TEMPO.CO, Port Dickson – Tiga negara melibatkan Cina, Malaysia dan Thailand menggelar latihan militer berama untuk pertama kalinya pada Rabu, 24 Oktober 2018.
Baca:
Latihan ini digelar di Port Dickson, Malaysia, yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka.
Latihan ini bakal berlangsung hingga sekitar satu pekan dan diberi nama Latihan Aman Youyi 2018. Awalnya, ini merupakan latihan tahunan antara Cina dan Malaysia, yang digelar sejak 2014. Saat itu, PM Malaysia, Najib Razak, secara aktif mendekatkan hubungan ekonomi dan militer kedua negara.
Baca:
“Ini akan mendemonstrasikan koordinasi mendalam, kemampuan perencanaan bersama, dan profesionalitas tingkat tinggi, dan juga tekad besi kami untuk meningkatkan kapasitas untuk menghadapi ancaman non-nonvensional dan menjadi perdamaian serta stablitas di wilayah ini,” kata Letnan Jenderal, Ma Yiming, yang merupakan deputi kepala Departemen Staf Gabungan, dibawah Komisi Militer Pusat Cina, dalam pidato pembukaannya seperti dilansir Bangkok Post.
Latihan ini terdiri dari dua jenis yaitu latihan darat dan laut. Untuk latihan laut, ini hanya melibatkan Malaysia dan Cina. Sedangkan latihan darat fokus pada proses pengambilan keputusan militer selama operasi perdamaian berlangsung.
Baca:
Cina telah mengirim 693 personel, sebuah kapal penghancur, dan sebuah fregat untuk mengikuti latihan ini.
Sedangkan Malaysia mengirimkan 592 personel dengan dua fregat dan dua helikopter. Sedangkan Thailand mengirim 54 orang personel namun tanpa peralatan militer besar.
Video:
Selat Malaka, yang diapit Semenanjung Malaka dan pulau Sumatera, Indonesia, merupakan jalur lalu lintas kapal yang sibuk. Ada sekitar 80 ribu kapal melewati perairan ini setiap tahun membawa sepertiga barang dagang global.
Latihan ini, seperti dilansir Channel News Asia, berlangsung bersamaan dengan latihan maritim pertama antara Cina dan sejumlah negara ASEAN di lepas pantai Provinsi Zhanjiang, Guangdong, yang juga berlangsung selama sepekan.