TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin lima negara di sepanjang Laut Kaspia menandatangani kesepakatan penangkapan ikan guna mengakhiri ketidakpastian selama puluhan tahun atas eksploitasi perikanan di perairan Kaspia.
Dilaporkan Reuters, 13 Agustus 2018, perjanjian yang ditandatangani di Aktau, Kazakhstan, oleh presiden Rusia, Iran, Azerbaijan, Turkmenistan dan Kazakhstan, menetapkan aturan untuk menyatakan wilayah perairan dan zona penangkapan ikan masing-masing negara. Namun masalah tentang bagaimana dasar laut, yang mengandung sumber daya minyak yang kaya, akan dibahas di antara negara-negara pada negosiasi lebih lanjut.
Baca: Rekor, Produksi Minyak Amerika Ungguli Arab Saudi, Harga Turun
Presiden Iran Hasan Rouhani, mengatakan masalah ini akan diselesaikan lebih lanjut dalam proses perjanjian antara pihak-pihak terkait.
Status hukum Laut Kaspia, yang merupakan danau terbesar di dunia, belum terpecahkan sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1991.
Baca: Universitas Bahasa Azerbaijan Beri Gelar Profesor untuk Dubes RI
Situs Turmenbashy Bay Ramsar Laut Kaspia (Ramsar Secretariat via Ramsar.org)
Dilansir dari Aljazeera, Laut Kaspia memiliki potensi keuntungan yang besar. Diyakini Laut Kaspia memiliki cadangan 48 miliar barel minyak, jumlah yang melebihi cadangan dari Nigeria atau AS, dan 8,3 triliun meter kubik gas alam yang kurang lebih sama dengan yang dimiliki Arab Saudi.
Baca: Azerbaijan Punya Pusat Studi Bahasa Indonesia, Kenapa Diminati?
Laut Kaspia juga merupakan sumber penting salah satu makanan paling mahal di dunia yakni kaviar. Satu kilogram bisa mencapai harga US$ 25.000 atau Rp 365 juta.
Perselisihan dimulai usai jatuhnya Uni Soviet yang telah memiliki perbatasan Laut Kaspia bersama Iran. Dalam negosiasi dengan negara-negara pasca-Soviet, Iran bersikeras membagi laut menjadi lima bagian yang sama atau bersama-sama mengembangkan semua sumber dayanya.
Sumur minyak di pantai Laut Kaspia di luar ibukota Azerbaijan, Baku.[RFE/RL]
Tak satu pun dari tetangganya yang menyetujui proposal tersebut dan tiga dari mereka: Rusia, Kazakhstan dan Azerbaijan, secara efektif memecah Kaspia utara antara satu sama lain menggunakan garis median.
Azerbaijan, bagaimanapun, belum sepakat tentang bagaimana membagi beberapa ladang minyak dan gas dengan Iran dan Turkmenistan, termasuk ladang Kapaz atau Serdar dengan cadangan sekitar 620 juta barel minyak.
Baca: Azerbaijan Unik: Mayoritas Islam, Sekuler, Syiah-Sunni Harmonis
Ketiga negara telah mencoba mengembangkan bidang yang disengketakan, dan kadang-kadang menggunakan kapal perang untuk menakut-nakuti kontraktor yang disewa oleh pihak lain. Akibatnya, tidak satu pun proyek yang disengketakan mengalami kemajuan berarti.