TEMPO.CO, Pyongyang – Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, tampaknya memiliki kendaraan dinas baru yaitu sebuah mobil sedan Rolls Royce. Ini terlihat saat dia tiba di lokasi pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo pada akhir pekan lalu, 6 Oktober 2018 di Pyongyang, Korea Utara.
Sebelum ini, Kim biasanya menggunakan limosin Mercedes seperti yang digunakannya saat bertemu dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, pada April 2018 di perbatasan kedua negara.
Baca: 78 Persen Warga Korea Selatan Anggap Kim Jong Un Layak Dipercaya
Itu adalah mobil sedan Mercedes-Maybach Pullman Guard, yang diperkuat dan berharga sekitar US$1 juta atau sekitar Rp15 miliar.
“Tidak jelas bagaimana Kim bisa membeli mobil-mobil mewah ini karena pembelian mobil-mobil mewah ini melanggar sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang melarang penjualan otomotif mewan kepada pemerintah Korea Utara,” begitu dilansir CNN pada Senin, 9 Oktober 2018 waktu setempat.
Baca: Kim Jong Un dan Moon Jae-in Berdamai, Ini Isi Deklarasinya
Ayah Kim, Kim Jong Il, dikabarkan menikmati berbelanja berbagai barang mewah di Eropa dengan mengirim seorang tukang belanja pribadi, yang berkeliling Eropa dengan koper penuh uang tunai. Ini dilakukan untuk mengakali sanksi internasional terhadap negara tiran tertutup itu.
Mike Pompeo dan Kim Jong Tersenyum Lebar
CNN melansir fakta bahwa Kim Jong Un sengaja mengendarai mobil mewah Rolls Royce saat bertemu dengan Pompeo. Ini bisa disebut sebagai tamparan di wajah diplomat utama AS ini.
Apalagi ini terjadi di tengah desakan pemerintahan Presiden AS Donald Trump agar dunia internasional harus menerapkan sanksi ketat terhadap Pyongyang berdasarkan sanksi PBB hingga negara komunis itu melakukan denuklirisasi yang dijanjikan.
Baca: Kim Jong Un Bawa Toilet Pribadi ke Singapura
CBS News melansir Pompeo bertemu Kim Jong Un setelah sebelumnya bertemu dengan PM Shinzo Abe di Tokyo pada Sabtu pekan lalu atau sehari sebelumnya. Saat itu Pompeo mengatakan akan berkoordinasi penuh dengan Jepang dan Korea Selatan untuk menekan Korea Utara melakukan denuklirisasi. Dia juga berjanji bakal mengangkat isu penculikan sejumlah orang Jepang oleh agen Korea Utara beberapa dekade lalu.
Baca: Cina Raih Kemenangan Terbesar dari Pertemuan Kim Jong Un-Trump