Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Paus Fransiskus Minta Pelaku Pelecehan Seksual Menyerahkan Diri

image-gnews
Paus Francisiskus, mengalami luka di saat mengunjungi St. Peter Claver, Cartagena, Colombia, 10 September 2017. REUTERS/Alessandro Di Meo/Pool
Paus Francisiskus, mengalami luka di saat mengunjungi St. Peter Claver, Cartagena, Colombia, 10 September 2017. REUTERS/Alessandro Di Meo/Pool
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPaus Fransiskus mendesak para imam yang pernah melakukan pelecehan seksual, sekalipun pelecehan minor, agar menyerahkan diri. Pernyataan Paus itu adalah ungkapan yang paling kuat yang pernah dilontarkannya sejak krisis melanda gereja Katolik Roma.

Namun masih belum dapat dipastikan apakah kalimat menyerahkan diri yang di maksud Paus Fransiskus mengacu pada penyerahan diri ke sistem peradilan gereja atau peradilan sipil atau keduanya. Sumber di Vatikan mengatakan yang disampaikan Paus Fransiskus itu adalah seruan secara langsung. 

“Kepada mereka yang melakukan pelecehan minor saya ingin mengatakan berubahlah dan menyerahkan diri pada peradilan manusia dan bersiap bagi keadilan Tuhan,”kata Paus Fransiskus, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu, 22 Desember 2018.

Baca: Paus Fransiskus Temui Uskup AS yang Menuntutnya Mundur

Paus Francis memimpin misa di Basilica of the National Shrine of the Immaculate Conception, Washington, 23 September 2015. Obama memuji Paus Francis karena kerendahan hati, kesederhanaan, kelembutan kata-kata dan kemurahan hatinya. REUTERS/Tony Gentile 

Pernyataan itu disampaikan Paus Fransiskus dua bulan sebelum sebuah pertemuan untuk membahas krisis gereja akibat merebaknya skandal pelecehan seksual, digelar. Rencananya, pertemuan itu akan dihadiri oleh kepala uskup dari 110 gereja Katolik, puluhan ahli dan pemimpin agama di bawah perintah Vatikan.

Baca: Paus Fransiskus Pecat Dua Uskup di Cile 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anne Barrett Doyle, Wakil Direktur BishopAccountability.org, mengatakan ucapan Paus Fransiskus agar para imam bertanggung jawab atas perbuatan mereka tidak menjamin perlindungan terhadap anak-anak atau mencegah para pelaku pelecehan seksual melakukan tindakan tercela. Sebab gereja seharusnya menerbitkan tuntutan khusus di konferensi nanti. BishopAccountability.org adalah sebuah lembaga yang mengungkap kasus-kasus pelecehan seksual di sekitar lingkungan gereja di seluruh dunia.          

Paus Fransiskus sebelumnya menggunakan pidato Natal untuk mengecam kasus-kasus korupsi dan kesalahan manajemen di Curia, yakni sebuah badan resmi yang mengatur gereja Katolik. Namun kali ini, pidato – pidato Paus Fransiskus terfokus pada krisis pelecehan seksual global. 

“Saya ingin memperjelas. Dihadapkan pada semua kekejian ini, gereja akan melakukan berbagai upaya yang diperlukan untuk menegakkan keadilan pada siapapun yang melakukan kejahatan. Gereja tidak akan pernah menganggap satu kasus pun secara tak serius,” kata Paus Fransiskus.   

Sebelumnya Paus Fransiskus juga telah berjanji tidak akan mentolelir segala bentuk kesalahan para imam di masa lalu. Pernyataan itu terlontar setelah para korban pelecehan seksual mendesak gereja agar menerbitkan suatu kebijakan untuk membuat para uskup bertanggung jawab atas kesalahan penanganan kasus-kasus pelecehan seksual.

    

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Korban Bullying Binus Simprug Datangi Polres Jakarta Selatan, Kuasa Hukum Klaim akan Ajukan Nama-nama Baru

1 hari lalu

Rapat dengar pendapat Komisi III DPR terkait kasus perundungan siswa SMA Binus School Simprug di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 17 September 2024. Foto: ANTARA/Melalusa Susthira K
Korban Bullying Binus Simprug Datangi Polres Jakarta Selatan, Kuasa Hukum Klaim akan Ajukan Nama-nama Baru

Korban Bullying Binus Simprug membuat BAP baru di Polres Jakarta Selatan.


Anggota DPRD Singkawang Jadi Tersangka Kekerasan Seksual, Kok Bisa Dilantik?

2 hari lalu

Pengumuman renovasi kos milik H.H tersangka kekerasan seksual di Singkawang, pada Senin, 16 September 2024. Kos tersebut merupakan salah satu TKP dari tindak kekerasan seksual pada anak di bawah umur. Dok. Istimewa
Anggota DPRD Singkawang Jadi Tersangka Kekerasan Seksual, Kok Bisa Dilantik?

