TEMPO.CO, Beijing – Pemerintah Cina mengecam pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menyatakan Beijing mempersulit hubungan antara Washington dan Korea Utara.
Baca:
Donald Trump Tuduh Cina Meretas Email Hillary Clinton
“Banyak orang seperti saya merasa AS merupakan yang pertama di dunia untuk urusan memelintir kebenaran dan logika yang absurd dan tidak bertanggung jawab,” kata Hua Chunying, juru bicara kementerian Luar Negeri Cina, dalam jumpa pers rutin seperti dilansir SCMP pada Kamis, 30 Agustus 2018. “Logika seperti ini tidak mudah dipahami semua orang.”
Dalam serangkaian cuitan di Twitter, Trump mengatakan soal lambatnya tindak lanjut dari kesepakatan denuklirisasi dengan Korea Utara.
Baca:
Media Cina Sebut Trump Berkhayal Bisa Menang Perang Dagang
“Presiden Donald Trump merasa Korea Utara berada dalam tekanan besar dari Cina karena adanya sengketa dagang besar antara kami dengan pemerintah Cina,” kata Trump dalam bentuk pernyataan dari Gedung Putih, yang diunggah lewat Twitter.
Presiden Donald Trump mengacungkan jempol kepada pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, saat pertemuan bilateral di Capella, Pulau Sentosa, Singapura, 12 Juni 2018. AP
Trump mengatakan pemerintah AS mengetahui Cina memberi Korea Utara sejumlah bantuan seperti uang, bahan bakar, pupuk dan berbagai komoditas. “Ini tidak membantu,” kata Trump. Saat ini, Korea Utara sedang menjalani embargo ekonomi ketat oleh PBB dan AS.
Baca:
Trump Naikkan Tarif Impor, Ekspor Cina ke Amerika Tetap Surplus
Cuitan Trump itu berlanjut dengan mengatakan perang dagang AS dengan Cina akan diselesaikan pada waktunya oleh Presiden Trump dan Presiden Cina Xi Jinping yang hebat. Dia juga mengatakan hubungannya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berjalan bagus dan hangat.
Layar TV menyiarkan pertemuan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un dan Presiden Cina, Xi Jinping, saat upacara penyambutan di Aula Besar Rakyat di Beijing, Selasa, 19 Juni 2018.[AP Photo / Andy Wong]
Menanggapi ini, juru bicara Hua mengatakan,”Kami berharap AS dapat memainkan peran positif dan konstruktif dalam menyelesaikan isu ini seperti Cina. Menyelesaikan masalah, maka itu harus dengan melihat ke diri sendiri daripada menyalahkan orang lain,” kata Hua.
Baca:
Hubungan Cina Versus Amerika Memanas Soal Taiwan, Ada Apa?
Menurut Channel News Asia, Trump mengangkat isu ini kembali di Gedung Putih pada Rabu, 29 Agustus 2018. “Cina membuat ini jauh lebih sulit dalam konteks hubungan kami dengan Korea Utara,” kata dia. “Sebagian masalah yang muncul dengan Korea Utara terkait sengketa dagang dengan Cina.”
Trump mengaku belum berencana mengaktifkan kembali latihan gabungan militer Amerika dan Korea Selatan di Semenanjung Korea, yang disebut provokasi oleh Pyongyang.