Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakistan Beri Kewarganegaraan Etnis Pashtun Setelah 150 Tahun

image-gnews
Imran Khan, kepala Gerakan untuk Keadilan Pakistan, berpidato di depan pendukungnya saat unjuk rasa di Islamabad, Pakistan (11/5). (AP/Anjum Naveed)
Imran Khan, kepala Gerakan untuk Keadilan Pakistan, berpidato di depan pendukungnya saat unjuk rasa di Islamabad, Pakistan (11/5). (AP/Anjum Naveed)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lima juta etnis Pashtun Pakistan yang tinggal di perbatasan Afganistan akhirnya diberikan hak kewarganegaraan penuh setelah 150 tahun.

Mayoritas penduduk di daerah perbatasan ini, yang dikenal sebagai wilayah suku yang dikelola secara federal (FATA), dihuni mayoritas suku Pashtun yang hidup di pedalaman perbatasan Pakistan, seperti dilaporkan dari Aljazeera 27 November 2018.

Baca: Pakistan Berikan Status Warga Negara untuk Pengungsi Afganistan

Ketidakstabilan dan konflik di kawasan tersebut, ditambah dengan protes besar-besaran yang mengarah pada reformasi tahun ini serta diskriminasi dan kurangnya pembangunan, telah berdampak buruk pada daerah dan jutaan etnis Pashtun yang terlantar.

Suku Pashtun di Pakistan [tns.thenews.com.pk]

Lokasi geostrategis unik FATA di perbatasan Afganistan dan terasing dari warga mayoritas menjadikan wilayah ini menjadi tempat potensial bagi pejuang asing sejak invasi Uni Soviet ke Afganistan pada 1979.

Sejak itu, beralihnya perjuangan dan perang proksi di Afganistan telah memperparah kondisi masyarakat setempat, yang telah mengalami berbagai tindak kekerasan dan penangkapan paksa oleh pasukan Pakistan.

Dilansir dari minorityrights.org, Pashtun yang juga dikenal sebagai Pushtan, Paktun atau Pathan, adalah kelompok etnis terbesar di Afganistan. Keturunan Pahstun diyakini berasal dari Persia yang bermigrasi ke wilayah Asia Tengah. Mayoritas Pashtun beragama Islam Sunni yang menghuni wilayah perbatasan Pakistan-Afganistan.

Baca: Pentolan Taliban Pakistan Tewas Ditikam dan Ditembak di Rumahnya

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hak kewarganegaraan bagi etnis Pahstun merupakan langkah PM Pakistan Imran Khan, untuk mengupayakan perdamaian di wilayah perbatasan Pakistan. Dalam kunjungan pertamanya ke wilayah pedalaman perbatasan Pakistan pada Senin 26 November, seperti dilaporkan NDTV, Khan tidak mau ada pertempuran lagi di negaranya.

"Kami bertempur di dalam negeri kami yang membuat kerugian besar, darah dan tenaga, dan kehilangan sektor sosial-ekonomi kami. Kami tidak akan bertempur lagi di dalam wilayah Pakistan," kata Khan di distrik Waziristan Utara, yang pernah menjadi pusat aktivitas milisi Taliban.

Pengungsi Pashtun Pakistan di Waziristan Selatan di kamp pengungsi Dera Ismail Khan.[www.rferl.org]

Selama kunjungannya ke daerah pedalaman, Khan mendapat penjelasan singkat tentang operasi yang dilakukan, operasi yang sedang berlangsung, rehabilitasi orang-orang terlantar, proyek pembangunan sosial-ekonomi dan pemagaran di sepanjang perbatasan Pakistan-Afganistan. Imran Khan berjanji untuk memainkan peran dalam perdamaian dan stabilitas di Afganistan.

Baca: Polisi Pakistan Tangkap Pemimpin Partai yang Serukan Martir

Perdana Menteri juga mengumumkan berbagai proyek kesejahteraan di bidang kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan dan administrasi untuk distrik-distrik yang baru didirikan di wilayah kesukuan sebelumnya.

Tujuh daerah bekas wilayah kesukuan yang dikelola secara federal, termasuk etnis Pahstun, yang awal tahun ini bergabung dengan provinsi Khyber-Pakhtunkhwa, mengakhiri warisan kolonial lama yang lebih dari abad terhadap suku-suku di perbatasan Pakistan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Uniknya Upacara Penurunan Bendera di Perbatasan India - Pakistan yang Ditonton Ribuan Pelancong

1 hari lalu

Upacara penurunan bendera di Wagah - Attari, perbatasan India - Pakistan (Godwin Angeline Benjo  on Unsplash)
Uniknya Upacara Penurunan Bendera di Perbatasan India - Pakistan yang Ditonton Ribuan Pelancong

Perbatasan Attari-Wagah punya sejarah penting bagi kedua negara sebagai pengingat tentang pemisahan India dan Pakistan.


