Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Perempuan Afganistan Perjuangkan Hak Kaum Difabel

Reporter

image-gnews
Nilofar Bayat, 24 tahun, atlit basket difabel. Sumber: TEMPO/Suci Sekarwati
Nilofar Bayat, 24 tahun, atlit basket difabel. Sumber: TEMPO/Suci Sekarwati
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilofar Bayat, 24 tahun, tak bisa lagi mengingat detail kejadian saat kelompok radikal Taliban di Afganistan meledakkan bom yang meremukkan kakinya. Yang dia tahu, peristiwa itu telah membuatnya cacat seumur hidup.

“Saya terluka dalam sebuah serangan bom di kota Kabul, Afganistan. Usia saya waktu itu 2,5 tahun, usia yang masih sangat kecil,” kata Bayat.

Dia menceritakan keterbatasan fisik ini telah membuatnya sempat menarik diri dari pergaulan. Dia bahkan pernah berada di titik tak mau menampakkan diri pada siapapun karena malu dengan kondisi fisiknya. Namun perlahan, hidup Bayat mengalami perubahan saat dia berkenalan dengan dunia olahraga, khususnya basket.

Baca: Cara Keluarga Menghadapi Penyandang Disabilitas Baru 

“Keterbatasan fisik ternyata tidak membatasi saya sama sekali. Saya cacat tetapi saya bisa melakukan banyak hal, hanya saja caranya memang berbeda. Saat saya bermain basket, saya merasa sangat bahagia. Olahraga ini telah membuat saya punya tujuan hidup. Saya ingin menunjukkan pada semua orang meski kami memiliki keterbatasan secara fisik, tetapi kami kuat,” kata Bayat kepada Tempo, 5 Oktober 2018. 

Bayat boleh dibilang perempuan tangguh. Pasalnya, budaya Afganistan masih melihat perempuan dan kaum difabel menggeluti dunia olahraga sebagai hal yang tak lazim.

Diakui Bayat, banyak orang mencemooh dengan keterbatasan fisiknya dan gender, yang dari kacamata budaya seharusnya berada di rumah. Butuh kerja keras untuk meyakinkan keluarga agar Bayat diizinkan bermain basket untuk kaum difabel.

Baca: Angkutan Umum di Ibu Kota Tak Ramah bagi Kaum Difabel 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Menggeluti olahraga bagi perempuan sangat penting mendapat dukungan keluarga. Saya didukung oleh ayah. Ibu juga akhirnya mendukung setelah saya bisa pulang bertanding di luar negeri dan pulang membawa medali. Ibu mengatakan tak menyangka saya sangat kuat. Ibu akhirnya bangga dengan saya. Sekarang pun seluruh keluarga besar mendukung saya. Saya tak peduli dengan omongan tetangga, saya hanya fokus lakukan yang terbaik,” kata Bayat, yang datang ke Jakarta bersama timnya untuk bertanding di Asian Para Games 2018 lalu.

Bayat, yang sudah menggeluti basket selama lima tahun, saat ini menjabat sebagai tim kapten nasional basket perempuan kursi roda Afganistan. Jabatan ini disebutnya sebagai tanggung jawab untuk membawa timnya menuju kemenangan, sebuah tugas berat di tengah keterbatasan fasilitas mengingat Afganistan masih menyimpan banyak masalah.  

Namun di bawah tanggung jawab ini pula, Bayat ingin menyebarkan gagasan terkait apa yang dilakukan perempuan lain di dunia. Bagaimana perempuan di luar Afganistan meningkatkan kapasitas diri, memiliki kesetaraan hak dan bagaimana mereka berkarya di masyarakat.

Dia sangat ingin menyuarakan bahwa perempuan Afganistan kuat dan bisa melakukan apapun yang ingin dilakukan, termasuk kaum difabel yang memiliki hak sama dengan orang normal pada umumnya.  

"Afganistan masih diselimuti banyak permasalahan. Perempuan masih sulit keluar rumah untuk beraktivitas dan berolahraga. Namun saya melihat ada perubahan di Afganistan," ujarnya.

Pemerintah Afganistan disebut Bayat telah mendukung kaum difabel di sektor olahraga, walau uang anggarannya masih sangat sedikit. Turnamen untuk kaum difabel pun mulai diadakan, mesti tergantung pada situasi keamanan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

9 jam lalu

Pekerja perempuan di Juragan 99 Garment/J99 Corp
Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.


Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

13 jam lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) menyambut kedatangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd J. Austin III sebelum melakukan pertemuan tingkat menteri pertahanan ASEAN dan AS di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu 15 November 2023. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.


70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

1 hari lalu

Seorang perempuan Palestina duduk diantara pakaian bekas di pasar loak mingguan di kamp pengungsian Nusseirat, Gaza, 15 Februari 2016. Permintaan untuk pakaian telah menjadi barometer bagi situasi ekonomi di Gaza. AP/Khalil Hamra
70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.


Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

1 hari lalu

PT Blue Bird Tbk menggelar peluncuran Lifecare Taxi di Jalan Selatan, Kamis, 25 April 2024. Taksi yang diluncurkan Bluebird itu ditujukan untuk pengguna penyandang disabilitas dan lansia. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.


DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

1 hari lalu

Ilustrasi aborsi. TEMPO
DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.


Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

2 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.


Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

2 hari lalu

Pemerintah Australia pada 23 April 2024, meresmikan fase baru Program Investing in Women. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia
Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia


Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

3 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.


10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

3 hari lalu

Warga Afghanistan berkumpul untuk naik bus saat mereka bersiap untuk kembali ke rumah, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada migran tidak berdokumen untuk pergi, di halte bus di Karachi, Pakistan 29 Oktober 2023. REUTERS/Akhtar Soomro
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?


Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

4 hari lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan