengakuan Soal Jenderal Benar

Para penumpang mobil yang ditabrak pengemudi Fortuner sempat khawatir pengakuan soal jenderal benar dan mereka akan dicari-cari.


Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

13 hari lalu

Anggota Bulan Sabit Merah Suriah bekerja di dekat lokasi bangunan rusak yang diduga oleh media Suriah dan Iran sebagai serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, 1 April 2024. Dalam serangan ini menewaskan tujuh penasihat militernya, termasuk tiga komandan senior. REUTERS/Firas Makdesi
Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

Pentagon menyebut ketegangan terbaru antara Iran dan Israel turut mengancam pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah


Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

14 hari lalu

Sekretaris Pers Gedung Putih AS Karine Jean-Pierre mengadakan jumpa pers harian di Gedung Putih di Washington, AS 24 Juli 2023. REUTERS/Jonathan Ernst
Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

Gedung Putih memperingatkan Iran untuk tidak menggunakan serangan Israel ke konsulat Iran di Suriah sebagai pembenaran ntuk eskalasi regional


Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

19 hari lalu

Petugas polisi Ekuador berdiri di luar kedutaan Meksiko tempat mereka memindahkan paksa mantan Wakil Presiden Ekuador Jorge Glas di Quito, Ekuador 5 April 2024. REUTERS/Karen Toro
Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.


Israel Serang Gedung Konsulat Iran di Suriah, Sedikitnya 7 Orang Tewas

24 hari lalu

Para pengunjuk rasa merobek bendera Israel saat berkumpul untuk mendukung Yaman di depan kedutaan Inggris di Teheran, Iran, 12 Januari 2024. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Israel Serang Gedung Konsulat Iran di Suriah, Sedikitnya 7 Orang Tewas

Sejumlah diplomat Iran tewas setelah serangan udara Israel menghantam gedung Konsulat Jenderal Iran di Damaskus, Suriah


Jenderal AS: Kami Tak Bersedia Beri Israel Senjata Apa Pun yang Diinginkan Saat Ini

28 hari lalu

Jenderal Charles Q. Brown Junior. REUTERS
Jenderal AS: Kami Tak Bersedia Beri Israel Senjata Apa Pun yang Diinginkan Saat Ini

Jenderal militer AS mengatakan bahwa Washington belum memberikan semua senjata yang diminta Israel, karena AS tidak bersedia memberikannya saat ini


70 Mantan Pejabat AS Desak Biden Tekan Israel Akhiri Genosida di Gaza

35 hari lalu

Presiden AS Joe Biden melepas kacamata hitamnya ketika berbicara kepada media sebelum meninggalkan Gedung Putih menuju North Carolina, di Washington, AS, 18 Januari 2024. REUTERS/Evelyn Hockstein
70 Mantan Pejabat AS Desak Biden Tekan Israel Akhiri Genosida di Gaza

Hampir 70 mantan pejabat, diplomat, dan perwira militer AS mendesak Presiden Joe Biden untuk memperingatkan Israel atas serangannya di Gaza


Rusia: Sedikitnya 1.000 Diplomat Diusir oleh Negara NATO

50 hari lalu

Sebuah bus yang membawa staf kedutaan dan anak-anak meninggalkan Kedutaan Besar Rusia di London, Inggris, 20 Maret 2018. REUTERS/Toby Melville
Rusia: Sedikitnya 1.000 Diplomat Diusir oleh Negara NATO

Jumlah diplomat Rusia yang diusir dari negara-negara anggota NATO melampaui seribu orang


KontraS Desak Istana Transparan soal Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan

53 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan) didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto (kiri) dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (tengah) menggunakan mobil mengecek alutsista di Mabes TNI, Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024.  ANTARA/Bayu Pratama S
KontraS Desak Istana Transparan soal Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan

Jokowi sebelumnya mengatakan penganugerahan pangkat istimewa TNI untuk Prabowo sesuai dengan UU yang berlaku saat ini, yaitu UU No. 20 tahun 2009.