TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa orang yang dituduh menjadi anggota organisasi teroris Neo Nazi yang dilarang, National Action, memberi anak mereka nama tengah Adolf sebagai pemujaan untuk Adolf Hitler.
Dilansir dari Dailymail.co.uk, 9 Oktober 2018, pasangan suami istri Inggris Claudia Patatas, 38 tahun, dan Adam Thomas, 22 tahun, dari Banbury di Oxfordshire, didakwa bersama anggota kelompok lain yakni Daniel Bogunovic, 27 tahun, dari Leicester.
Baca: Cinta Ditolak karena Sedarah dengan Adolf Hitler
Mereka memberi anak mereka nama diktator Jerman, Adolf Hitler setelah dia lahir pada akhir 2017, dalam sidang di Pengadilan Birmingham Crown.
Thomas juga dituduh memiliki dokumen yang berisi informasi terorisme.
Claudia Patatas memberi anaknya nama diktator Jerman setelah anaknya lahir pada akhir 2017 [Dailymail.co.uk]
Mengacu pada Thomas dan Patatas, jaksa Barnaby Jameson QC mengatakan pasangan itu memiliki seorang anak laki-laki kecil. Nama lengkap anak tidak dapat diberikan karena alasan hukum. Namun, pengadilan menyampaikan bahwa salah satu nama tengahnya adalah "Adolf".
"Mengingat bahwa anak itu lahir hampir setahun setelah National Action dilarang, Anda mungkin berpikir penggunaan nama Adolf, bahkan sebagai nama tengah, adalah masalah penting," kata Barnaby Jameson.
Baca: Larangan Dicabut, Buku Adolf Hitler Laris di Belanda
National Action adalah organisasi yang dilarang bersama dengan IRA dan ISIS, yang berarti menjadi anggotanya termasuk pelanggaran hukum.
Kelompok itu melakukan "perang suci putih" untuk menegakkan nilai-nilai supremasi kulit putih di seluruh negeri.
Anggota melakukan kampanye poster di universitas-universitas di Inggris, mengadakan demonstrasi dan mengunggah materi yang mendukung Hitler dan Ku Klux Klan di internet.
Adam Thomas memberi anaknya nama Adolf setelah lahir pada 2017.[Dailymail.co.uk]
Juri pengadilan melihat foto Darren Fletcher, anggota National Action lainnya, memegang bendera Nazi dan membuat salam ala Hitler kepada bayi Thomas dan Patatas.
Jameson, jaksa penuntut, mengatakan kelompok - yang dibentuk pada tahun 2013 itu terus beroperasi "bawah tanah" setelah itu dilarang sebagai kelompok teror pada tahun 2016.
Organisasi ini memakai berbagai nama yang berbeda setelah dilarang, termasuk "Vanguard", "Thule Combat League" dan "The Triple K Mafia".
Baca: Protes PM India, Anggota Parlemen Bergaya Seperti Adolf Hitler
"Kelompok ini adalah teror yang menganggap siapa pun yang berada di luar sekte supremasi ras kulit putih yang kejam sebagai manusia rendah," lanjut Thomas."Mereka yang masuk dalam kategori manusia rendah terutama orang kulit hitam, Yahudi dan Asia, yang lainnya termasuk kaum homoseksual, komunis, dan feminis."
Ketiga terdakwa menggunakan aplikasi media sosial termasuk Telegram untuk berkomunikasi dengan anggota lainnya.
Para anggota Neo Nazi Inggris ini menggunakan spanduk-spanduk yang bergambar Adolf Hitler dan membakar salib seperti KKK dalam kampanye bawah tanahnya.