TEMPO.CO, Jakarta - Setelah 70 tahun larangan di Belanda, buku Mein Kampf Adolf Hitler muncul di toko buku di seluruh negeri pada Agustus dan kini menjadi buku terlaris di Belanda.
Buku karya Adolf Hitler Mein Kampf atau "Perjuanganku", yang diterjemahan ke bahasa Belanda berjudul "Mijn Strijd", telah mempertahankan posisi ketiga dalam daftar buku terlaris di Belanda, seperti dilansir dari Sputniknews, 29 September 2018.
Namun pancabutan larangan buku Adolf Hitler mulai mengundang kontroversi. Kabarnya, penulis surat kabar dan pakar televisi yang marah telah menyerbu ruang publik untuk mengecam pencabutan larangan sebuah buku yang mereka lihat sebagai peninggalan buruk dari zaman dulu yang lebih baik dilupakan.
Baca: Protes PM India, Anggota Parlemen Bergaya Seperti Adolf Hitler
Hannah Luden, direktur pengawas anti-Semitisme terkemuka di Belanda mengatakan, "Perhatian utama kami adalah bahwa ini akan menjadi buku kultus, dan kami berharap orang-orang akan membacanya dengan informasi yang relevan di tangan mereka. Penerbit memiliki kepentingan komersial, tidak harus ideologis. Saya harap mereka memiliki niat baik".
Mein Kamp karya Adolf Hitler edisi berbahasa Belanda "Mijn Strijd" [www.libris.nl]
Di sisi lain, Profesor Frank van Vree, yang mengepalai Institut untuk Perang, Holocaust dan Studi Genosida di Amsterdam yang diwawancarai oleh surat kabar ISrael, Haaretz, mengatakan, "Jika Anda ingin melawan kejahatan, Anda harus melihatnya dengan mata. Itulah tujuan dari edisi kritis ini".
Profesor Van Vree menyebutnya edisi "kritis" (edisi naskah yang sudah disunting) yang karena tambahan baru ini hadir dengan perkenalan baru di awal setiap bab yang menunjuk ke banyak kesalahan faktual Hitler dan dengan anotasi unik yang menguraikan teknik propaganda Nazi yang unik.
Adolf Hitler. Wikia.com
Edisi kritis ini ditulis oleh sejarawan Belanda Dr. Wilhelm Melching, yang tujuannya, adalah untuk menempatkan buku itu dalam konteks historisnya, menurut penerbitnya, Prometheus. "Mijn Strijd", telah dirilis sekitar dua tahun setelah penerbitan edisi "kritis" lain di Jerman.
Baca: Lakukan Salam Nazi, Dua Polisi Jerman Diskors
Selain di Belanda, Mein Kampf juga mencapai posisi teratas di antara penjualan buku di Jerman yang mengejutkan banyak orang karena berpikir bahwa Jerman kontemporer, terutama generasi muda, akan memiliki sedikit minat dalam episode gelap sejarah negara mereka yang dibangun oleh Adolf Hitler.