TEMPO.CO, Jakarta - Pemeluk Hindu pertama yang menjadi anggota DPR AS mengumumkan akan mencalonkan diri untuk pilpres 2020.
Tulsi Gabbard mengumumkan pencalonan dirinya pada Jumat kemarin di acara televisi "The Van Jones Show".
"Saya memutuskan untuk ikut (pilpres) dan akan membuat pengumuman resmi minggu depan," kata anggota legislatif yang mewakili Hawaii, seperti dikutip dari CNN, 12 Januari 2019.
Baca: Elizabeth Warren Siap Maju untuk Pilpres Amerika Serikat 2020
Selain sebagai pemeluk Hindu pertama yang menjadi Kongres AS, perwakilan DPR dari Demokrat yang membidangi Komisi Urusan Luar Negeri adalah Samoa-Amerika pertama dan veteran perang Irak.
Tulsi Gabbard.[REUTERS]
"Ada banyak alasan bagi saya untuk membuat keputusan ini. Ada banyak tantangan yang dihadapi orang-orang Amerika yang saya khawatirkan dan saya ingin bantu selesaikan," katanya yang memprioritaskan akses perawatan kesehatan, kriminal, reformasi keadilan dan perubahan iklim sebagai isu program utama.
Beberapa menit setelah berita pencalonannya tersebar, Komisi Nasional Partai Republik (RNC) menyangsikan pencalonannya dalam pilpres.
"Tulsi Gabbard punya masalah yang lebih besar daripada pengalamannya yang minim, yakni bahwa dia tidak memiliki basis dukungan," kata juru bicara RNC Michael Ahren, dikutip dari ABC News.
Baca: Hillary Clinton Pastikan Tak Maju Pemilu Presiden Amerika 2020
Gabbard telah mempertaruhkan posisi kebijakan luar negeri anti-intervensi di Kongres. Pertemuannya dengan Presiden Suriah Bashar Al-Assad pada 2017 silam, memancing kritikan luas di AS.
Namun Gabbard membela diri bahwa bertemu Assad adalah kesempatan untuk memahami penderitaan rakyat Suriah.
Tulsi Gabbard menunjuk Rania Batrice, yang pernah menjadi wakil manajer tim kampanye Berni Sanders pada 2016, kemudian penasihat utama Gabbard untuk menjadi manajer tim kampanyenya dalam pilpres Amerika Serikat 2020.