Pakistan Boikot Perusahaan yang Dukung Israel

3 hari lalu

Sejumlah pengunjuk rasa memegang poster bertuliskan
Pakistan Boikot Perusahaan yang Dukung Israel

Pakistan membentuk komite untuk mengidentifikasi perusahaan-perusahaan agar memboikot Israel sebagai bentuk dukungan ke Gaza


Bank ASI di Pakistan Tutup Sementara Menunggu Kepastian Hukum Islam

3 hari lalu

Bayi prematur Palestina yang dievakuasi dari Gaza di tengah konflik Israel dan Hamas, meminum susu saat mendapat perawatan di Rumah Sakit Ibu Kota Administratif Baru (NAC), di timur Kairo, Mesir, 6 Desember 2023. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Bank ASI di Pakistan Tutup Sementara Menunggu Kepastian Hukum Islam

Bank ASI yang didirikan SICHN di Pakistan untuk sementara tutup hingga jelas secara hukum Islam.


Awal Penetapan 12 Juli sebagai Hari Malala, Begini Perjuangan Malala Yousafzai Aktivis Perempuan

14 hari lalu

Malala Yousafzai berfoto dengan Sekjen PBB Ban Ki-moon pada acara Youth Assembly di markas PBB, New York (12/7). Dalam acara ini hari kelahiran Malala  yang jatuh pada 12 Juli ditetapkan sebagai Hari Malala.  REUTERS/Brendan McDermid
Awal Penetapan 12 Juli sebagai Hari Malala, Begini Perjuangan Malala Yousafzai Aktivis Perempuan

Apa itu Hari Malala yang diperingati setiap 12 Juli? Bagaimana perjuangan Malala Yousafzai untuk pendidikan perempuan?


Hari Malala Ingatkan Perjuangan Malala Yousafzai Aktivis yang Memperjuangkan Hak Perempuan di Pakistan

15 hari lalu

Malala Yousafzai dinobatkan menjadi pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Termuda sekaligus pemenang Hadiah Nobel Termuda oleh Guinnes World Records. Pada 2014, Malala memeroleh penghargaan Nobel tersebut ketika dirinya berusia 17 tahun. REUTERS
Hari Malala Ingatkan Perjuangan Malala Yousafzai Aktivis yang Memperjuangkan Hak Perempuan di Pakistan

Nama Malala Yousafzai terkenal berkat perannya memperjuangkan hak perempuan dalam pendidikan. Hari kelahirannya diperingati sebagai Hari Malala.


Arab Saudi Beri Kewarganegaraan kepada Dokter, Ilmuwan hingga Talenta Internasional

22 hari lalu

Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman Al Saud ikut menyaksikan laga Final Piala Raja Arab Saudi 2023-2024 antara Klub Al Hilal dengan Al Nassr di Al Nassr di King Abdullah Sport City, Jeddah, Arab Saudi, 1 Juni 2024. REUTERS/Stringer
Arab Saudi Beri Kewarganegaraan kepada Dokter, Ilmuwan hingga Talenta Internasional

Kerajaan Arab Saudi telah menerbitkan dekret pemberian kewarganegaraan kepada sejumlah ilmuwan, dokter, peneliti, inovator, dan talenta ternama.


PM Pakistan Sarankan Putin Pakai Sistem Barter untuk Hindari Sanksi Barat

22 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif di sela-sela KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Astana, Kazakhstan, 3 Juli 2024. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS
PM Pakistan Sarankan Putin Pakai Sistem Barter untuk Hindari Sanksi Barat

PM Pakistan Shehbaz Sharif menyarankan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menjalankan perdagangan secara barter untuk hindari sanksi Barat


Realme 12 4G Debut di Pakistan

28 hari lalu

Realme 12. Timesnow
Realme 12 4G Debut di Pakistan

Realme kembali masuk pasar ponsel Pakistan dengan merilis Realme 12+ dan Realme 12 4G


Polisi Malaysia Interogasi Aktivis Pembela Suku Bajo yang Rumahnya Dibakar Pemerintah

29 hari lalu

Warga Suku Bajo memasukkan air bersih pegunungan kedalam jerigen dengan alat angkut perahu di Desa Leppe, Kecamatan Soropia, Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa 1 Juni 2021. Suku Bajo yang bermukim di sekitar laut berswadaya membeli pipa untuk mendapatkan air bersih dari pegunungan. ANTARA FOTO/Jojon
Polisi Malaysia Interogasi Aktivis Pembela Suku Bajo yang Rumahnya Dibakar Pemerintah

Polisi Sabah di Malaysia menangkap dan menginterogasi seorang aktivis yang membela Suku Bajo, yang diusir dan rumahnya dibakar oleh otoritas setempat.


Profil Benazir Bhutto, Perdana Menteri Wanita Pertama di Pakistan dan Kematiannya yang Tragis

33 hari lalu

Foto Benazir Bhutto ini diambil beberapa saat sebelum ia terbunuh pada 27 Desember 2007 di Rawalpindi, Pakistan. Benazir Bhutto saat itu tengah berdiri dari mobil antipeluru untuk melambaikan tangan ke kerumunan di sekitarnya. Benazir ditembak di bagian leher oleh seorang pembunuh yang kemudian juga meledakkan sebuah bom bunuh diri. Pembunuhan itu terjadi ketika ia baru saja meninggalkan Liaquat National Bagh di Rawalpindi dalam rangka kampanye pemilihan umum pada awal tahun 2008. boredpanda.com
Profil Benazir Bhutto, Perdana Menteri Wanita Pertama di Pakistan dan Kematiannya yang Tragis

Benazir Bhutto lahir pada 21 Juni 1953, ia adalah perdana menteri wanita pertama di Pakistan, sebuah negara Islam. Kenapa kematiannya tragis?