TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump mengatakan Amerika Serikat akan mengakhiri perjanjian senjata nuklir dengan Rusia yang ditandatangani tahun 1987.
Trump beralasan Rusia tidak menghormati kesepakatan itu dengan melakukan pelanggaran dalam beberapa tahun.
Baca: Ini Peta 4 Negara Pemilik Senjata Nuklir, Rusia Terbanyak
"Rusia telah melanggar kesepakatan itu. Mereka telah melanggarnya dalam beberapa tahun ini," kata Trump sebelum masuk ke pesawat Air Force One menuju Nevada seperti dikutip dari CNN, 21 Oktober 2018.
Kesepakatan nuklir yang akan diakhiri Trump itu adalah Intermediate-Range Nuclear Force Treaty yang ditandatangani mantan presiden Ronald Reagan dan Mantan Presiden Uni Sovyet, Mikhail Gorbachev pada Desember 1987.
Isi perjanjian itu bertujuan membatasi peluncuran rudal balistik dan rudal penjelajah dengan jarak sekitar 300 hingga 3.400 mil. Perjanjian ini memberikan perlindungan bukan saja bagi Amerika Serikat, tapi juga sekutunya di Eropa.
Baca: 15.500 Senjata Nuklir di Dunia, Rusia-Amerika Kuasai 93 Persen
Perjanjian ini juga menandai kesepakatan kedua negara yang selama Perang Dingin saling berlomba memproduksi senjata.
Dengan rencana Presiden Trump mengakhiri perjanjian senjata nuklir tersebut dengan Rusia, maka Eropa akan merasakan dampaknya.
"Saya duga sekutu kami Eropa saat ini tak satupun bahagia mendengarkan keinginan Presiden Trump tarik diri dari perjanjian itu," kata John Kirby, mantan juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat dan kini sebagai analis militer dan diplomat CNN.
Baca: Cina dan Rusia Kecam Sistem Senjata Nuklir Baru Amerika
Seorang sumber di Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, Trump membuat langkah ini karena Washington bermimpi untuk membuat kutub tunggal di dunia.
Menurut laporan Sputnik News, 21 Oktober 2018, Moskow dan Washington saling tuding melakukan pelanggaran perjanjian senjata nuklir ini. Meski begitu, di masa pemerintahan Barack Obama kesepakatan itu tidak dihentikan.
Tahun lalu, seorang anggota parlemen senior Rusia memperingatkan agar Moskow mempersiapkan tanggapan yang pantas untuk memastikan perlindungan terhadap Rusia jika Amerika Serikat memutuskan menarik diri dari perjanjian senjata nuklir itu.
CNN | SPUTNIK NEWS