TEMPO.CO, Jakarta - Raja Salman menunjuk mantan menteri keuangan menjadi menteri luar negeri dalam reshuffle kabinet Arab Saudi pada Selasa kemarin.
Pergantian menteri luar negeri ini diyakini sebagai langkah untuk memperbaiki citra Arab Saudi setelah tercoreng pembunuhan Jamal Khashoggi dan Perang Yaman, menurut laporan Reuters, 28 Desember 2018.
Baca: Kasus Jamal Khashoggi Terbongkar, Arab Saudi Rombak Intelijen
Kerajaan Saudi dikritik masyarakat internasional setelah terungkapnya pembunuhan Jamal Khashoggi, pengkritik Putra Mahkota Mohammed bin Salman, di konsulat Saudi, Istanbul. Selain itu, krisis kemanusiaan yang semakin parah di Yaman meragukan kredibilitas Koalisi Arab pimpinan Saudi, di mana PBB mencatat jutaan warga Yaman terancam kelaparan.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Lestari Marsudi berbincang dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel bin Ahmed Al Jubeir usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, 20 Oktober 2015. Pertemuan membahas kerjasama ekonomi meningkatkan investasi di beberapa bidang. TEMPO/Subekti.
Dalam kabinet baru, Ibrahim al-Assaf, mantan menteri keuangan yang menjabat selama 20 tahun dan pernah mewakili Arab Saudi di IMF dan World Bank, dipercaya untuk memperbaiki citra di mata publik dunia. Ia menggantikan Adel al-Jubeir yang kini diturunkan jabatannya.
Baca: Pangeran Talal, Pejuang Reformasi Arab Saudi Meninggal
Pengamat dalam politik Arab Saudi mengatakan Jubeir yang merupakan diplomat senior, dianggap memiliki kesan dirinya sebagai tameng isu selama skandal Khashoggi.
Ibrahim al-Assaf.[REUTERS]
"(Assaf) pada dasarnya akan mengikuti perintah, namun tampak sebagai kunci untuk membangun citra kerajaan karena kesan positif pribadinya oleh mata internasional," kata Neil Quilliam, peneliti senior di Chatam House, sebuah lembaga riset Inggris.
Baca: Arab Saudi Kumpulkan Rp 191 Triliun dari Kampanye Antikorupsi
Assaf termasuk di antara banyak pengusaha senior, pejabat dan pangeran Arab Saudi yang ditahan di hotel mewah Ritz-Carlton selama penumpasan anti-korupsi yang diluncurkan oleh putra mahkota MBS tahun lalu, meskipun ia dengan cepat dibebaskan dari tahanan dan tuduhan.