TEMPO.CO, Jakarta - Salah seorang pembunuh kepercayaan raja narkoba asal Meksiko Joaquin "El Chapo" Guzman ternyata memiliki ruang khusus untuk melakukan pembantaian.
Ruang maut ini dilengkapi dengan lantai dengan saluran pembuangan untuk menguras darah untuk eksekusi para pesaing kartel.
Baca: Bos Kartel Narkoba Meksiko Bunuh Orang yang Tolak Bersalaman
"Suatu waktu dia membawa saya ke sebuah rumah, di mana lantainya ubin yang hanya berwarna putih," ungkap Edgar Galvan, seorang justice collaborator yang bersaksi tentang pembunuh bayaran El Chapo, Antonio "Jaguar" Marrufo, seperti dilansir dari Fox News, 9 Januari 2019.
"Di situlah dia membunuh orang," tambahnya.
Seorang pria yang diidentifikasi sebagai 'Ivan', yang bekerja untuk Edgar Galvan. [Kantor Kejaksaan Manhattan/ Sky News]
Rumah itu berada di Ciudad Juarez, Meksiko, namun tidak jelas di mana tepatnya rumah jagal itu, atau berapa banyak orang yang telah dibantai di sana.
Galvan mengatakan pembunuh bayaran pernah menceritakan kepadanya bahwa rumah itu kedap suara dan bahwa ia dengan matanya sendiri menyaksikan saluran pembuangan di lantai kamar putih yang menyeramkan.
Kaki tangan El Chapo berusia 41 tahun itu bersaksi bahwa dia hanya pria biasa yang menarik taksi dan terjebak ke dunia gelap bisnis narkoba setelah bercerai.
Baca: Ini Modus Raja Narkoba El Chapo Selundupkan Kokain ke Seantero AS
Galvan pertama kali bertemu Marrufo di sebuah klub pada 2007. Awalnya Galvan hanya mengenal Marrufo teman minum, namun kemudian dia bekerja untuk Marrufo yang menangani wilayah kekuasaan kartel Sinloa milik El Chapo di Juarez, Meksiko.
Marrufo meminta Galvan membantu menyelundupkan senjata melewati perbatasan, untuk "membersihkan" Juarez dari kartel saingannya, ungkap Galvan dalam kesaksian di persidangan.
"Membersihkan" berarti "untuk membunuh semua orang" sehingga Guzman dapat mengendalikan daerah dan penyeberangan perbatasannya.
Jose Antonio "Jaguar" Marrufo pada 2007.[Sky News]
Galvan bersaksi dirinya dua kali mendapatkan pistol sebagai bagian dari rencana Marrufo tetapi tidak pernah menarik pelatuknya.
Selain menyelundupkan senapan serbu AK-47, Galvan juga mengaku menyimpan senapan kaliber .50 untuk kartel. Dia bersaksi seorang pekerja begitu bersemangat melihat senjata api yang dia kumpulkan dan berfoto.
Galvan ditangkap pada 2011 dan mengaku bersalah atas tuduhan memiliki narkoba dan senjata api. Sementara Marrufo dipenjara di Meksiko.
Baca: Kisah Penangkapan Gembong Narkoba Meksiko, El Chapo
Keduanya berbicara terakhir pada Januari 2010, ketika polisi El Paso menggerebek rumah seorang sahabat yang menyimpan 40 AK 47, peluncur granat, rompi antipeluru, dan amunisi untuk kartel.
Sementara sang raja narkoba El Chapo Guzman menyatakan tidak bersalah atas 17 dakwaan 17, termasuk kepemilikan senjata api, konspirasi pembunuhan, impor dan distribusi kokain.