TEMPO.CO, Jakarta - Mantan CEO Starbucks, Howard Schultz akan maju dalam pemilihan presiden AS pada tahun 2020 dari jalur nonpartai atau independen. Meskipun dirinya selama ini sebagai anggota Demokrat.
"Saya memikirkan serius untuk maju sebagai presiden. Saya akan maju sebagai independen," kata Schultz saat diwawancara CBS dalam program 60 Minutes, seperti dikutip dari Reuters, Senin, 28 Januari 2019.
Baca: Anggota DPR Pemeluk Hindu Siap Maju untuk Pilpres AS 2020
Schultz menjelaskan dirinya sebagai Demokrat sejati, namun rakyat Amerika lelah menyaksikan tingkah laku kedua partai, Republik dan Demokrat.
"Kami hidup dalam situasi paling rentan. Bukan hanya fakta bahwa presiden ini tidak berkualitas sebagai presiden, namun fakta kedua partai secara terus menerus tidak bekerja tentang apa yang perlu atas nama rakyat Amerika, dan setiap hari melakukan politik balas dendam," ujar Schultz.
Berbagai tanggapan muncul setelah Howard menyatakan serius maju dalam pemilu 2020. Ada yang memberikan dukungan. Ada juga yang mengkhawatirkan dirinya maju secara independen.
Baca: Wali Kota Gay dari Demokrat Maju untuk Pilpres AS 2020
Calon presiden yang didukung Demokrat dan menjadi pesaing Schultz di pemilu 2020, Julian Castro mengatakan kepada CNN bahwa dirinya khawatir dengan pilihan Schultz untuk independen.
"Akan memberi Donald Trump harapan terbaik untuk terpilih lagi," kata Castro.
Partai Demokrat di Washington membagikan foto cangkir kopi Starbucks bertuliskan Don't Do It Howard!" atau "Jangan Lakukan Itu Howard!" di akun Twitter.
Sejarah AS mencatat, tidak ada kandidat independen menang dalam pemilihan presiden. Namun, Schultz beralasan lebih dari 40 persen warga AS sebagai independen.
Baca: Kamala, Perempuan Kulit Hitam Pertama yang Maju Pilpres AS 2020
Saya ingin melihat rakyat Amerika menang. Saya ingin melihat Amerika memang. Saya tidak peduli andai anda Demokrat, Independen, kaum liberal, Republik. Bawa ke saya ide anda. Dan saya akan menjadi orang independen yang akan merangkul ide-ide itu karana saya tidak setempat tidur dengan partai," kata Schultz.
Milioner AS berusia 65 tahun ini dikenal sangat vokal dalam berbagai isu publik AS, dar isu LGBT hingga ketegangan di pemerintahan.
Pada Juni 2017 Howard Schultz mengumumkan tentang pengunduran dirinya sebagai CEO Starbucks dan memunculkan spekulasi dirinya akan maju dalam pemilihan presiden pada 2020.