Polisi menyatakan tak berwenang membatalkan pelantikan Anggota DPRD Singkawang yang menjadi tersangka kasus kekerasan seksual.


Terima Bola Bertandatangan Paus Fransiskus, Erick Thohir: Ini Bola Berkah

3 hari lalu

Erick Thohir menerima bola bertandatangan Paus Fransiskus. (Foto: PSSI)
Terima Bola Bertandatangan Paus Fransiskus, Erick Thohir: Ini Bola Berkah

Erick Thohir berharap sepak bola Indonesia bisa menghadirkan persatuan dan perdamaian setelah menerima bola yang ditandatangani Paus Fransiskus.


Mahasiswa Unsoed Korban Kekerasan Seksual Mendapat Pendampingan Psikologis

3 hari lalu

Sejumlah mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah berunjuk rasa di Gedung Rektorat   pada Juni 2023. ANTARA/Idhad Zakaria
Mahasiswa Unsoed Korban Kekerasan Seksual Mendapat Pendampingan Psikologis

Empat mahasiswa Unsoed yang menjadi korban kekerasan seksual dengan modus tawaran pekerjaan untuk model iklan, mendapat pendampingan psikolog.


Terbukti Bantu Pelaku Kekerasan Seksual, Mahasiswa FH Unsoed Dikenakan Sanksi Administrasi

3 hari lalu

Sejumlah mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah berunjuk rasa di Gedung Rektorat   pada Juni 2023. ANTARA/Idhad Zakaria
Terbukti Bantu Pelaku Kekerasan Seksual, Mahasiswa FH Unsoed Dikenakan Sanksi Administrasi

Satgas PPKS menilai, meski tidak terlibat secara langsung, MRA dianggap ceroboh karena membantu pelaku kekerasan seksual.


Pimpinan Global Ikhwan Malaysia Ditangkap dalam Kasus Sodomi di Panti Asuhan

5 hari lalu

Tampilan umum kantor pusat Global Ikhwan Services and Business (GISB) di Rawang, Malaysia, 11 September 2024. REUTERS/Hasnoor Hussain/File Photo
Pimpinan Global Ikhwan Malaysia Ditangkap dalam Kasus Sodomi di Panti Asuhan

Pimpinan Global Ikhwan Malaysia yang dituduh menjalankan panti asuhan di mana anak-anak diduga mengalami pelecehan seksual, ditangkap polisi


Sederet Pengakuan Korban Bullying di Binus Simprug ke DPR

6 hari lalu

Ilustrasi perisakan/bullying. Shutterstock
Sederet Pengakuan Korban Bullying di Binus Simprug ke DPR

Seorang korban perundungan di BINUS Simprug, berinisial RE (16) mengadu ke Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.


Kasus-kasus Bullying: Kematian Dokter PPDS Undip Hingga Perundungan Siswa SMA Binus

6 hari lalu

Mahasiswa menyalakan lilin sebagai aksi belasungkawa  wafatnya mahasiswa PPDS FK Undip dr Aulia Risma Lestari sekaligus mengawal pengungkapan kasus dugaan bunuh diri dan perundungan di Widya Puraya, kampus Undip Semarang, Senin 2 September 2024. Mahasiswa berharap pengusutan kasus ini segera tuntas, hasil investigasi segera bisa keluar agar kasus ini tidak berlarut larut. Tempo/Budi Purwanto
Kasus-kasus Bullying: Kematian Dokter PPDS Undip Hingga Perundungan Siswa SMA Binus

Beberapa kasus bullying sebabkan bunuh diri dokter Risma hingga perundungan dialami siswa SMA Binus. Apa penyebabnya?


Polisi Hentikan Kasus Pelecehan Seksual Yoo Ah In karena Kurang Bukti

6 hari lalu

Yoo Ah In ketika menjalani pemeriksaan di kantor polisi di Seoul, Korea. Foto: KBS
Polisi Hentikan Kasus Pelecehan Seksual Yoo Ah In karena Kurang Bukti

Yoo Ah In dibebaskan dari tuduhan pelecehan seksual yang diajukan seorang pria berusia 30-an karena kurangnya bukti yang cukup.


Update Kasus Perundungan di Binus School Simprug: Diduga Ada Kekerasan Fisik

6 hari lalu

Rapat dengar pendapat Komisi III DPR terkait kasus perundungan siswa SMA Binus School Simprug di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 17 September 2024. Foto: ANTARA/Melalusa Susthira K
Update Kasus Perundungan di Binus School Simprug: Diduga Ada Kekerasan Fisik

Perundungan terjadi di Binus School Simprug, terdapat fakta baru bahwa korban juga diduga mengalami kekerasan fisik dan seksual.