TEMPO.CO, Jakarta - Setelah berulang kali membela mati-matian Presiden Donald Trump, Michael Cohen, akhirnya mengaku bersalah atas beberapa tuduhan kejahatan. Namun Presiden Donald Trump menolak dua tuduhan pelanggaran keuangan kampanye dan menganggap tuduhan itu bukan kejahatan.Berikut ini sejumlah fakta dalam kasus hukum yang menjerat Michael Cohen, yang dilansir dari Associated Press, 23 Agustus 2018, mulai dari awal mula tuntutan bergulir hingga bagaimana dalil hukum Amerika Serikat bisa menyeret Michael Cohen .
1. Apa Pelanggaran Hukum yang Dilakukan Michael Cohen?
Berdasarkan undang-undang AS, menyuap seseorang untuk tutup mulut bukanlah kejahatan. Namun Departemen Kehakiman mengatakan pembayaran uang suap yang diatur oleh Michael Cohen untuk menyembunyikan perselingkuhan Donald Trump adalah kontribusi kampanye yang tidak dilaporkan yang dimaksudkan untuk mempengaruhi hasil pemilihan.
Baca: Eks Pengacara Donald Trump Akhirnya Akui Trump Suap Bintang Porno
Yang menjadi masalah adalah pembayaran ini harus sesuai pada undang-undang keuangan kampanye negara, yang membatasi berapa banyak seseorang dapat menyumbang uang untuk kampanye dan melarang perusahaan untuk memberikan kontribusi langsung.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dituding memiliki hubungan gelap dengan model Playboy, Karen McDougal. [The Sun]
Meskipun beberapa ahli keuangan kampanye menyarankan sebelum pengakuan Cohen, bahwa pembayaran kepada dua perempuan yang mengatakan mereka pernah berhubungan seks dengan Trump dapat diatur untuk tujuan lain, seperti melindungi reputasi pribadi Donald Trump, Cohen sendiri mengakui bahwa tujuannya adalah untuk mempengaruhi pemilihan dan melindungi pencalonan Trump.
Uang suap sebesar US$ 150.000 (Rp 2,1 miliar/kurs Rp 14.631 per Dolar AS) untuk mantan model Playboy, Karen McDougal, oleh penerbit National Enquirer American Media Inc. dan pembayaran US$ 130.000 (Rp. 1,9 miliar) untuk bintang porno, Stormy Daniels, jauh melebihi batas kontribusi kampanye yang diizinkan.
Kontribusi individu untuk kampanye dibatasi pada US$ 2.700 (Rp 39 juta) per individu pada 2016. Itu berarti Cohen hanya boleh menyumbang US$ 5.400 (Rp 79 juta) langsung ke kampanye Trump selama pemilihan awal dan pemilihan presiden.