Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Genjot Pariwisata, Pakistan Ingin Terapkan Aturan Bebas Visa

image-gnews
KAA, Bendera nasional Pakistan. Wikipedia.org
KAA, Bendera nasional Pakistan. Wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pakistan berencana melonggarkan aturan visa bagi turis dari 55 negara. Langkah itu dilakukan untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata Pakistan setelah diaduk-aduk oleh kelompok radikal yang melancarkan serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat.

"Kami sedang mengevaluasi kembali kebijakan-kebijakan visa kami. Kami sedang mencoba menarik turis dari 55 negara dengan memberlakukan bebas visa. Kebijakan bebas visa ini sebagian besar berlaku pada negara-negara Eropa," kata Menteri Informasi Pakistan, Fawad Chaudhry, seperti dikutip dari english.alarabiya.net, Minggu, 23 Desember 2018.

Baca: Pakistan Beri Kewarganegaraan Etnis Pashtun Setelah 150 Tahun

Pakistan antusias untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata negara itu setelah Portugal pada bulan ini mendeklarasikan Pakistan sebagai negara yang aman untuk plesiran. Prancis juga sudah melonggarkan peringatan bepergian ke negara-negara Asia selatan.

"Saya gembira sekali peringatan bepergian dari negara-negara luar sudah diubah," kata Chaudhry.

Baca: Dapat Ancaman, Belanda Pulangkan Staf Kedubes di Pakistan

Menghidupkan kembali sektor pariwisata telah menjadi ambisi Perdana Menteri Pakistan yang baru, Imran Khan. Lewat pariwisata, Imran ingin memamerkan pada dunia kejayaan Pakistan. Dia pun mengaku menerima banyak komplain terkait proses visa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Diantara orang yang pernah mengalami kendala visa adalah mantan pemain bola asal klub Real Madrid, Kaka dan Luis figo. Keduanya pernah gagal mendapatkan visa saat hendak ke Pakistan untuk sebuah kunjungan promosi.

"Kami menolak memberikan visa kepada Kaka dan Figo, bisakah Anda percaya itu? Saya menelepon petugas terkait dan mereka mengatakan tidak pernah mendengar nama Kaka," kata Chaudhry, sambil tertawa.

Pada 1970-an, Pakistan pernah terkenal sebagai pusat pariwisata dunia atau ketika jalur hippie membawa para pelancong dari negara-negara Barat melalui kebun aprikot dan kenari di Lembah Swat dan Kashmir saat mereka melakukan perjalanan ke India dan Nepal.

Namun tak lama kemudian, situasi keamanan memburuk dan penerapan hukum Islam yang keras telah memangkas jumlah turis ke Pakistan. Kondisi ini diperburuk dengan keikutsertaan Pakistan dalam perang yang dipimpin oleh Amerika Serikat di Afghanistan setelah serangan teror 11 September 2001 di New York dan Washington.

Namun keamanan Pakistan telah berangsur pulih secara dramatis. Hal ini ditandai dengan berkurangnya serangan-serangan oleh militan garis keras di Pakistan yang berpenduduk 208 juta jiwa.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

19 jam lalu

Pedagang menjajakan foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di lapaknya di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu, 6 April 2024. Meski proses gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024 masih berjalan dan pelantikan presiden terpilih belum dilaksanakan, foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden 2024-2029 sudah mulai dipasarkan. TEMPO/Martin Yogi
Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.


Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

1 hari lalu

Wang Nan memeluk satu dari empat petugas yang menyelamatkannya lima tahun lalu di Pha Taem National Park Thailand (Dok. Pha Taem National Park Office)
Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.


Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

1 hari lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.


Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

1 hari lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto : Dok/Andri
Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.


75.572 Visa Jemaah Haji Reguler Sudah Terbit

1 hari lalu

ilustrasi visa (pixabay.com)
75.572 Visa Jemaah Haji Reguler Sudah Terbit

Kemenag mengatakan ada 75.572 visa jemaah haji reguler yang sudah terbit. Diketahui Jemaah haji Indonesia akan mulai terbang ke Arab Saudi pada 12 Mei


Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

2 hari lalu

Ilustrasi penumpang pesawat terbang. Unsplash.com/Mohammad Arrahmanur
Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.


Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

2 hari lalu

Direktur Utama Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra saat pemungutan suara PKPU di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jumat, 17 Juni 2022 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.


5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

2 hari lalu

Pengunjung melihat kawah dari kaldera Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

Tak hanya punya api biru, kawah Ijen punya berbagai keunikan yang membuat turis asing penasaran untuk datang.


Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

3 hari lalu

Suasana arus puncak mudik lebaran di Bandara Internasional Hang Nadim Kota Batam, Sabtu 6 April 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.


Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

4 hari lalu

Patung Buddha raksasa dari kuil Wat Paknam Phasi Charoen terlihat di Bangkok, Thailand, 10 Juni 2021.[REUTERS/Jorge Silva]
Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

Thailand mengalami peningkatan signifikan jumlah wisatawan dari Kazakhstan sejak program pembebasan visa sementara tahun lalu.