Baca: Vladimir Putin Sebut Skripal Bajingan dan Pengkhianat
Belanda menemukan laptop milik satu dari 4 intelijen Rusia itu terhubung ke Brasil, Swiss, dan Malaysia.
"Kami, dengan pemaparan operasi hari ini, semakin membuat terang aktivitas cyber yang tidak dapat diterima dilakukan lembaga intelijen militer Rusia, GRU," ujar Perdana Menteri Inggris Theresa May dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dalam pernyataan bersama.
May dan Rutte menyebut GRU telah melakukan tindakan yang tidak terpuji sesuai nilai-nilai global.
Belanda menunjukkan paspor peretas intelijen Rusia Alexey Minin yang diusir dari Belanda [DailyMail]
Keduanya pun menegaskan akan melindungi lembaga itnernaisonal dari tindakan pelanggaran yang dilakukan intelijen Rusia.
"Kekacauan ini terjadi pada April," kata Duta Besar Inggris untuk Belanda, Peter Wilson.
Baca: Jurnalis AS Peraih Pulitzer Bela Rusia Soal Racun Novichok
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zaharova menyebut tudingan baru tentang peretasan dari Inggris sebagai fantasi besar.
"Agen intelijen Barat mania meraih momentum," ujar Kementerian Luar Negeri Rusia dalam pernyataannya, dikutip dari Sputnik News, 4 Oktober 2018.
Sumber Sputnik News menjelaskan, tidak ada serangan oleh Moskow ke markas OPCW. Rusia sendiri bagian dari struktur OPCW.
"Kami bagian dari semua struktur OPCW sehingga mengapa kami mau meretasnya? Kami memiliki akses, seluruh jaringan kerjanya terbuka bagi kami. Ini kemustahilan lainnya," ujar sumber itu merespons publikasi Menteri Pertahanan Belanda Ank Bijleveld tentang 4 intelijen Rusia meretas markas besar OPCW 10 April lalu.