TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan dia akan menutup kegiatan pemerintahan atau "goverment shutdown" jika kubu Demokrat menolak untuk meloloskan proposal imigrasinya, termasuk pembangunan dinding perbatasan AS-Meksiko.
Partai Republik, mencoba melindungi kursi mayoritas mereka di Kongres, dan mengecilkan kemungkinan penutupan kegiatan pemerintah menjelang pemilihan pada November mendatang. Namun Trump bersikukuh untuk menutup aktivitas pemerintahan.
Baca: Negara Produsen Otomotif Bertemu Bahas Ancaman Tarif Impor Trump
"Saya berencana 'menutup' pemerintah jika Demokrat tidak memberi kami suara untuk Keamanan Perbatasan, yang meliputi Tembok!" kicau Trump di Twitter, seperti dilaporkan Associated Press, 30 Juli 2018.
I would be willing to “shut down” government if the Democrats do not give us the votes for Border Security, which includes the Wall! Must get rid of Lottery, Catch & Release etc. and finally go to system of Immigration based on MERIT! We need great people coming into our Country!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) July 29, 2018
Donald Trump kembali ke ide untuk menutup kegiatan pemerintah menyusul rencana pembangunan tembok perbatasan setelah rapat di Gedung Putih pekan lalu dengan Ketua DPR Paul Ryan dan Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell, untuk membahas agenda legislatif yang gagal disahkan.
Parlemen Amerika Serikat terpecah dalam penanganan imigrasi dan 81 persen dari Partai Republik menyetujui rencana Trump atas masalah tersebut, menurut jajak pendapat Reuters / Ipsos yang dirilis bulan ini.
Trump telah mengancam penutupan kegiatan pemerintah beberapa kali sejak menjabat pada 2017 dalam upaya untuk mendapatkan rencana prioritas imigrasi yang membutuhkan anggaran yang diloloskan Kongres, terutama pendanaan untuk dinding di sepanjang perbatasan AS bagian selatan. Donald Trump mengajukan anggaran US$ 25 miliar atau Rp 360 triliun untuk membangun tembok.
"Saya pikir itu tidak akan membantu, jadi mari kita coba untuk menghindarinya," ujar Senator Republik Ron Johnson, ketua Senat Komite Keamanan Dalam Negeri, seperti dilansir dari Reuters.
Kongres harus menyetujui rencana pengeluaran untuk mendanai pemerintah dengan batas waktu 30 September.
Seorang agen Patroli Perbatasan di luar AS, berpatroli di dekar tembok pembatas antara Amerika Serikat dengan Meksiko di Tijuana, Meksiko, 11 Februari 2017. Usai menjabat sebagai Presiden AS, Donald Trump memutuskan untuk membangun tembok pembatas Meksiko dengan AS guna menghidarkan masuknya imigran Meksiko ke AS. REUTERS
Meskipun Partai Republik mengendalikan Senat dan Dewan Perwakilan AS, perselisihan antara moderat dan konservatif dalam partai telah menghambat pengesahan anggaran di legislatif.
Kebuntuan atas tingkat pengeluaran dan imigrasi menyebabkan penutupan tiga hari pemerintah, sebagian besar selama akhir pekan, pada anuari dan penutupan jam panjang pada Februari.
Pada Juni lalu, Kongres AS menolak RUU imigrasi yang didukung oleh Partai Republik konservatif.
Baca: Saingi Rusia, Militer Amerika Serikat Kembangkan Tank Robot
Donald Trump telah membuat undang-undang imigrasi yang lebih ketat, mulai dari larangan berkunjung untuk warga dari negara-negara yang berpenduduk mayoritas Muslim hingga kontroversi pemisahan anak-anak imigran gelap dari orang tua mereka di perbatasan AS-Meksiko.
Seorang hakim federal pada hari Jumat mendesak pemerintah AS untuk fokus mencari orang tua imigran yang dideportasi yang kehilangan anaknya di Amerika Serikat.