TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan pemain sepak bola Jerman, Mesut Ozil, keluar dari tim nasional sepak bola Jerman memancing perdebatan di kalangan politikus Jerman. Ozil dalam keterangannya menyebut memutuskan mundur karena rasisme dan sikap tidak hormat mengingat garis keturunan keluarganya, yang merupakan imigran dari Turki.
Dikutip dari Reuters pada Selasa, 24 Juli 2018, sebagian besar politikus Jerman terkemuka keturunan Turki bersuara atas keputusan Ozil ini. Cem Ozdemir, mantan Ketua Partai Hijau dan politikus kawakan keturunan Turki, mengatakan akan sulit bagi Reinhard Grindel, Kepala Persatuan Sepak Bola Nasional Jerman atau DFB, konsisten pada perannya untuk menciptakan keberagaman di Jerman dan tim sepak bola nasional negara itu. Hengkangnya Ozil hanya disambut gembira oleh mereka yang menentang keberagaman.
Baca Juga:
“Tugas Grindel setelah ini akan sulit. Dia tidak merefleksikan luasnya dunia sepak bola di Jerman sehingga sulit bagi mereka yang keturunan Turki untuk merasakan DFB adalah bagian dari mereka,” kata Ozdemir, dalam sebuah wawancara dengan Radio Deutschlandfunk.
Baca: Mesut Ozil Kecewa pada Media Jerman
Mesut Ozil. Mark Runnacles/Getty Images
Sementara itu, Gokay Sofuoglu, Ketua Komunitas Turki di Jerman, menilai keberagaman dalam tim nasional adalah sebuah proyek yang sangat bagus, tapi sayangnya sekarang mengalami keruntuhan karena para pemimpin yang tidak berkompeten. Pandangan senada disampaikan mantan Ketua DFB, Theo Zwanziger, yang mengatakan DFB tidak cukup melakukan upaya untuk menyelesaikan konflik.
Baca: Mesut Ozil: Saya Mundur Karena Rasisme dan Tidak Dihargai
“Kesalahan komunikasi, berarti ada yang terjadi yang seharusnya tidak terjadi terhadap para imigran. Mereka tidak seharusnya merasa menjadi masyarakat kelas dua. Pengunduran diri Ozil adalah sebuah kemunduran besar dalam upaya mengintegritaskan hal di luar sepak bola di negara kita,” kata Zwanziger.
Keputusan Ozil meninggalkan tim nasional sepak bola Jerman disesalkan pula oleh DFB, tapi lembaga itu menolak tuduhan adanya rasisme. DFB mengatakan pihaknya telah bertahun-tahun membantu mengintegritaskan masyarakat dengan latar belakang imigran dan akan terus melakukan hal ini.
Juru bicara Kanselir Jerman Angela Merkel pada Senin, 23 Juli 2018, mengatakan diperkirakan ada sekitar tiga juta masyarakat Jerman keturunan Turki tinggal di Jerman dan selama ini terintegrasi dengan baik. Jerman adalah sebuah negara kosmopolitan, di mana orang-orang dengan latar belakang imigran diterima dengan tangan terbuka, dan olahraga memainkan peran besar dalam hal ini. Merkel menilai Ozil sebagai seorang pemain sepak bola besar.