TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Jerman setuju untuk membiarkan gadis-gadis Muslim mengenakan pakaian renang yang menutupi seluruh tubuh mereka selama pelajaran renang. Perdebatan tentang integrasi Muslim di sekolah-sekolah Jerman baru-baru ini setelah salah satu sekolah di Jerman utara yang membeli burkini untuk murid-muridnya.
Dilansir dari Sputniknews, 29 Juli 2018, Menteri Pendidikan Jerman, Anja Karliczek, mewakili Uni Demokratik Kristen Angela Merkel, mengatakan bahwa dia mendukung burkini di sekolah-sekolah Jerman.
Baca: Polisi Jerman Amankan Ratusan Senjata Nazi Era Perang Dunia II
"Berdasarkan kasus per kasus, Anda kadang-kadang bisa mengatakan 'Ya' kepada burkini jika kedua belah pihak dapat pergi ke kolam renang dengan ini," kata Karliczek. Dia mengatakan hal itu penting karena anak-anak harus mengikuti pelajaran.
"Setiap anak harus belajar bagaimana cara berenang, itulah yang sekolah harus lakukan untuk meyakinkan orang tua. Tidak peduli apa yang anak pakai, tetapi fleksibilitas diperlukan," katanya.
Menurut menteri, seseorang harus menyajikan standar yang ada, tetapi sekolah juga harus mengambil pendekatan yang seimbang dalam hal ini.
"Tidak masuk akal untuk memaksakan kode berpakaian kami pada seorang gadis ketika dia tinggal di dunia yang sama sekali berbeda di rumah," kata Karliczek.
Perdebatan tentang integrasi Muslim ke dalam sistem pendidikan Jerman memanas pada Juni setelah sekolah di North Rhine-Westphalia menyediakan 20 burqa bagi para siswi Muslim untuk memastikan bahwa gadis-gadis ini bisa mengikuti pelajaran renang.
Lindsay Lohan saat menjadi model pakaian renang burkini. Saat ini Lindsay diketahui sering menetap di Dubai. Ia juga menuliskan salam dan menghapus sejumlah fotonya di Instagram. Dailymail.co.uk
Direktur sekolah, Volker Gößling, membenarkan keputusan yang mengatakan, "Tidak ada yang akan beralasan untuk bolos kelas."
Dia mengatakan bahwa gadis-gadis Muslim juga bisa menghadiri pelajaran sekarang. Sudah 15 siswa telah menggunakan burkini, atau pakaian renang khusus yang menutup tubuh, yang berasal kata dari Burqa dan Bikini.
Baca: Mural Tertinggi di Malaysia 87 Meter, Bertema Gadis Dayak
Namun inisiatif menyediakan burkini ditentang oleh sejumlah warga Jerman, termasuk politisi. Sekretaris Negara untuk Integrasi, Serap Güler, dari Christian Democratic Union (CDU) menyebut langkah itu merupakan sinyal yang benar-benar salah dan toleransi yang sepenuhnya salah dimengerti dan fatal, terutama mempertimbangkan emansipasi.
Wakil Presiden CDU Julia Klöckner mengecam keputusan melalui Facebook karena mengabadikan pemahaman diskriminatif tentang peran perempuan di tempat di mana mereka harus mempelajari konsep kebebasan.