Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Putin Pecat 15 Jenderal Menjelang Latihan Perang Besar-besaran

image-gnews
Presiden Rusia Vladimir Putin membidik dengan senapan serbu selama kunjungannya ke fasilitas penelitian perusahaan kereta api nasional
Presiden Rusia Vladimir Putin membidik dengan senapan serbu selama kunjungannya ke fasilitas penelitian perusahaan kereta api nasional "Kereta Api Rusia" di Moskow 26 April 2012.[REUTERS / Alexsey Druginyn / RIA Novosti /Kolam]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin memecat 15 jenderal menjelang latihan perang besar-besaran bersama Cina dan Mongolia pada September mendatang.

Sebanyak 15 jenderal Rusia dipecat dengan berbagai alasan pada hari Selasa, 28 Agustus 2018, seperti dikutip dari Newsweek.

Baca: Cegah Korupsi di Rusia, Putin Wajibkan Tes Kebohongan  

Ke 15 jenderal ini bertugas di Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Situasi Darurat, Penjara Federal, dan Komite Investigasi Rusia.

Dekrit pemecatan 15 jenderal itu dipublikasikan pada 28 Agustus 2018 di portal internal resmi pada bagian informasi hukum, mengutip UAWIRE.ORG.

Jenderal lainnya yang dipecat termasuk Kepala Departemen Utama di Kementerian Situasi Darurat Rusia di wilayah Tomsk, Mikhail Begun, Wakil Ketua Direktur Utama Kementerian Dalam Negeri Rusia di wilayah Saratov, Andrey Boiko, Kepala Departemen Pelayanan Lembaga Pemasyarakatan Federal di Komi, Igor Vaneyev, dan Kepala Departemen Utama di Kementerian Situasi Darurat di wilayah Murmansk , Vladimir Gusev.

Baca: Bos Badan Anti-korupsi Rusia Ditangkap Berikut Uang Rp 1,6 T  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selanjutnya, Kepala di Kementerian Situasi Darurat di wilayah Sahalinsk, Denis Ilyinov, Ketua Komite Investigasi untuk Kantor Investigasi Rusia di wilayah Kemerovo, Sergey Kalinkin dan Wakil Kepala Direktorat Kementerian Dalam Negeri di wilayah Kemereovo, Igor Korshunov.

"Alasan mengapa para jenderal dipecat bervariasi, dan beberapa tahun sebelumnya mereka mencampur aduk alasan mengapa orang tertentu dibebaskan: kehilangan perjuangan birokrasi, para pemimpin yang tidak ingin seseorang terlalu terikat di posisinya dan memindahkannya ke situasi nyata, kebijakan aktual yang berbeda, atau korupsi yang belum disahkan," kata Yuval Weber, pakar Rusia di Daniel Morgan Graduate School dan DMGBS-Kennan Institute Fellow di Wilson Center, Washington, seperti dikutip dari www.southforward.com, Kamis, 30 Agustus 2018.

Baca: Rusia-Cina-Mongolia Latihan Perang Terbesar di Dunia, untuk Apa?

Pemecatan jenderal kerap terjadi di Rusia semasa pemerintahan Vladimir Putin. Pada April 2018, 11 jenderal dipecat. Hal serupa dihadapi media lainnya. Lalu hal serupa terjadi pada 2016 hingga 2017. Putin memecat jenderal-jenderal ini karena terlibat kasus korupsi yang tidak termaafkan di negara ini.

 NEWSWEEK | UAWIRE.ORG | SOUTFORWARD.COM 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

12 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi saat pertemuan di Moskow, Rusia 7 Desember 2023. Sputnik/Sergei Bobylev/Pool via REUTERS
Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

Putin menelepon Ebrahim Raisi untuk membahas serangan Iran ke Israel.


Korban Pengemudi Fortuner Berpelat Dinas TNI Sempat Khawatir Pengakuan Soal Jenderal Benar

13 jam lalu

Pengemudi Fortuner dengan pelat dinas TNI yagn cekcok di Tol Cikampek. Foto : X
Korban Pengemudi Fortuner Berpelat Dinas TNI Sempat Khawatir Pengakuan Soal Jenderal Benar

Para penumpang mobil yang ditabrak pengemudi Fortuner sempat khawatir pengakuan soal jenderal benar dan mereka akan dicari-cari.


Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

5 hari lalu

Anggota Bulan Sabit Merah Suriah bekerja di dekat lokasi bangunan rusak yang diduga oleh media Suriah dan Iran sebagai serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, 1 April 2024. Dalam serangan ini menewaskan tujuh penasihat militernya, termasuk tiga komandan senior. REUTERS/Firas Makdesi
Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

Pentagon menyebut ketegangan terbaru antara Iran dan Israel turut mengancam pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah


Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

6 hari lalu

Sekretaris Pers Gedung Putih AS Karine Jean-Pierre mengadakan jumpa pers harian di Gedung Putih di Washington, AS 24 Juli 2023. REUTERS/Jonathan Ernst
Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

Gedung Putih memperingatkan Iran untuk tidak menggunakan serangan Israel ke konsulat Iran di Suriah sebagai pembenaran ntuk eskalasi regional


Jenderal AS: Kami Tak Bersedia Beri Israel Senjata Apa Pun yang Diinginkan Saat Ini

20 hari lalu

Jenderal Charles Q. Brown Junior. REUTERS
Jenderal AS: Kami Tak Bersedia Beri Israel Senjata Apa Pun yang Diinginkan Saat Ini

Jenderal militer AS mengatakan bahwa Washington belum memberikan semua senjata yang diminta Israel, karena AS tidak bersedia memberikannya saat ini


Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

21 hari lalu

F-16 Fighting Falcon yang ditugaskan di Sayap Tempur ke-8 mengalami 'darurat dalam penerbangan', jatuh di Laut Kuning [File: Ints Kalnins/Reuters]
Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

Putin mengatakan pesawat F-16 mampu mengangkut senjata nuklir. Ia menyatakan tak akan menyerang anggota NATO, tapi tembak jatuh F-16.


2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

23 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki


Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

23 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin tiba untuk berbicara setelah tempat pemungutan suara ditutup pada hari terakhir pemilihan presiden, di Moskow, Rusia, 17 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow


Putin Sebut Kelompok Islam Radikal di Balik Serangan Moskow

23 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin berbicara setelah TPS ditutup, di Moskow, Rusia, 18 Maret 2024. Komisi Nasional Pemilu Rusia (CEC), suara pemilih yang terkumpul mencapai 72,22 persen, naik dari pemilu 2018 sebesar 67,5 persen. REUTERS/Maxim Shemetov
Putin Sebut Kelompok Islam Radikal di Balik Serangan Moskow

Putin menyatakan penembakan massal di Moskow dilakukan oleh kelompok Islam radikal, namun tetap ada hubungannya dengan Ukraina.


Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

23 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.