TEMPO.CO, Jakarta - Ledakan di ibu kota Caracas pada Sabtu, 4 Agustus 2018, bukan upaya percobaan pembunuhan Presiden Venezula, Nicholas Maduro. Tiga petugas pemadam kebakaran mengatakan kepada wartawan AP, ledakan itu bersumber dari ledakan tabung gas.
Dikutip dari RT.com pada Senin, 6 Agustus 2018, ledakan yang terdengar sangat keras itu telah menimbulkan kepanikan saat Presiden Maduro memberikan pidato. Tiga petugas pemadam kebakaran yang berada di dekat lokasi kejadian menceritakan sebuah tabung gas di dalam sebuah apartemen meledak sehingga ledakan itu bukan bersumber dari sebuah pesawat tanpa awak atau drone seperti dinyatakan oleh pemerintah Venezuela, termasuk oleh Presiden Maduro sendiri.
Baca: Pemberontak Venezuela Bertanggung Jawab Serang Nicolas Maduro
Para jurnalis menunggu ketika mereka mencoba untuk mendapatkan akses ke kompleks apartemen di mana sebuah pesawat tak berawak bersenjata yang diduga jatuh, menyebabkan kebakaran, di Caracas, Venezuela, Minggu, 5 Agustus 2018.[AP Photo / Ariana Cubillos]
Baca: Presiden Venezuela Nicolas Maduro Lolos dari Upaya Pembunuhan
Sebelumnya Menteri Dalam Negeri Venezuela, Jorge Rodriguez, menggambarkan ledakan pada Sabtu, 4 Agustus 2018, adalah sebuah serangan terhadap Maduro. Sejumlah pesawat tanpa awak yang dilengkapi bom mendekati area kepresidenan, dimana Maduro didampingi istrinya sedang memberikan pidato dan menjadi tuan rumah pertemuan tingkat tinggi militer. Petugas keamanan Venezuela mencoba menembak dua pesawat tanpa awak.
Maduro mengatakan telah melihat sebuah objek terbang di depannya dan beberapa detik kemudian terbang ke arah lain. Namun dugaan adanya drone tersebut tidak bisa dilihat oleh rekaman CCTV. Rekaman hanya memperlihatkan Maduro dan rombongannya tampak mencari-cari sesuatu di udara sebelum ledakan terjadi dan pasukan pengawal presiden berkerumun melindungi Maduro.
Sementara itu, AP mewartakan otoritas berwenang Venezuela telah menahan enam orang yang mengendalikan drone dan gagal melakukan upaya pembunuhan terhadap Presiden Maduro. Meski tanpa bukti, pemerintah menuding fraksi-fraksi oposisi telah berkonspirasi dengan para penyerang di Miami, Amerika Serikat dan Bogota. Dalam politik Venezuela, para pemimpin oposisi menghina Maduro dan memperingatkan Maduro kemungkinan akan mengerahkan cara untuk menekan kritik terhadapnya.
Ledakan pad Sabtu, 4 Agustus 2018, terjadi saat Venezuela masih tertatih-tatih akibat memburuknya krisis ekonomi dan kemanusiaan di negara itu. Pemerintahan Venezuela di bawah kepemimpinan Maduro telah membuat negara itu semakin terisolasi dunia internasional.