TEMPO.CO, Jakarta - Dua pria yang berpakaian tentara Rusia menjaga Walk of Fame Donald Trump di Hollywood, Amerika Serikat, setelah seorang pria anti-Trump menghancurkan Walk of Fame Trump dengan kapak.
Dilansir dari Sputniknews, 30 Juli 2018, para penjaga mengenakan mantel panjang hijau, topi bulu musim dingin dan memegang bendera Rusia di tengah panas terik di Los Angeles. Setelah bintang Walk of Fame Donald Trump diperbaiki, Trump tidak memberikan komentar apapun terkait insiden ini.
Baca: Anggaran Imigrasi Ditolak, Donald Trump Ancam Tutup Pemerintahan
These two guys stood guard over Trump's Walk of Fame Star and its hilarious. pic.twitter.com/mEhqRXWVVt
— Red T Raccoon (@RedTRaccoon) July 27, 2018
Sementara di tempat lain, di Colorado State Capitol Hall atau Balaikota Colorado ditemukan potret Presiden Rusia Vladimir Putin di tempat yang diperuntukkan bagi Donald Trump.
Potret Putin dilaporkan diletakkan di atas penyangga tepat di bawah dinding jajaran lukisan Presiden AS, termasuk George W. Bush dan Barack Obama.
As seen in the Colorado State Capitol Hall of Presidential Portraits today...#putinpotus pic.twitter.com/cW2cmqtmWM
— Steve Fenberg (@SteveFenberg) July 26, 2018
Tempat itu semestinya dipasang potret Trump, namun dilaporkan kosong karena kurangnya donasi untuk Masyarakat Kebudayaan Colorado untuk membuat lukisan presiden.
Menurut stasiun TV lokal, kelompok itu tidak menerima sumbangan untuk menaikkan US$ 10.000 atau Rp 144 juta yang diperlukan untuk membuat potret Trump. Jay Seller, Ketua Masyarakat Kebudayaan Colorado, mengatakan bahwa biasanya butuh waktu sekitar empat bulan untuk mengumpulkan uang membuat lukisan para pendahulunya.
Baca: Negara Produsen Otomotif Bertemu Bahas Ancaman Tarif Impor Trump
Kedua insiden itu terjadi sepekan usai Donald Trump dan Vladimir Putin mengadakan pertemuan pertama mereka di Helsinki, Finlandia. Presiden Trump menjadi sasaran kritik setelah komentarnya tentang penilaian intelijen AS atas dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden 2016. Trump menegaskan Rusia tidak ada hubungannya dengan pemilihan presiden.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump memberikan konferensi pers bersama di Istana Presiden di Helsinki, Finlandia, pada Senin, 16 Juli 2018. (AP Photo/Pablo Martinez Monsivais)
"Dia (Putin) baru saja mengatakan itu bukan Rusia. Saya tidak melihat alasannya, tapi saya benar-benar ingin melihat dalangnya. Saya memiliki keyakinan besar pada orang-orang intelijen saya, tetapi saya akan mengatakan kepada Anda bahwa Presiden Putin sangat kuat dan berkuasa dengan penolakannya," ujar Trump.
Donald Trump dicecar sekembalinya dari Helsinki atas dukungannya yang berlebihan terhadap bantahan Putin. Trump mengakui bahwa dia telah salah bicara selama konferensi pers.
"Kalimat itu seharusnya: Saya tidak melihat alasan mengapa saya tidak percaya atau mengapa itu bukan Rusia. Ini semacam kalimat negatif ganda," kata Trump.